Limpahan Energi Kreatif Aditya Tjandra Lewat Marche Culinary Group

Aditya Tjandra inovasi, diferensiasi, layanan terdepan kunci sukses Marche Culinary Group. Foto : Istimewa.

WanitaIndonesia.co, Jakarta-Bagi generasi senior merintis bisnis kuliner memiliki tantangan tersendiri, seiring perkembangan zaman generasi penerus harus dapat mengembangkannya.

Inovasi, lewat DNA untuk memberikan sajian terbaik, serta peka mengakomodir kebutuhan masyarakat menjadi kunci rahasia yang tak dimiliki banyak pelaku usaha untuk sustainability.

Saat sebuah brand sanggup bertahan, kemudian berkembang dengan banyak cabang, serta mampu mengembangkan lini bisnis dengan diferensiasi, sungguh ini adalah sebuah pencapaian yang patut diapreasi, serta dirayakan.

Terdepan, resto peranakan Mama Malaka yang ikonik dengan penyajian kuliner peranakan negeri jiran Malaysia melakukan ekspansi bisnis dengan membuka gerai ke – 4 di area Gedung Pusat Perkantoran PatraJasa.

Salah satu gedung ikonik yang menjadi lokasi favorit sejumlah pengusaha resto pada masanya, dipilih manajemen Mama Malaka untuk perayaan inovasi yang mereka hadirkan.

Jadi titik balik hadirnya sejumlah pembaharuan resto yang dulu lekat sebagai tempat kongkauw generasi senior, kekinian menjadi melting pot favorit generasi muda yang mengutamakan makanan rumahan dengan layanan khas bersahabat.

Nama Marche Culinary Group terdengar ikonik sebagai pemain handal pada industri Food and Beverage Indonesia.
Perkembangan bisnisnya terbilang sangat progresif.
Berawal dari usaha rintisan orang tua Aditya Tjandra yang memperkenalkan kuliner sehat negeri jiran Young Tau Fu ke Indonesia.

Lewat kerja keras, inovasi, publik Indonesia lekat dengan Young Tau Fu yang populer di Singapura ini.
Saat regenerasi usaha dilanjutkan oleh generasi kedua, usaha warisan tersebut berhasil dikembangkan dengan kehadiran 40 gerai di Jabodetabek, dan Bandung.

Ki-ka: Team work yang handal Chef Kadek, Roby MyTaste, Jhonson Tambunan, Aditya Tjandra
Foto : Istimewa.

Sinar Terang Generasi Kedua

Adit, pria flamboyan dengan limpahan energi kreatif ini senantiasa melihat banyak peluang dengan optimisme tinggi!.
Lewat kiprahnya nan
inspiratif, ia mengembangkan beragam lini bisnis yang memperkuat keberadaan Marche Culinary Group.

Enam brand hadir, serta mendapat tempat istimewa di hati masyarakat seperti Mokka Coffee Cabana, spesialis kopi, Singapore Street Kitchen, Gyu Jin Teppan, Young Tau Fu, Mama Malaka, serta Kitchen Avenue. Juga menyediakan
layanan pada in house, dan out side catering, catering menu sehat, juga nasi box. Kesemua lini bisnis usahanya itu didedikasikan untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat lintas generasi yang kian beragam.

Seiring waktu, serta dengan memperhatikan keinginan konsumen yang didominasi oleh Gen-Z, dan Milenial, Mama Malaka melengkapi varian menunya dengan kuliner Indonesia yang dipresentasikan istimewa.

Menu Indonesia diantaranya dipengaruhi oleh peranakan Melayu Cina Indonesia dari sejumlah daerah pesisir, hadir berimbang dengan menu peranakan asal Malaysia.
Khasnya mengedepankan citarasa bumbu, rempah, dan saus.
Menu lainnya dipresentasikan secara light tanpa meninggalkan kelezatan sejati dari dapur Mama Malaka.

Resto yang memiliki desain cozy, nyaman untuk kongkauw berlokasi di Gedung PatraJasa, lantai dasar, Jl. Gatot Subroto.
Menarget pengunjung
executive, pekerja kantoran, serta tamu keluarga yang mengutamakan kualitas bersantap dari varian sajian, atmosfer nyaman, serta layanan terbaik.

Melengkapi lini bisnis Mama Malaka, hadir Mama Sweet. Ide bernas dari buah pemikiran Adit ini menurutnya muncul secara tak sengaja. Waktu itu saya melihat sebuah lokasi strategis di tengah deraan cuaca panas, masyarakat tentunya membutuhkan penyegar tenggorokan guna menunjang aktivitas mereka. Saya dan tim kreatif kemudian menghimpun beragam varian es diantaranya Es Campur, Es Kacang yang tersaji secara istimewa.

Adit menjelaskan mengapa konsumen banyak memercayakan lini usaha dari Marche Culinary Group? Kami berpegang pada passion, dan dedikasi guna memberikan identitas, serta memajukan industri kuliner di Indonesia.

Digawangi oleh team work handal, ini menjadi cara mudah untuk selalu mengontrol penggunaan bahan lokal premium, segar, berkualitas.

Senantiasa terinspirasi pada budaya kuliner klasik masyarakat. Diolah dengan mengedepankan aspek kebersihan tinggi, dengan beragam teknik memasak yang menghasilkan kuncian rejuice dalam bahan pangan seperti daging, serta senantiasa memerhatikan aspek gizi.

Proses kreatif secara tak sengaja melahirkan lini bisnis Mama Sweet
Foto : Istimewa.

“Wow Fleksibilitas Harga, Semua Layak Makan Enak!

Group kami mengedepankan aspek fleksibilitas pada harga, semisal saat pelanggan ingin mendapatkan sajian terbaik dengan harga affordable menyesuaikan dengan budget mereka, kamilah yang pertama yang akan datang untuk melayani.

Profesional, dan Expertis diantaranya dengan menghadirkan layanan food court pada Rumah Sakit Carolus, dan Eka Hospital.

Di era persaingan yang sangat ketat, dengan apresiasi terhadap kualitas produk kuliner masyarakat yang cukup baik. Serta muncul tantangan dari harga pangan yang tak menentu, dengan kecenderungan daya beli yang melemah. Menghadapi ini, kami selalu optimis dengan mendengar, memerhatikan, lalu mengakomodir kebutuhan masyarakat berpedoman kepada layanan terdepan pada semua aspek.

“Percaya lewat inovasi, serta dukungan team work yang handal, yang memiliki passion di industri Food & Beverage seperti Chef Expert untuk kuliner Indonesia, Asia, dan Western keberadaan Marche Culinary Group mampu menjawab apapun tantangan zaman. Dari 2007 hingga 2024 DNA kami selalu inovasi dengan memberikan yang terbaik ke masyarakat lewat industri Food & Beverage, “pungkas Adit.