WanitaIndonesia.co, Jakarta – Anak yang melakukan Gerakan Tutup Mulut pada periode MPASI merupakan ancaman serius untuk tumbuh kembang anak serta keberlanjutan sebuah bangsa.
Bercita-cita sebagai bangsa yang unggul dengan goals Generasi Emas yang memiliki daya saing global, hal tersebut rasanya sulit untuk terwujud, jika sejak dini anak-anak Indonesia kebutuhan pokok akan makanan bergizi seimbang tak terpenuhi bahkan terabaikan.
Faktanya, banyak ibu-ibu yang mengalami anak melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM) saat pemberian MPASI. Hal ini tentunya mencemaskan bagi ibu, Para Pemangku Kepentingan, Akademisi serta Praktisi dengan beragam latar belakang berbeda.
Siang hingga jelang senja mereka berkumpul di Gallery Cybis Park, Simatupang, Jakarta untuk
menyuarakan kegelisahan tersebut lewat aksi nyata.
Tamu istimewa tentunya kaum ibu Komunitas SUN. Mereka hadir membawa semangat perubahan untuk melawan Gerakan Tutup Mulut dengan Gerakan Lahap Makan (GLM).
Tampilan ibu hebat itu kompak, mengenakan dress code bewarna merah, warna dasar SUN.
Membersamai kaum ibu, hadir yang empunya hajat Stephanie Lay, Head of Marketing Indofood Nutrition & Spesial Food Divisi on ICBP, dr. Dimple Nagrani, SpA, BmedSc, Dokter Spesialis Anak, Brand Ambassador SUN, Pasutri Dude Harlino-Alyssa Soebandono serta Chef Mom Yulita Intan Sari.
Masing-masing memiliki peran strategis saling mendukung, melengkapi, mengupas permasalahan sembari mencari solusi lalu kemudian ditindaklanjuti lewat langkah konkrit guna mensosialisasikan metode Gerakan Lahap Makan.
SUN, Gerakan Lahap Makan Momen Penanda Sejarah
Momen ini menjadi penanda sejarah akan kiprah serta peran berkelanjutan dari produsen makanan pendamping ASI ternama SUN. Lewat sebuah kolaborasi epik sebagai Bakti untuk Negeri, Asa Tunas Bangsa yang unggul serta mumpuni lewat asupan gizi lengkap, seimbang dari seni memberikan MPASI.
Mereka bertekad sembari berjibaku melawan Gerakan Tutup Mulut (GTM) yang dilakukan oleh anak dengan cara khasnya seperti menutup mulut, memalingkan wajah hingga menepis sendok lewat Program Gerakan Lahap Makan (GLM).
Penolakan anak untuk makan yang ditandai dengan GTM, harus ditangani secara cermat, penuh kehati-hatian serta komprehensif.
Program SUN, Gerakan Lahap Makan menciptakan 3 Metode kreatif hasil kolaborasi SUN bersama Expert, Dokter Spesialis Anak, Dimple Nagrani.
Hal ini kemudian ditindaklanjuti oleh Keluarga Selebritis Dude Harlino-Alyssa Soebandono yang berperan sebagai Brand Ambassador SUN. Mereka menjalankan amanah mulia dengan berperan untuk menyebarluaskan cakupan Program Lawan GTM dengan SUN, Gerakan Lahap Makan ke seantero negeri.
Sesuai rencana akan menyasar ke lebih dari 2.000 Posyandu di seluruh Indonesia. Inti dari kesuksesan Program SUN, Gerakan Lahap Makan bagaimana kaum ibu dapat memahami, dan memiliki cara pandang baru ihwal ilmu MPASI serta mampu mengatasi manakala anaknya melakukan GTM dengan solusi jitu. Juga membentuk kebiasaan makan yang baik sejak dini.
Selain belajar serta mempraktikkan 3 metode, SUN, Gerakan Lahap Makan, penting didukung dengan ketersediaan produk makanan pendamping ASI yang unggul dalam berbagai aspek seperti mengandung gizi yang lengkap yang dibutuhkan anak sesuai dengan tahapan usianya.
Produk merupakan rekomendasi ahli yang telah teruji klinis, bersertifikat BPOM, memenuhi The Codex Alimentari Commission Standar Internasional untuk keamanan pangan dari Amerika
serta memiliki beragam keunggulan lainnya.
Sebagai produk berkualitas tentunya harus lezat menyelaraskan dengan selera anak-anak sebagai konsumennya. Dan mudah divariasikan dengan keberagaman bahan pangan lokal hingga tercipta ragam variasi hidangan yang membuat Adek Lahap, Nutrisi Lengkap serta tak mudah bosan.
Ini dimungkinkan lewat seni memasak MPASI yang dilakukan dengan hati, inspirasi dari Chef Yulita Intan Sari. Chef Mom
mendemokan 2 varian resep berbahan dasar SUN, makanan terbaik pendamping ASI.
