Wanita Indonesia

LAKSMI Asa Kedigdayaan Srikandi UMKM Jakarta & Ternate

Sinergitas apik bagi negeri "LAKSMI" Asa bagi UMKM perempuan berdaya, putus rantai kekerasan dalam rumah tangga. Foto : Wanitaindonesia.co

Wanitaindonesia.co, Jakarta – Pemberdayaan ekonomi perempuan bukan sekedar soal penghasilan.

Juga untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. (Adelle Odelia Tanuri, Sekretaris Jenderal YCAB Foundation).

Upaya untuk memperkuat UMKM Perempuan di Indonesia kian gencar dilakukan lewat sejumlah inisiasi serta kolaborasi.
Tak dapat dipungkuri sektor UMKM didaulat sebagai tulang punggung perekonomian bangsa. Yang mana para pelakunya didominasi oleh kaum perempuan.

Namun demikian tantangan zaman yang dihadapi para perempuan hebat tersebut sangatlah tidak mudah. Dibutuhkan perhatian para pemangku kepentingan, lewat dukungan sepenuh hati kepada para pelaku UMKM perempuan. Agar mereka mumpuni, berdaya saing lewat up-grade kemampuan serta wawasan agar bisnisnya berkelanjutan, tangguh menghadapi tantangan zaman.

Lewat inisiasi terbaru hadir Program LAKSMI (Langkah Aksi Kapasitas Sosial Mikro untuk Inklusi) merupakan program kolaborasi Eramet, perusahaan global pada sektor pertambangan & Metalurgi PRANCIS, dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB).

Inisiatif ini merupakan program global Women for Future dari Eramet. Program sukses diimplementasikan di berbagai negara guna mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan.

Di Indonesia, program berfokus untuk memperkuat kapasitas wirausaha perempuan di Jakarta, dan Ternate (Maluku Utara) dengan berkolaborasi bersama YCAB, organisasi nirlaba yang berfokus kepada pemberdayaan pemuda, dan perempuan melalui program pendidikan, dukungan ekonomi serta inklusi digital.

Peluncuran program dilakukan di Gedung SMESCO, Jakarta (24/6) yang dihadiri oleh Menteri Usaha,
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) RI, Maman Abdurrahman, Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, CEO Eramet Indonesia, Jerome Baudelet, Sekretaris Jenderal Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), Adelle Odelia Tanuri. Serta dihadiri oleh 500 peserta program yang merupakan pelaku UMKM Perempuan di Jakarta.

Sebagian peserta program LAKSMI, UMKM perempuan Jakarta, Perempuan Indonesia berdaya, Anak terlindungi menuju Indonesia Emas 2045.
Foto : Wanitaindonesia.co

Dukungan & Penghargaan Tertinggi Atas Peran Perempuan

Menteri Maman menerangkan, “Perempuan memiliki penting dalam kemajuan sektor UMKM. 64,5% pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. Sektor yang menjadi penggerak utama ekonomi bagi negara seperti perdagangan, pangan, dan manufaktur. Namun muncul tantangan bagi perempuan dalam mengembangkan usahanya, khususnya terkait akses keuangan serta kemampuan manajemen usaha.”

Menteri Maman menambahkan, “Salah satu penyebab kendala tersebut, perempuan kurang handal dalam peningkatan kapasitas usaha, agar bernilai serta memiliki daya saing di pasar. Berharap lewat program LAKSMI dapat menjadi penguatan kapasitas, para pengusaha mikro perempuan yang berkelanjutan, dan inklusif.”

“Hal ini tentunya tak hanya memperkuat ekonomi lokal, tapi juga dapat membuka lapangan pekerjaan di area lokal, dengan aspek pemerataan berbasis gender, “imbuhnya.

“Saya mengapreasi upaya Ibu Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos yang responsif, dengan menjadikan daerahnya sebagai pilot project program. Kehadiran ibu menjadi bukti konkret keseriusan Pemerintah Daerah, dalam keberpihakan pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada perempuan Indonesia. Upaya ini kiranya bisa ditiru oleh Provinsi-provinsi lain serta bisa menjadi program untuk mendukung kemajuan UMKM perempuan, “ujar Maman.

Menteri Maman melanjutkan, “Kementerian UMKM RI akan terus berkomitmen untuk mendukung keberadaan UMKM, khususnya yang digawangi oleh kaum perempuan. Kami memiliki beberapa program unggulan yang akan diluncurkan di tahun ini.”

“Selain program hal ini menjadi penghormatan dari kami, bagi kiprah perempuan Indonesia yang hebat, berperan multitasking sebagai penggerak ekonomi Indonesia, “puji Maman.

“Adapun programnya meliputi penyaluran pembiayaan KUR kepada sektor produksi, penghapusan piutang macet bagi UMKM, keterlibatan UMKM pada program MBG ditambah program 3 juta perumahan rakyat, pengembangan, dan penguatan kewirausahaan serta penguatan data lewat sistem yang kami bangun. Kesemuanya merupakan program yang sudah dicanangkan serta didorong oleh Presiden, “terangnya.

“Karenanya penting bagi kami dalam setiap eksekusi program dapat melibatkan partisipasi aktif perempuan Indonesia, “ujar Maman.

CEO Eramet Indonesia, Jerome Baudelet menjelaskan, “Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap pembangunan ekonomi yang inklusif melalui program Eramet Beyond, yang kami percaya bahwa pemberdayaan perempuan memiliki peran sentral, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih kuat serta berkelanjutan.”

“Lewat kolaborasi kami berharap dapat menjawab beragam tantangan yang dihadapi perempuan pemilik UMKM. Seperti keterbatasan akses ke mentor, modal, jaringan serta ekspektasi sosial,” ucapnya.

“Lewat program kami juga berharap dapat memperkuat kapasitas, dan pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia, “ujar Jerome.

Turut berbagi pendapat Sekretaris Jenderal YCAB Foundation, Adelle OdeliaTanuri, “Kami sangat bersemangat dengan kolaborasi ini. Perempuan berdaya akan memberikan dampak langsung kepada anak mereka, keluarga serta membangun komunitas yang lebih tangguh.”

“Dari sini perubahan akan dimulai serta memutus rantai kemiskinan, “tutupnya.

Sejak berdiri di tahun 1999, YCAB Foundation telah memberikan manfaat serta dampak kepada lebih dari 5 juta generasi muda. Juga telah memberdayakan lebih dari 200.000 perempuan pengusaha ultra-mikro.

Oleh lembaga global rating nonprofit yang bermarkas di Jenewa, Swiss, YCAB Foundation sukses mempertahankan peringkat di #28 pada TOP 100, SGO/NGO versi TheDotGood.

Exit mobile version