Membumikan Batik Melalui Berkah Lestari Workshop Imogiri Bantul

Pelatihan Membatik Imogiri

WanitaIndonesia.co – JAKARTA, 4 Desember 2024 Dompet Dhuafa dan Berkah Lestari Workshop melakukan pelatihan membatik dan mewarnai bagi warga masyarakat sekitar Imogiri Bantul untuk menambah penghasilan dari penjualan batik dengan keahlian yang ditularkan oleh para pembatik yang lebih menguasai ilmu membatik kepada orang-orang yang mempunyai minat dalam membatik.

Para Jurnalis yang diajak oleh Dompet Dhuafa ke tempat workshop tersebut melihat secara langsung bagaimana proses pembuatan batik itu dilakukan dan ternyata tidak mudah ini dibuktikan dari rekan-rekan jurnalis yang terjun langsung membatik dan kebanyakan dari mereka melukis dengan tidak seperti para pembatik, disaat itu para pembatik yang hadir adalah ibu Erni dan Ibu Nani serta ada ibu Siti Asyiah telah memberikan pelajaran bagaimana membatik yang baik dan benar.

Dalam presscon itu di ceritakan oleh ibu Erni bagaimana beliau membangun usaha batik pasca gempa Jogja di tahun 2006 dari tempat yang sangat sederhana sekali.
“Saya mulai membatik lagi setelah pasca gempa Jogja melanda dengan peralatan yang sangat sederhana dan di bantu beberapa orang ibu-ibu yang mau mencari tambahan buat penghasilan mereka, disamping itu para pembatik sudah sangat jarang yang mau melakukan, mereka lebih banyak pergi untuk mendapatkan pekerjaan lain, dengan bantuan dari Dompet Dhuafa ini saya memulai lagi usaha batik.” Ungkap ibu Erni

Sebagai usaha batik tulis tradisional selalu dihadapkan pada masalah penjualan yang saat ini di bantu oleh media sosial melalui Instagram atau yang lainnya untuk memasarkan dan mengenalkan batik kepada dunia luar, dan ini terbukti ada beberapa mahasiswa dari Australia yang belajar mengenai batik.

Dompet Dhuafa dan Berkah Lestari turut serta dalam edukasi kepada masyarakat dalam mengembalikan kebudayaan dalam bidang batik ini kepada masyarakat luas, “Batik sebagai identitas bangsa harus dipertahankan serta sebagai penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar, oleh karena itu harus tetap dipertahankan.” Tutup ibu Nani. (Den)