Wanitaindonesia.co – Sebanyak 26 mahasiswa pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing( BIPA) serta 2 pengajar mata kuliah bahasa Indonesia asal Keio University( KU) mendatangi Kedutaan Besar Republik Indonesia( KBRI) Tokyo pada Rabu( 26/ 9). Kunjungan dikemas dalam promosi budaya serta pariwisata bertajuk“ Indonesia Day: Pesona Seni Budaya Jawa Barat” di ruang promosi Japan- Indonesia Partnership Lounge( Jaipong) KBRI Tokyo.
Diterangkan Atase Pendidikan serta Kebudayaan( Atdikbud) RI di Tokyo, Yusli Wardiatno,“ Tujuan utama Keio University mengirimkan mahasiswa adalah praktik lapangan kemampuan berdialog bahasa Indonesia dengan penutur aslinya. Tapi di sini mereka juga berkesempatan menikmati dan belajar tari Jaipong serta memainkan gamelan degung Jawa Barat,” jelas Atdikbud Yusli. Dilanjutkan Yusli, kunjungan ini merupakan pengganti kunjungan rutin langsung ke Indonesia, yang selama 2 tahun ini terhalang pandemi.
Delegasi disambut hangat Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi serta ketua Dharma Wanita Persatuan Nuning Akhmadi, Kepala Bidang Penerangan, Sosial dan Budaya, serta sejumlah pejabat KBRI Tokyo lainnya.
” Saya bangga melihat generasi muda Jepang antusias belajar bahasa serta budaya Indonesia. Hari ini mereka pula berlatih Tari Jaipong serta Degung. Saya berharap ini bisa membuat mereka semakin mencintai Indonesia,” tutur Dubes Heri usai berdiskusi dalam Bahasa Indonesia dengan para mahasiswa. Para mahasiswa memanfaatkan kegiatan dengan berdialog langsung dengan Dubes Heri seputar Indonesia.
“ KBRI Tokyo mengadakan aktivitas ini untuk mempromosikan seni, budaya, serta pariwisata Indonesia pada warga Jepang spesialnya mahasiswa dari Universitas Keio serta memberikan wadah untuk para pemelajar Bahasa Indonesia di Universitas Keio untuk bisa mempraktikkan serta memperkaya kemampuan Bahasa Indonesia,” imbuh Dubes Heri. Kegiatan ini digelar hibrida, karena juga disiarkan daring serta disaksikan pelajar serta pemelajar BIPA di berbagai belahan dunia.
Senada dengan itu, Ketua Program Bahasa Indonesia Universitas Keio, Yo Nonaka, mengapresiasi kegiatan ini. Beliau berharap, para mahasiswanya lebih bersemangat mempelajari kekayaan seni serta budaya Indonesia.
“ Dampak pandemi, kita tidak bisa berkunjung ke Indonesia. Jadi, kita berupaya memperkenalkan Indonesia dengan membawa mahasiswa ke KBRI Tokyo. Mereka bisa merasakan suasana Indonesia dengan memandang serta berlatih langsung Tari Jaipong dan Degung Jawa Barat. Mereka pula antusias bisa diskusi langsung dengan Bapak Duta Besar. Terima kasih KBRI Tokyo, terutama Atdikbud Yusli yang sudah membantu komunikasi,” kata Yo.
Menanggapi hal itu, Atdikbud Yusli berkata,” Hari ini kita semua melihat kalau perpaduan seni dan bahasa merupakan hal yang bisa membantu diplomasi budaya buat mengeratkan hubungan bilateral Indonesia serta Jepang. Saya ingin teman- teman APPBIPA di mana pun berada, mampu mendapatkan jenis seni yang bisa dipakai dalam soft diplomacy.”
Dilanjutkan Atdikbud Yusli, kegiatan ini pula termasuk internasionalisasi Bahasa Indonesia dan implementasi kerja sama yang sudah ditandatangani KBRI Tokyo dengan APPBIPA Cabang Jepang.“ Salah satu pengajar Keio University yang hadir, Petrus Ari Santoso, ialah pengurus APPBIPA Cabang Jepang,” ucapnya.
Mahasiswa serta guru dari Universitas Keio yang hadir antusias disuguhi penampulan Tari Jaipong dan kesenian Degung Jawa Barat. Peserta pula berpeluang untuk melakukan workshop singkat memainkan degung serta menari Jaipong. Tidak hanya itu, partisipan juga mendapat ragam jajanan khas Jawa Barat seperti tahu isi serta pisang molen sebagai” omiyage”( oleh- oleh) untuk dibawa pulang.
Sebagaimana aktivitas lain di era pandemi Covid19, acara Pesona Seni Budaya Jawa Barat dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. (vay)