WanitaIndonesia.co, Jakarta – Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia merayakan peristiwa penting dalam sejarah Islam yang dikenal sebagai Isra Mi’raj. Peristiwa ini merupakan perjalanan spiritual yang luar biasa dari Nabi Muhammad SAW, yang membawanya dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, dan kemudian menembus langit-langit menuju langit ketujuh untuk bertemu dengan Allah SWT.
Isra: Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsa
Perjalanan Isra dimulai pada malam yang bersejarah ketika Malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad SAW di Masjidil Haram di Mekah. Dengan bantuan Buraq, makhluk langit yang dikenal dengan kecepatannya, Rasulullah SAW dinaikkan ke langit dalam sekejap.
Sesampainya di Masjid Al-Aqsa, Rasulullah SAW melakukan shalat bersama para nabi dan rasul sebelumnya. Di sini, beliau menerima perintah Allah SWT untuk melaksanakan shalat lima waktu bagi umat Islam.
Mi’raj: Perjalanan ke Langit Ketujuh
Setelah menyelesaikan shalat, perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW terus berlanjut. Dibimbing oleh Malaikat Jibril, beliau menembus langit-langit dan melewati berbagai lapisan alam semesta, melintasi tujuh langit, bertemu dengan para nabi dan malaikat, serta menyaksikan berbagai keajaiban ciptaan Allah SWT.
Di setiap langit, Rasulullah SAW bertemu dengan para nabi, mulai dari Nabi Adam AS hingga Nabi Isa AS. Di langit ketujuh, beliau mendapat kehormatan untuk bertemu langsung dengan Allah SWT, yang memberikan petunjuk dan wahyu bagi umat manusia.
Selama perjalanan ini, Rasulullah SAW juga diberikan berbagai anugerah dan hikmah, termasuk perintah untuk melaksanakan shalat lima waktu, yang merupakan salah satu pilar utama dalam agama Islam.
Makna dan Pesan Isra Mi’raj
Peristiwa Isra Mi’raj memiliki banyak makna dan pesan yang mendalam bagi umat Islam. Salah satunya adalah memperkuat keyakinan akan keesaan Allah SWT dan kebesaran-Nya. Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh menunjukkan kemuliaan dan kedekatan beliau dengan Sang Pencipta, serta memberikan penghiburan dan harapan bagi umat Islam.
Selain itu, Isra Mi’raj mengajarkan tentang pentingnya shalat dalam kehidupan seorang Muslim. Shalat lima waktu merupakan sarana komunikasi langsung antara hamba dengan Tuhannya, serta merupakan bentuk pengabdian dan ketaatan kepada Allah SWT.
Isra Mi’raj juga mengajarkan tentang kekuatan iman dan kesabaran dalam menghadapi cobaan dan ujian kehidupan. Meskipun beliau mengalami perjalanan yang luar biasa dan berbagai ujian selama hidupnya, Rasulullah SAW tetap teguh dalam imannya dan selalu mengikuti petunjuk Allah SWT.
Dengan merayakan peristiwa Isra Mi’raj, umat Islam diingatkan akan pentingnya menjaga keimanan, melaksanakan ibadah dengan sungguh-sungguh, dan mengikuti jejak teladan Nabi Muhammad SAW dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan kebaikan dan ketakwaan kepada Allah SWT.(saf)