Kiat Shifa Hadju Taklukkan Kanker Payudara Lewat Ritual Sakti “SADARI” dan “SADANIS”

Shifa Hadju ingatkan pentingnya SADARI ke Generasi muda. Foto : WanitaIndonesia.co

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Sebagai persona yang memengaruhi penggemarnya, Shifa Hadju menjadi orang yang tepat dalam meng encourage generasi muda ihwal penyakit kanker payudara.

Hadir mencerahkan lewat acara yang diinisiasi oleh Charm dan CharmNap bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Edukasi SADARI, “Ayo SADARI Setelah Menstruasi” Uni-Charm – Pink Ribbon 2024. Acara melibatkan lebih kurang 400 pelajar perempuan SMP – SMA se Jakarta, yang memadati Balai Komando Kopasus Cijantung.

Shifa terlihat bungah, serta antusias menceritakan pengalaman dikarenakan salah satu anggota keluarganya, menderita penyakit kanker payudara. Karenanya Syifa harus peduli dengan rutin memeriksakan kesehatan payudaranya.

Hingga saat ini dunia medis belum bisa menemukan penyebab utama penyakit kanker payudara. Tapi faktor risikonya telah berhasil dipetakan seperti risiko yang bisa dihindari, serta yang tak bisa dihindari. Risiko yang bisa dihindari terkait dengan lifestyle gaya hidup sehat, mampu mengelola stres dengan baik, menghindar dari polusi udara, dsbnya. Yang tak bisa dihindari adalah faktor usia tua, riwayat penyakit keluarga, serta mens, dan menopause yang terlalu lama.

Saat ini penyebab utama kanker payudara di Indonesia adalah faktor risiko yang tak bisa dihindari berupa riwayat penyakit keluarga. Semisal ada anggota keluarga seperti nenek, ibu, tante yang menderita, keturunan di bawahnya harus ekstra hati-hati, serta waspada dengan melakukan sejumlah langkah preventif seperti yang dilakukan Shifa sejak tahunan lalu.

Peran strategis sebagai Brand Ambassador Charm
Foto : WanitaIndonesia.co

Peran Penting Pembalut Terbaik Inovatif

Lewat peran strategis sebagai figur publik, serta Brand Ambassador Charm, pembalut wanita terbaik di Indonesia, Shifa berusaha memberikan pemahaman yang benar, mindset yang baik tentang penyakit kanker payudara, yang kekinian mulai diderita oleh wanita berusaha lebih muda 15-16 tahun!.

Lifestyle gaya hidup sehat mutlak dipraktikkan seperti mengurangi makanan tak sehat fast food, dan makanan instan. Konsumsilah menu makanan dengan gizi seimbang yang mengacu ke pola makan Isi Piringku, yang tercukupi keseluruhan zat gizi harian.

Penting dimasak sehat tanpa lemak, dan garam berlebih. Serta lakukan beragam hal baik lainnya seperti membatasi minuman kekinian, soft drink, perbanyak minum air putih dari sumber air yang sehat.

Saat tahu tantenya terpapar kanker payudara, Mamanya mengajak Shifa, serta anggota keluarga lainnya yang perempuan untuk melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) secara rutin.

Sembari bercerita, Shifa menanyakan ke peserta, “Apakah ada diantara mereka yang keluarganya menderita atau memiliki riwayat penyakit kanker payudara?

“Jika ada, jangan sedih Say, lakukan konsultasi ke dokter, atau ke kakak – kakak relawan di Yayasan Kanker Payudara Indonesia. Praktikkan SADARI secara rutin, ubah gaya hidup, dan selalu konsultasi, periksa ke dokter, ” ajak Shifa.

“Mengapa kesemuanya itu harus dilakukan? Karena merupakan cara efektif untuk menghalau penyakit kanker payudara. Seandainya ikhtiar tersebut menghadirkan takdir, yang membuat kalian harus terkena, pastinya kondisi kalian lebih baik. Karena masih tahap awal. Tentu setelah terdiagnosa, harus langsung segera berobat ke medis, dan gak pakai alternatif lho ya!.

Lewat pengobatan medis kesemuanya itu sudah ada tolak ukurnya. Pengobatan kanker yang dilakukan pada stadium awal tingkat kesembuhannya lebih tinggi hingga 99.9% persen. Ini bukan bahasa marketing lho, melainkan berdasarkan riset, serta bukti!.

Jepang menjadi satu negara dunia yang kaum perempuannya memiliki mindset yang sangat baik. Di sana, angka penderita kanker payudara sangatlah tinggi, tapi karena rutin melakukan SADARI, dan berobat ke dokter angka kematiannya pun menjadi minim.

