wanitaindonesia.co – Merasa anxiety atau stress dan cemas di masa pandemi ini sepertinya jadi situasi yang tak terhindarkan. Namun, kalau kamu merasa cemas tanpa tahu penyebabnya dan sulit dikontrol, ini sudah mengarah pada gangguan kesehatan mental: anxiety disorder yang harus kamu atasi.
Situasi anxiety atau merasakan stress dan cemas, banyak dirasakan perempuan di masa pandemi. Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat banyak pihak mulai merasakan anxiety. Mungkin kamu juga salah satunya.
Ditengah semua pembatasan tersebut, terjadi banyak hal seperti rumah sakit yang penuh, kelangkaan oksigen, kabar duka yang datang silih berganti, suara ambulance yang lewat berkali-kali, hingga pengumuman mushola menyiarkan kabar duka yang tak berhenti.
Wajar saja, jika kemudia banyak orang yang merasa cemas bahkan mengembangkan anxiety disorder.
Mengutip dari halodoc.com anxiety bisa terjadi karena seseorang merasa stress dan tertekan. Ini adalah perasaan yang wajar. Namun, kalau kamu merasa cemas tanpa tahu penyebabnya dan sulit dikontrol, ini sudah mengarah pada gangguan kesehatan mental bernama anxiety disorder.
Ada beberapa tipe dari anxiety disorder ini:
Pertama, gangguan kecemasan sosial, biasanya ditandai dengan rasa cemas tak wajar ketika berinteraksi dengan orang lain.
Kedua, gangguan kecemasan menyeluruh yang membuat pengidapnya cemas berlebihan pada hal-hal yang belum terjadi seperti keadaan finansial, bencana alam dan lain sebagainya.
Ketiga, gangguan panik yang menyebabkan pengidapnya merasa sering berada dalam keadaan yang menakutkan.
Anxiety yang dirasakan seseorang dapat menyebabkan berbagai gangguan. Misalnya, menjadi sulit tidur, menghindari hal-hal yang mampu membuat trauma, merasa tegang pada otot, terus-terusan merasa panik dan memiliki ketakutan yang tidak wajar.
Gejala-gejala tersebut bisa coba kamu cegah dan kontrol sendiri di rumah dengan melakukan beberapa hal seperti:
Pertama, saring informasi yang kamu dapatkan dan batasi informasi yang kamu dapatkan. Pastikan informasi yang kamu konsumsi terutama yang berkaitan dengan informasin Covid-19 berasal dari sumber terpercaya, misalnya Dinas Kesehatan, Satgas Covid-19, dan media pers yang kredibel. Batasi juga waktumu untuk mengonsumsi berita tersebut, misalnya hanya 2 jam dalam sehari untuk mengonsumsi berita mengenai pandemi. Ini jangan disalah tafsirkan menjadi hanya mengonsumsi berita baik saja atau menolak membaca berita yang buruk demi menjaga imun ya.
Fakta mengenai apa yang terjadi di lapangan juga sangat penting. Hanya mengonsumsi berita yang baik-baik saja justru menimbulkan resiko kamu berada dalam keadaan aman yang semu sehingga mengendorkan protokol kesehatan dan membahayakan dirimu sendiri serta orang lain.
Kedua, terus mematuhi protokol kesehatan. Batasi untuk keluar rumah dan jika harus keluar selalu sediakan hand sanitizer dan menggunakan masker berlapis dua. Selalu cuci tangan, perhatikan jarak dengan orang lain dan jangan lupa segera dapatkan vaksin, apa pun merk vaksinnya. Entah itu AstraZaneca atau pun Sinovac. Selain itu, jangan lupa juga unuk menerapkan gaya hidup sehat dengan makan-makanan bergizi dan olahraga. Perasaan positif akan pelan-pelan terbentuk dengan menerapkan protokol kesehatan ini.
Ketiga, cari lah teman bercerita. Ini bisa jadi kesempatan yang baik sekali misalnya untuk bertukar kabar dengan teman yang sudah lama tidak kamu hubungi. Berkenalan dengan teman baru melalui aktivitas online misalnya dengan bergabung di organisasi atau ikut sesi networking. Bercerita dengan sahabatmu sendiri yang sudah sejak lama kamu kenal juga tidak apa-apa. Kalian bisa membuat janji nonton bersama secara online misalnya atau membuat pajama party secara online.
Keempat, sediakan juga waktu untuk dirimu sendiri. Waktu untuk diri sendiri menjadi penting di era dimana semua dilakukan dari rumah. Kadang-kadang banyak yang berpikir mentang-mentang di rumah saja, maka batasan antara waktu istirahat dan kerja menjadi kabur. Ada atasan atau dosen yang mungkin memberikan tugas di luar jam kantor atau jam kuliah misalnya. Belum lagi ketika harus multi tasking, misalnya rapat sambil mencuci piring dan lain sebagainya. Ini tentu melelahkan, untuk itu kamu juga perlu menetapkan batasan dan menyediakan waktu untuk dirimu sendiri.
Terakhir, ketika semua sudah kamu lakukan namun kamu masih tetap merasakan kecemasan yang tidak wajar, tidak ada salahnya untuk menghubungi tenaga professional. Apalagi sekarang juga sudah banyak sekali, psikolog yang membuka praktek secara online untuk kamu bisa berkonsultasi dengan aman di masa pandemi.
Menghubungi tenaga profesional dapat membantumu mendapatkan input yang lebih spesifik sesuai dengan kondisimu. Ini juga sangat baik ketika kamu mencurigai dirimu memiliki anxiety disorder, sehingga tidak terjadi self-diagnose yang justru membahayakan dirimu sendiri.
Jadi, terus semangat menjalani hari-harimu ya. Ada banyak cara untuk mengatasi anxiety dan ada banyak sekali mantra diri yang bisa kamu ucapkan untuk melalui hari-hari berat ini, salah satunya “this too shall pass.”