Kiprah Kartini Tatar Pasundan Lia Amalia Entaskan Stunting Lewat Bumbu Sehat MPASI

WanitaIndonesia.co , Jakarta – Permasalahan Stunting masih menjadi ancaman serius Indonesia guna mewujudkan Generasi Emas 2045.

Beragam upaya-pun dilakukan diantaranya dengan menghadirkan kolaborasi, agar cita-cita mulia Indonesia bebas stunting nyata.
Pekan lalu jelang Peringatan Hari Gizi Nasional ke -64, BKKBN menghadirkan kolaborasi apik berasa Rumah Zakat, dan Bumbu Bunda Elia.

Sinergi yang menjadi asa bagi bangsa, dan negara bertujuan agar muncul cara pandang baru masyarakat, dalam upaya memerangi stunting. Acara dikemas melalui Talkshow dan Demo Masak Kuliner MPASI “Optimalisasi Pangan Lokal” yang diselenggarakan di Kantor Kelurahan Ratu Jaya, Kota Depok – Jawa Barat. Acara disiarkan secara daring di 4 kota lainnya di Indonesia.

Lia Amalia Founder Bumbu Bunda Elia menjadi pembicara yang banyak mendapat perhatian peserta. Persona mumpuni yang menekuni profesi selaku Konselor ASI-MPASI, dikenal akan kiprahnya membantu para ibu dalam mempersiapkan MPASI, agar tersaji menggugah selera, sehat, dan pastinya lezat.

Melalui brand Bumbu Bunda Elia, tak terhitung banyaknya batita yang memasuki masa pemberian MPASI, terselamatkan dari ancaman stunting. Memiliki tumbuh kembang optimal, dikarenakan mereka cukup mengasup makanan bergizi sesuai kebutuhan tumbuh kembang otak, serta organ vital lainnya.

Dijumpai WanitaIndonesia.co disela acara, Kartini Milenial Tatar Pasundan ini mengungkapkan beragam hal, seputar upaya berkelanjutan yang telah, dan akan dilakukannya, dalam membantu pemerintah mengentaskan permasalahan stunting di Indonesia, melalui racikan bumbu pelezat MPASI.

Lia takjub dengan progres yang dicapai Kota Depok, dalam menurunkan angka stunting pada skala nasional, dengan sejumlah inisiasi yang digawangi ibu-ibu hebat, kader Posyandu Kelurahan Ratu Jaya, Kota Depok, Jawa Barat.
Hal ini sangat menginspirasi saya, untuk turut berkolaborasi bersama BKKBN, dan Rumah Zakat dalam permasalahan yang menjadi konsen kita bersama.

 

Kolaborasi anak negeri entaskan stunting, bisa? Inshaa Allah bisa. (Foto : WanitaIndonesia.co)

Kolaborasi Apik Bumbu Bunda Elia, BKKBN, Rumah Zakat

Lia mengatakan, “Optimalisasi Pangan Lokal yang menjadi konsen pada peringatan Hari Gizi Nasional tahun ini, tentunya selaras dengan upaya yang saya perjuangkan melalui Bumbu Bunda Elia.
Saya mengangkat keberagaman bahan pangan lokal guna mendukung kreativitas kaum ibu dalam mempersiapkan MPASI, yang berkualitas, bergizi, serta lezat untuk bayi dan anak. ”

Lia melanjutkan, “Sejak awal usaha ini berdiri, kami siap untuk berkolaborasi dengan siapapun, guna menghilangkan permasalahan kesehatan stunting di Indonesia, serta mewujudkan asa bersama menciptakan generasi Emas Indonesia 2024.”

Tumbuh kembang anak menjadi tahapan penting, serta fokus para orang tua. Salah satunya melalui asupan terbaik.
Mempersiapkan menu MPASI sendiri dibutuhkan butuh ilmu, kecermatan, juga kehatian-hatian.

Namun kesemuanya itu tak akan dirasakan sulit, jika kaum ibu memahami persiapan dasar, juga rutin meng up-date pengetahuan seputar kandungan zat gizi dalam setiap bahan pangan, yang dibutuhkan anak. Utamanya trampil memanfaatkan keberagaman pangan lokal, yang jauh lebih baik dari aspek gizi, serta ekonomi.

Ide untuk menghadirkan bumbu MPASI dan bumbu untuk Anak, didasarkan atas keprihatinannya sehubungan dengan maraknya peredaran bahan makanan yang tak sehat. Mengandung bahan artifisial berbahaya, tapi diklaim sepihak oleh pelaku usahanya sebagai makanan sehat.

“Selaku konselor ASI-MPASI, saya terpanggil untuk membantu kaum ibu dalam mempersiapkan MPASI dengan sajian berkualitas, mengacu kepada asupan gizi seimbang, sesuai kebutuhan. Aman untuk saluran cerna, guna dukung tumbuh-kembang batita, “tegas Lia.

Lia menerangkan,
Saat memasuki periode MPASI selain dituntut untuk trampil memasak, ibu juga harus menguasai teknik pemberian MPASI ke anak. Utamanya harus tepat waktu, mengandung gizi seimbang, aman, bersih, diberikan sesuai dengan tahapan usia.
Yang tak kalah penting manajemen stres.

