WanitaIndonesia.co, Jakarta – Indonesia tengah dirundung duka. Ratu musik negeri ini, Titiek Puspa, telah menghembuskan napas terakhir pada Kamis, 10 April 2025, pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Kabar dukanya diakui oleh manajer mendiang, Mia, yang menyampaikan bahwa jenazah masih berada di rumah sakit tersebut.
Kepergian Titiek Puspa membawa kesedihan mendalam bagi dunia musik Tanah Air, namun lagu-lagunya yang penuh makna akan tetap abadi dikenang.
Berikut beberapa lagu yang mewakili karya terbaiknya, diambil dari berbagai sumber dan popularitasnya. Karya-karya ini tidak hanya menjadi hits di masanya, tetapi juga terus hidup di berbagai generasi. Daftar lagu ini menunjukkan kualitas dan daya tarik abadi dari karyanya. Lagu-lagu Titiek Puspa dikenal memiliki makna dalam, lirik yang menyentuh, dan melodi yang khas.
Dari lagu-lagu yang sarat makna sosial hingga yang mengajak kita bersuka cita, Titiek Puspa telah memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan musik Indonesia. Lagu-lagunya menjadi bagian dari kenangan lintas generasi dan akan terus dikenang sebagai warisan berharga bagi industri musik Indonesia. Meski kepergiannya adalah kehilangan besar, musiknya akan terus hidup. Mari kita kenang sosok legendaris ini melalui tujuh lagu terbaiknya yang masih relevan hingga tahun 2025.
1. Kupu-Kupu Malam: Sebuah Simbol Keabadian
“Kupu-Kupu Malam” adalah salah satu lagu Titiek Puspa yang paling dikenal dan telah bertahan selama beberapa dekade. Lagu ini menggambarkan sisi lain kehidupan perempuan malam dengan perspektif yang tidak selalu negatif. Popularitasnya naik kembali setelah diaransemen ulang oleh Peterpan (sekarang NOAH) pada tahun 2005. Lirik puitis dan melodi memikat menjadikan lagu ini tetap relevan hingga kini. Pesannya mengingatkan kita pada kompleksitas kehidupan dan pentingnya empati. “Kupu-Kupu Malam” bukan sekadar sebuah lagu; ini adalah simbol yang mewakili berbagai aspek kehidupan perempuan dan perjuangan mereka. Versi Peterpan yang lebih modern membantu memperkenalkan lagu ini kepada generasi muda, menunjukkan ketahanan dan daya tarik universalnya.
2. Bing: Penghormatan Abadi
“Bing” ditulis sebagai penghormatan kepada Bing Slamet, idola masa kecilnya, setelah sang legenda meninggal dunia. Lagu ini adalah tanda penghormatan dan kekaguman Titiek Puspa kepada sosok yang menginspirasinya. Melalui lagu ini, Titiek Puspa mengabadikan kenangan dan warisan Bing Slamet dalam dunia musik Indonesia. Lagu ini tidak hanya menunjukkan keahlian bermusik Titiek Puspa, tetapi juga menggambarkan sisi emosional dan penghargaannya terhadap seniman lain. “Bing” adalah bukti nyata bagaimana musik dapat menjadi media untuk menyampaikan rasa hormat dan mengenang sosok berjasa. Sebagai sebuah tribut, lagu ini memiliki nilai sentimental yang tinggi dan tetap dihargai hingga saat ini.
3. Bimbi: Mimpi Gadis Desa di Kota Besar
“Bimbi” menceritakan kisah seorang gadis desa yang bercita-cita hidup di kota besar. Liriknya sederhana namun menyampaikan pesan penting tentang perjuangan dan realitas kehidupan kota serta godaan kehidupan metropolitan. Dipopulerkan oleh Delly Rollies dari band The Rollies, lagu ini masih relevan karena menggambarkan aspirasi dan tantangan banyak orang, terutama generasi muda yang berpindah ke kota untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Pesannya tetap menyentuh hati. Popularitas lagu ini di berbagai generasi menunjukkan bahwa mimpi dan harapan merupakan tema universal yang abadi.
4. Jatuh Cinta: Perasaan Berbunga-bunga saat Jatuh Cinta
“Jatuh Cinta” menggambarkan perasaan seseorang yang berbunga-bunga karena jatuh cinta. Lagu ini diproduksi pada era 1970-an dan telah di-cover oleh dua artis lintas generasi, Eddy Silitonga dan Project Pop.
5. Apanya Dong: Lagu yang Diadaptasi Jadi Film
Lagu “Apanya Dong” ciptaan Titiek Puspa dan dipopulerkan oleh Euis Darliah bahkan pernah diadaptasi menjadi film pada tahun 1983 dengan Titiek Puspa sebagai aktrisnya. Lagu ini juga dipopulerkan kembali dalam dua jenis musik berbeda. Salah satu versi dari lagu ini, yang menghadirkan sentuhan ceria khas, dibawakan oleh penyanyi anak-anak terkenal di zamannya, Saskia dan Geofanny bersama Titiek Puspa. Versi lainnya dipopulerkan oleh Seurius Band dengan nuansa musik rock.
6. Dansa Yo Dansa: Lagu yang Sangat Menghibur
Selain itu, “Dansa Yo Dansa“ mengundang pendengarnya untuk bersenang-senang dan merayakan hidup. Lagu ini juga pernah dinyanyikan kembali oleh mendiang Glenn Fredly, menambah daya tariknya. (imb)
Selain itu, “Dansa Yo Dansa“ mengundang pendengarnya untuk bersenang-senang dan merayakan hidup. Lagu ini juga pernah dinyanyikan kembali oleh mendiang Glenn Fredly, menambah daya tariknya. (imb)





