wanitaindonesia.co, Jakarta – Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam memberdayakan dan mendampingi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus diwujudkan melalui berbagai inisiatif strategis. Salah satunya adalah platform digital LinkUMKM, yang hadir untuk menghubungkan pelaku UMKM dengan akses pasar, pembiayaan, pelatihan, hingga pendampingan usaha.
LinkUMKM tak hanya menjadi wadah pertemuan antara pelaku usaha dan konsumen, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi yang mendorong terciptanya ekosistem bisnis inklusif dan berkelanjutan. Dampak positif platform ini dirasakan langsung oleh Jelita Puspa Agustin, pemilik usaha multi pangan sehat “Serela Food” yang berbasis di Kalideres, Jakarta Barat. Melalui pemanfaatan fitur-fitur yang tersedia di LinkUMKM, Jelita mampu memperluas skala usaha sekaligus meningkatkan penjualan produknya.
Memulai usahanya pada 2015 dengan menjual coklat karakter dan cereal bar, Jelita kemudian mengembangkan produk ke crispy brownies, aneka cookies snack, sereal, dessert, hingga makanan ringan lainnya di bawah merek “Serela Food”. Produk-produknya dipasarkan secara daring melalui berbagai marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Blibli, hingga WhatsApp.
“Pada tahun 2022 saya ingin mengembangkan usaha saya dan mulai bergabung di Rumah BUMN BRI. Sejak masuk pada ruang lingkup tersebut saya mendapatkan pelatihan-pelatihan usaha sampai akhirnya saya mengenal platform LinkUMKM dari BRI,” ungkap Jelita.
Salah satu fitur yang dimanfaatkan Jelita adalah Smart UMKM, yang menawarkan berbagai pelatihan digital mencakup skala usaha, kepemimpinan, inovasi, pemasaran, operasional, keuangan, dan aspek bisnis lainnya. Melalui fitur ini, pelaku UMKM dapat mengikuti modul pelatihan, konsultasi bisnis, literasi keuangan, hingga simulasi kredit untuk meningkatkan kapasitas usaha.
Berkat penggunaan fitur Smart UMKM, Jelita dapat menganalisis skala bisnisnya, memahami posisi kelas usahanya, serta mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan daya saing.
“Setelah bergabung dengan LinkUMKM banyak manfaat yang saya rasakan, terutama belajar tentang strategi seperti branding, logo, legalitas usaha, dan kemasan. Saya juga bisa meningkatkan pengetahuan bisnis melalui modul pembelajaran dan juga mengikuti pelatihan yang tersedia baik online ataupun offline,” imbuhnya.
Dalam kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa LinkUMKM merupakan platform pemberdayaan UMKM yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas bisnis para pelaku usaha.
“Melalui LinkUMKM, pelaku usaha dapat memanfaatkan berbagai fitur yang memudahkan pengelolaan dan pengembangan bisnis. Di antaranya adalah layanan pemasaran digital, informasi pembiayaan dan permodalan, pelatihan kewirausahaan, hingga koneksi jaringan usaha yang lebih luas,” ujar Hendy.
Selain Smart UMKM, LinkUMKM juga menyediakan sejumlah fitur lain, yakni Rumah BUMN, Media, Komunitas, dan Etalase Digital. Fitur Rumah BUMN menampilkan informasi lokasi Rumah BUMN terdekat, produk unggulan, serta jadwal pelatihan daring dan luring. Saat ini, terdapat 54 Rumah BUMN yang dikelola BRI di berbagai wilayah di Indonesia.
Sementara itu, fitur Media menyediakan berbagai konten edukatif berupa artikel, video, dan kisah inspiratif seputar kewirausahaan, inovasi produk, ekonomi, dan program pemerintah. Fitur Komunitas mendukung kolaborasi antarpelaku usaha dengan membentuk komunitas berdasarkan wilayah, jenis usaha, atau program pembinaan tertentu. Sedangkan Etalase Digital memberikan ruang bagi UMKM untuk memamerkan produk atau jasa mereka secara daring, memperluas jangkauan pemasaran di berbagai kategori, seperti kuliner, kerajinan, fashion, hingga produk kesehatan.
Hingga saat ini, LinkUMKM tercatat telah dimanfaatkan oleh lebih dari 11 juta pengguna. Platform ini dapat diakses melalui situs linkumkm.id atau dengan mengunduh aplikasi LinkUMKM di Play Store dan App Store. (Srv)