Pada saat pemberian MPASI, kondisi ibu, dan anak harus dalam keadaan baik, sehingga tak terjadi drama. Ketika anak tantrum, ibunya harus dapat memahami. Tak marah, ataupun stres. Harus sabar, dan mampu menenangkan kondisi anaknya, baru proses pemberian MPASI bisa dilakukan. Semuanya butuh perhatian, proses, serta ada ilmunya lho.
Serta beragam hal penting lainnya, yang seyogyanya dikuasai ibu dengan baik.

Lia menambahkan, “Ilmu inilah yang kemudian saya sharing ke berbagai platform media sosial. Juga beragam inspirasi resep MPASI praktis. Saya juga menyediakan jasa layanan konsultansi secara cuma-cuma.
Kesemuanya itu merupakan nilai mulia yang mendasari kehadiran Bumbu Bunda Elia, yang terbukti mampu menyempurnakan olahan MPASI menjadi lebih lezat, disukai, serta aman bagi tumbuh kembang anak-anak Indonesia. ”

Juaranya Bumbu MPASI Lokal Brand Ambassador Gigi – Cipung

Bagi yang baru mengenal, ada beragam keunggulan bumbu dari produk sejenis. Utamanya diolah dari bahan lokal terbaik, aman, sehat, mengandung gizi lengkap, tanpa pengawet, perisa. Serta tanpa msg, gula, garam, maupun Maltodextrin. Memasak MPASI menjadi lebih praktis. Rasa bumbu tetap lezat, tidak plain, karena hadir inovasi melalui rasa asli protein hewani, juga kandungan lemak baik.

Semua bumbu tentunya telah tersertifikasi BPOM, Halal, HACCP seperti varian Kaldu MPASI Non MSG untuk menambah citarasa makanan kian lezat, Fat Oil BB Booster berfungsi menambah napsu makan anak, Coconut Milk Powder merupakan lemak tambahan sehat. “Tim R&D senantiasa berinovasi mengakomodir kebutuhan masyarakat. Saat batita berat badannya kurang, atau tingginya kurang, dapat mengonsumsi BB Booster Rice yang diformulasi dengan protein hewani, sayur, serta rempah-rempah pilihan, “jelas Lia.

Kiprah Wanita mumpuni yang ‘membidani’ kelahiran Bumbu Bunda Elia telah banyak diapreasi oleh sejumlah institusi. Brand bumbu MPASI dan Anak kebanggaan Indonesia ini telah berulang kali memenangkan penghargaan bergengsi. Terbaru Brand Choice Award 2023, dan Top Official Store 2023.

Pemerhati Ibu dan Anak ini merasakan, kehadiran Bumbu Bunda Elia mampu membersamai kaum ibu yang sedang disibukkan menyiapkan MPASI dengan rasa nyaman, dan aman. Agar hadir komunikasi dua arah, team work kerap menyelenggarakan aktivitas digital, seminar kesehatan, serta berkolaborasi dengan dr. Reisa Broto, Mama Gigi dan Cipung sebagai influencer handal.

Kaum ibu yang tergabung dalam komunitas Bumbu Bunda Elia menjadi lebih termotivasi. Selain hadir peran Lia Amalia yang menjadi sosok sentral. Ia trampil mengayomi, memberikan support, serta perhatian.

Kemasan Ekonomis Kualitas Terbaik

Sebagai pebisnis, Lia mengaku kepada WanitaIndonesia.co, ini tak murni bisnis lho. Kami juga konsen dengan permasalahan kesehatan yang menyangkut tumbuh kembang anak, melalui visi mulia perusahaan, turut berkontribusi dalam mengentaskan permasalahan stunting, kelebihan gizi, serta aspek tumbuh-kembang anak jangka panjang.

“Sebagai seorang ibu, saya dapat merasakan keresahan Pemerintah dengan masih tingginya angka stunting di Indonesia, sementara di sisi lain, muncul permasalahan kelebihan gizi yang tak kalah serius, dan harus segera dientaskan.
Oleh karena itu, kami berkomitmen penuh untuk menjadikan Bumbu Anak sebagai produk terdepan, yang terdaftar di BPOM, serta menjadi pilihan keluarga Indonesia, “tegas Lia.

Saya menyadari saat ini ekonomi masyarakat sedang dalam keadaan tak baik-baik saja, melalui team work handal, hadir kreativitas, serta inovasi-inovasi cerlang agar daya beli masyarakat tak pupus.

Lia membagikan kabar baik, saat ini kami telah memproduksi Bumbu Bunda Elia dengan harga ekonomis, dari harga sebelumnya. Lebih murah hingga setengahnya, namun dengan kualitas, serta kandungan zat gizi yang sama. Kami menyederhanakan bentuk kemasannya, untuk menekan biaya produksi.

“Berharap melalui inovasi ini, cakupan penggunaannya kian luas, serta masif. Lebih banyak lagi kaum ibu yang terbantu, tentunya selaras dengan upaya Pemerintah dalam menggenjot Optimslisasi Pangan Lokal, guna memerangi permasalahan kesehatan kekurangan gizi wasting, dan stunting, kekurangan zat gizi mikro (anemia), serta kelebihan gizi (obesitas) pada anak, “pungkas Lia bijak. (RP).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini