Mary Elizabeth Winstead, Dari Balet ke Film Laga

Mary Elizabeth Winstead, Dari Balet ke Film Laga

wanitaindonesia.coSetelah sukses merebut perhatian penonton ketika memerankan tokoh heroine bernama Huntress dalam film Birds of Prey (2020), Mary Elizabeth Winstead kembali menjelma menjadi sosok perempuan tangguh dan fearless dalam film Kate (2021).

Memerankan Kate yang seorang pembunuh bayaran, Mary dituntut melakukan serangkaian koreografi adegan laga yang cukup kompleks dan menguras tenaga. Dari awal sampai akhir, film ini memang sarat adegan yang memompa adrenalin, mulai dari perkelahian tangan kosong dengan kelompok yakuza, pertarungan dengan senjata tajam dan senjata api, sampai kejar-kejaran dengan kendaraan roda dua dan empat.

Untungnya, aktris kelahiran 28 November 1984 yang senang menonton film horor ini sudah menjalani penggemblengan fisik cukup intens menjelang syuting film Birds of Prey sehingga tak lagi memerlukan bekal pelatihanan fisik tambahan agar bisa melakoni semua adegan laga dalam Kate dengan lancar.

Dalam wawancara yang dirilis di situs GQ, Mary juga menyatakan bahwa pengalamannya beradu akting dengan para ikon film laga Hollywood, seperti Bruce Willis dalam A Good Day to Die Hard, Kurt Russell dalam Death Proof, dan Will Smith dalam Gemini Man, serta bekerja sama dengan sutradara spesialis film laga Quentin Tarantino, membuatnya familiar dengan suasana syuting dan tuntutan fisik dalam set film laga.

Yang unik, Mary mengaku bahwa rekam jejaknya sebagai penari balet juga punya andil besar dalam keberhasilannya melakoni adegan laga. Menurut bungsu dari lima bersaudara ini, baik tarian maupun adegan laga sama-sama harus dilakukan sesuai penataan koreografi. Penari dan bintang laga juga dituntut memiliki kelenturan tubuh dan harus mampu mengekspresikan raut wajah yang sesuai dengan gerakan fisik.

Mary memang sempat menekuni dunia tari dan menyanyi sejak kecil. Aktris yang dikenal karena memiliki mata besar, kulit pucat, dan suara rendah ini dulu sempat menuntut ilmu di Joffrey Ballet School dan sering tampil dalam pertunjukan balet lokal di daerah tempat tinggalnya, Salt Lake City. Mary kecil juga tergabung dalam kelompok paduan suara International Children’s Choir.

Hanya saja, saat menginjak usia 13 tahun, karier tari Mary terhenti karena tinggi badannya yang jauh melampaui rata-rata penari lain seusianya. Saat itulah pemilik tinggi badan 173 cm ini memutuskan untuk banting setir menekuni dunia akting dan berhasil mendapatkan peran dalam pertunjukan komedi musical Joseph and the Amazing Technicolor Dreamcoat.

Sejak itu Mary rutin mengikuti kasting dan berhasil mendapatkan sejumlah peran di film televisi dan layar lebar, meski namanya baru mulai menanjak dan sempat menjadi idola remaja ketika membintangi film Sky High (2005) dan Final Destination 3 (2006).

Kini Mary tinggal di Los Angeles bersama Ewan McGregor, aktor asal Skotlandia lawan mainnya dalam serial kriminal berbalut komedi Fargo (2018). Putra pertama mereka, Laurie, baru saja lahir pada Juni lalu. (wi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini