WanitaIndonesia.co, Jakarta – Minimnya literasi berkelanjutan mengenai manfaat bakteri baik, yang bisa didapat dengan rutin mengonsumsi suplemen probiotik menjadi ancaman serius bagi kesehatan keluarga Indonesia.
Hal ini terbukti dari tingginya gangguan kesehatan, diantaranya gangguan saluran pencernaan, dikarenakan tingginya kandungan bakteri jahat, serta menurunnya jumlah bakteri baik dalam tubuh.
Probiotik merupakan bakteri baik yang berperan penting dalam menjaga kesehatan keluarga. Berguna untuk menjaga imunitas, membentuk antibodi, merawat kesehatan pencernaan, hingga memengaruhi kesehatan jiwa. Menjadikan mood senantiasa dalam kondisi stabil, yang akan memengaruhi produktivitas, serta kualitas hidup keluarga.
Probiotik merupakan bakteri hidup yang diberikan dalam dosis secukupnya, yang berdampak baik bagi kesehatan. Masing-masing jenis (strain) bakteri mempunyai manfaat, serta keamanan yang berbeda.
Dokter Reisa memiliki pengalaman panjang bersama probiotik. Saat melahirkan kedua anaknya dengan metode caesar, dokter berpembawaan ramah ini baru menyadari bahwa metode caesar telah melewatkan transfer bakteri baik dari ibunya.
Akibatnya, sistem imun tubuh buah hatinya lemah, mengalami gangguan kesehatan, serta mudah sakit.
Sejatinya probiotik itu sangat dibutuhkan, sejak sebelum lahir hingga lanjut usia. Teristimewa pada 1000 hari pertama anak, yang dimulai sejak dalam kandungan, hingga usia 2 tahun. Hal ini akan memengaruhi kualitas kesehatan anak sepanjang hidupnya.
Saat tumbuh kembang, anak sulungnya Ania mengalami alergi berat. Tak sekedar gatal, atau asma, dalam kondisi parah dia sampai kejang, hingga mengalami diare akut.
Dari penjelasan dokter spesialis penyakit anak, buah hatinya mengalami alergi berat yang disebabkan karena tubuhnya tak memiliki sistem imun yang baik.
Sejak itu dokter Reisa mulai turun-tangan membuatkan makanan khusus, memberikan pengertian ke anaknya, serta asisten rumah tangga bahwa ada sejumlah bahan makanan, serta produk turunnya yang tidak boleh dikonsumsi seperti cokelat, keju, beberapa jenis buah dan sayur.
“Bersyukur, Ania anak yang baik dan cerdas. Walau banyak berpantang, ia menurut dan jarang mengeluh. Selain diet, Ania mengonsumsi obat untuk mencegah dan meringankan kondisi alerginya. Lambat-laun kondisinya mulai membaik. Seandainya kambuh, alerginya tidak separah sebelumnya. Hanya sebatas gangguan pencernaan ringan, “ucap dokter Reisa.
Atas saran dokter, dokter Reisa memberikan suplemen probiotik secara rutin setiap hari. Cara ini ampuh untuk mengembalikan jumlah bakteri baik dalam tubuhnya. Selain Ania, bungsunya Yoda mengalami alergi, walau jenisnya berbeda.
Untuk penanganan alergi pada Yoda, dokter Reisa sudah memahami cara-cara yang tepat untuk meringankan alergi, bahkan mencegah munculnya alergi tersebut dengan meminumkan suplemen probiotik.
Dokter Reisa yakin, di luar masih banyak ibu-ibu yang mengalami masalah serupa seperti dirinya. Banyak yang belum memahami tubuh membutuhkan probiotik. Ia sangat terbuka untuk sharing, berdiskusi seputar probiotik, manfaat dan cara memilih produk yang berkualitas sesuai dengan ilmu dan pengalamannya. (RP).