Inovasi Produk Sembari Mengedukasi, Solusi GTM Menjadi GLM
Stepanie yang empunya hajat menyampaikan, “Berdasarkan pengalaman kami, banyak ibu yang memilih bubur SUN karena tekstur serta variasi rasanya yang disukai anak-anak. Hal ini mendorong semangat kami untuk terus berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan gizi anak, melalui produk-produk SUN. Unggul dengan kandungan zat gizi yang lengkap hasil dari rekomendasi para ahli, memiliki sertifikasi yang disyaratkan Pemerintah serta lembaga dunia.”
Stephanie menambahkan, “Kami juga rutin memberikan edukasi khususnya tentang cara mengatasi GTM, sehingga anak akan mendapatkan asupan gizi yang cukup serta terhindar dari masalah makan yang berisiko, yang akan mempengaruhi tumbuh kembang mereka.”
dr. Dimple Nagrani, Sp.A, BMedSc menyampaikan, “GTM merupakan upaya anak untuk menolak makan yang dilakukan dengan beragam cara. Ada yang menutup mulutnya rapat-rapat, memalingkan wajah bahkan menepis sendok berisi makanan yang hendak disuapkan.”
Dokter Dimple melanjutkan, “Banyak ibu yang menghadapi anak dengan GTM. Disayangkan mereka langsung melabel anaknya tak mau makan atau sulit makan. Hal ini erat kaitannya dengan pengetahuan serta wawasan sang ibu yang kurang jeli mencari tahu ihwal anaknya melakukan GTM. Sebaiknya tak langsung panik. Lebih baik cari tahu mengapa hal tersebut dilakukan anak.”
Menurut Dokter Dimple, GTM umumnya dipicu oleh 3 faktor yang saling berkaitan yaitu waktu pemberian makan, variasi, dan tekstur yang sesuai usia serta cara pemberian makan.
“Berdasarkan pengalaman, penyebab anak yang tak mau makan bisa beragam seperti masih kenyang, mengantuk, mulai tumbuh gigi.
“terang Dokter Dimple.
“Sebagai seorang ibu, saya memahami kepanikan melihat anak tak mau makan. Dikarenakan setiap ibu tentunya hanya menginginkan untuk memberikan yang terbaik, khususnya MPASI agar buah hatinya tumbuh kembang optimal,” imbuh Dokter Spesialis Anak.
“Karena panik serta ketidaktahuannya itu, sebagian besar ibu malah membujuk dengan mengalihkan perhatian anaknya. Yang sering dilakukan dengan memberikan gadget, atau digendong lalu diajak berkeliling, melihat beragam obyek seperti kucing. Hal ini tak tepat karena anak jadi tak fokus serta akan terbiasa dengan reward ketika makan, “jelas dr. Dimple.
“Yang benar, saat makan waktunya anak untuk berinteraksi dengan menu yang disajikan. Ini terkait dengan masalah sensoris yang merupakan kemampuan anak dalam menggunakan indra pencium, perasa, sentuhan yang berperan penting dalam masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan serta dalam menunjang keberhasilan pemberian MPASI, “jelas Dokter Dimple.
“Penting saat anak melihat, membaui aroma serta menikmati rasa alami makanan tanpa harus disibukkan dengan aktivitas seperti bermain yang membuat waktu makan anak jadi tak berkualitas. Fokus itu berkaitan dengan indra penglihatan yang mana anak bisa melihat serta membedakan warna dan jenis bahan makanan serta dapat merasakan beragam rasa alami makanan, “jelasnya.
Lebih lanjut Dokter Dimple menjelaskan, proses pemberian MPASI merupakan salah satu cara stimulasi, yang mengajarkan anak-anak mandiri dengan makan sendiri serta kelak akan membentuk pola makan yang baik.
“Lewat 3 metode SUN, Gerakan Lahap Makan yang mudah dipahami serta dipratikkan, kiranya solusi dari Gerakan Tutup Mulut menjadi Gerakan Lahap Makan (GLM) dapat tercapai dengan baik, “harap Dokter Dimple.
Inspirasi MPASI Hadirkan Produk Favorit Ibu-Anak Indonesia
Turut berbagi pendapat, Chef Mom Yulita Intan Sari. Ia memberikan banyak tips berharga manakala ibu harus menyiapkan MPASI sendiri. Chef Mom menyarankan agar ibu memasak sendiri MPASI, tak dianjurkan untuk membeli di luar.
Dengan memasak, pastinya ibu mengetahui secara pasti bahan MPASI yang akan dikonsumsi agar Adek Lahap, Nutrisi Lengkap. Proses pengolahan, cara memasak serta aspek kebersihan. Ibu juga dapat memastikan kandungan zat gizi lengkap dalam olahan, teksturnya tepat sesuai usia. Diberikan pada jam yang tepat. Dengan memastikan olahan dibuat dengan beragam varian penyajian nan lezat, agar anak tak merasa bosan.