Foto : WanitaIndonesia.co

Proteksi Diri Karena Riwayat Penyakit Keluarga

Menurut Syifa mindset ihwal kanker payudara di keluarganya sudah sangat baik dikarenakan mereka memiliki riwayat penyakit kanker payudara.

Syifa juga belajar bagaimana menghadapi stigma yang kurang elok agar tak membuat teman-teman terkungkung.
“Kita harus bisa “melawan” dengan optimisme untuk mengobati penyakit ini hingga tuntas, dan sembuh. Serta jangan lupa untuk tetap produktif, agar tak terjebak perasaan frustasi, “terang Syifa.

Syifa berpesan agar kaum muda bisa memutus stigma, mengenyahkan mitos untuk tak takut dengan penyakit kanker payudara, tapi juga teman-teman tak boleh menganggap remeh, serta merasa aman karena masih muda, tak akan terkena. Jangan ya!

Salah satu cara yang bisa kalian lakukan dengan SADARI, serta menjalankan lifestyle hidup sehat. Intinya jangan pernah mengundang penyakit itu datang sendiri.
Katakan Tidak dengan melakukan SADARI, lanjut SADANIS, Periksa Secara Medis, serta menjalankan lifestyle gaya hidup sehat.

“Tanteku menjadi role model buat aku, dan keluarga. Beliau terkena kanker payudara yang ganas, tapi berkat kegigihannya melakukan pengobatan ia berhasil sembuh, dan mampu berkegiatan seperti biasa.

“Beliau telah lama bermukim di Jerman, dan menjadi survival kanker payudara, guna membantu pasien lainnya, serta melakukan edukasi kepada masyarakat banyak ihwal kanker payudara.

“Teman-teman harus tahu, di Indonesia kanker payudara merupakan penyakit kanker tertinggi yang banyak diderita oleh kaum wanita, dengan tingkat angka kematian yang juga tinggi dibandingkan dengan jenis kanker lainnya.
Walau banyak diderita kaum wanita, kaum pria juga bisa terkena hanya prosentasenya relatif kecil.

Sebelum terpilih sebagai Brand Ambassador Charm, Shifa telah aktif sebagai pejuang kanker dikarenakan ia memiliki penyakit dari riwayat keluarga, yang kekinian merupakan penyebab tertinggi.

Pejuang Kanker Gen-Z

Salah satu pencapaiannya lewat perjuangan meminta Pemerintah untuk memberikan vaksin kanker servisks secara gratis.

Shifa juga rutin sharing beragam pesan kebaikan yang ditebar kepada para para fans, serta inner cyrcle untuk bersama-sama melawan penyakit kanker payudara dengan cara fun, mudah, dan menyenangkan.

Selain rutin melakukan SADARI, Syifa secara berkala melakukan SADANIS, (Periksa Secara Medis) mengingat SADARI itu hanyalah periksa secara mandiri, sementara karekteristik penyakit kanker payudara ini tak mudah dikenali. Seringkali muncul tanpa gejala spesifik yang awalnya penderita merasa semuanya baik-baik saja, baru tahu setelah periksa ke dokter dan terdeteksi kanker.

Karena seringkali tak bergejala, serta sibuk dengan beragam aktivitas, pasien banyak yang terlambat untuk mengakses pengobatan.

Mereka datang ke dokter manakala penyakitnya telah memasuki stadium lanjut. Ini jelas berakibat fatal. Selain proses pengobatan menjadi lebih ribet, serta membutuhkan waktu lama karena kanker telah menyebar, serta biayanya pengobatan menjadi lebih mahal, dikarenakan tak semuanya bisa ditanggung oleh BPJS.

Karena itu, Syifa mengingatkan agar anak-anak perempuan tidak malu, serta takut untuk periksa, dan berobat. Seandainya sudah diketahui, serta diobati pada stadium dini, saat bergejala hingga stadium satu, kanker menjadi mudah untuk dikendalikan, serta diobati.

Syifa menjelaskan, “Saat melakukan SADARI serta menemukan keanehan seperti muncul benjolan, perubahan kulit, atau seperti rasa sakit, untuk memastikan gejala tersebut segera periksa ke dokter Onkologi. Karena tak semua benjolan itu identik dengan kanker.
Karenanya Shifa meminta kepada teman-teman untuk melakukan SADANIS, Periksa Secara Medis pula.

Ia berpesan agar anak-anak muda tak malu, risih untuk melakukannya, agar terhindar dari penyakit kanker payudara. Penting untuk lebih peduli menjaga diri, serta orang-orang yang kalian cintai, “pungkas Shifa.