“Bagi ibu sibuk kehadiran makanan pendamping MPASI harus praktis disajikan, kendati harus diolah dengan dibuat ragam varian sajian, hal ini tak terlalu merepotkan saat memasak, “terang Chef Yulita.
Chef Mom menambahkan, “Padu-padan bahan tentunya dengan mengutamakan penggunaan keberagaman bahan lokal yang bergizi, lezat menyesuaikan dengan domisili ibu-ibu. Utamanya disukai anak-anak. Pilihan makanan pendamping MPASI harus mengandung zat gizi lengkap. Direkomendasikan para ahli serta tersertifikasi.”
Pada momen peluncuran Program Anak Lahap Makan, Chef Mom Yulita mendemokan dua varian resep yang menggunakan Bubur Sun untuk olahan Bubur Opor Ayam. Bubur spesial ini memiliki tekstur kental, dan halus.
MPASI diperuntukkan buat anak yang berusia 6-8 Bulan. Varian kedua adalah Lemet Jagung yang menggunakan biskuit marie SUN. Khas dari tekstur padat namun lembut, diperuntukkan untuk anak dengan rentang usia 9-12 Bulan.
Sebagai Brand Ambassador SUN, hadirnya program SUN, Gerakan Lahap Makan membuat pasutri Dude Harlino – Alyssa Soebandono kian bersemangat.
“Pengalaman anak dengan GTM juga aku alami. Sebagai seorang ibu aku pun memiliki kekhawatiran yang sama seperti ibu-ibu lainnya. Karena momen pemberian MPASI ini sangat penting untuk keberlanjutan tumbuh kembang anak di masa depan, “terang Icha.
“Ini merupakan doa, harapan serta cita-cita semua orang tua. Beruntung aku didukung oleh suamiku untuk berbagi peran. Jadi tugas pemberian MPASI bukan hanya tanggung jawab mutlak seorang ibu, melainkan juga ayah. Bersyukur walau tak memiliki jam kerja yang seringkali berubah, Dude selalu melakukan bonding berkualitas dengan putri bungsu kami Aisyah (9 bulan) lewat pemberian MPASI, “ujar Icha.
” Yuk, Ikuti Cara Bonding Ayah Dude Lewat MPASI!
“Peran Dude itu mencangkup banyak hal lho. Tak hanya sekedar menyuapi, tapi ia aktif cari tahu mengapa anak melakukan GTM serta mencari solusinya. Dikarenakan setiap anak kami memiliki karakter yang unik saat pemberian MPASI.
“Dude juga ikut berperan penting dalam memastikan produk makanan pendamping MPASI untuk anak-anak kami harus berkualitas serta aktif menyarankan ragam variasi olahan agar anak kami tak bosan, “ujar Icha bungah.
“Bahkan dia menciptakan komunikasi nan khas, ekspresif dengan membuat sejumlah gaya rekaan saat menyuapi Aisyah. Tangannya bergerak seperti pesawat yang sedang take-off terbang kemudian landing di mulut mungil anakku. Dasarnya Aisyah yang ingin lebih dekat ke Ayahnya acara makan jadi tak menimbulkan drama, “jelas Icha.
Melanjutkan Icha, Dude sangat mengapresiasi Program SUN dengan Gerakan Lahap Makan yang bersinergi dengan Dokter Spesialis Anak Dimple Nagrani. Ini berkah dari kebaikan visi – misi produsen makanan SUN pendamping ASI yang lekat dalam keseharian anak-anak Indonesia.
Komitmen untuk mendukung tumbuh kembang anak melalui beragam produk MPASI yang mengandung gizi lengkap selaras dengan tanggung jawab serta komitmen kami selaku orang tua, yang hanya ingin memberikan MPASI terbaik buat anak.
Dude menambahkan, “Seperti yang kita ketahui MPASI itu makanan pendamping ASI yang bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan zat gizi yang tak dapat dipenuhi oleh ASI. MPASI berperan penting dalam membantu pertumbuhan otak, pengembangan kecerdasan serta pertumbuhan bayi.
tahu.”
“Kiranya, di luar sana semua orang tua memiliki keinginan yang sama. Ingin membersamai tumbuh kembang anaknya dengan pola asuh terbaik, mengasuh serta menghantarkan anak-anaknya kelak menjadi generasi yang unggul berdaya saing global, “ujar Dude.
“Saya, dan istri akan terus menggaungkan Gerakan Lahap Makan lewat tiga metode kreatif SUN, Gerakan Lahap Makan ke seluruh orang tua dalam cakupan yang lebih luas. Seperti berinteraksi langsung pada acara hari ini dengan Komunitas Ibu SUN, lewat media sosial serta upaya menarik lainnya,”ucap Dude.
“Berharap lewat tujuan program yang mendasari kolaborasi ini, kita semua dapat menjadi saksi asa bangsa yang besar yang mana calon generasi penerus tumbuh sehat, cerdas, dan kuat, “pungkas Dude.