Site icon Wanita Indonesia

Kerap Berkeluh Kesah Dosaa Yang Kerap Direndahkan Kalangan Perempuan

wanitaindonesia.co – Kerap meringik ataupun berkeluh kesah kepada sesuatu permasalahan yang dialami, nyaris memimpin watak kalangan perempuan. Sementara itu sifat- sifat itu tercantum kesalahan besar sebab tindakan tidak tidak ridha kepada qadha serta qadar yang telah didetetapkan Allah Subhanahu wa taala. Apalagi, dalam buku yang ditulis Syaikh Abdul Lathif bin Hajis Al- Ghomidi, dituturkan berkeluh kesah ini tercantum dalam dosa- dosa yang kerap dikecilkan perempuan.

Suatu perkataan nabi dari Muawiyah diriwayatkan kalau beliau mengatakan: Saya sempat mengikuti Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berfirman,” Sebetulnya al- fussaq( banyak orang fasiq) merupakan penhuni neraka. Terdapat salah seseorang kawan yang menanya,” Aduhai Rasulullah, siapakah yang diucap al- fussaq itu?” Rasulullah menanggapi,” Para perempuan.” seorang mengatakan, Aduhai Rasulullah, bukankah mereka merupakan ibu- ibu kita, saudari- saudari kita serta istri- istri kita?” Dia menanggapi,” Betul. tetapi mereka tidak ingin berlega hati bila diberi serta tidak menahan bila menemukan bencana.”( HR Ahmad)

Baca Juga: Apa Sih hukumnya Anak Minta Berenang Saat Puasa?

Banyak kalangan wanita yang tidak adem di kala mengalami bencana, mereka berkeluh kesah ke situ kemari, ataupun perbuatannya membuktikan kekesalan dengan tindakan merajuk, mempersalahkan Allah sebab menyangka Allah bakhil, dan berkeluh kesah yang menimbulkan berputus dari belas kasihan Allah serta karunia- Nya. Berkeluh kesah ataupun meringik sendiri dalam Al- Quran tidak banyak dituturkan, tetapi sebagian di antara lain mengarahkan buat menciptakan pemecahan dari berkeluh kesah.

Allah Taala berkata:

إِنَّالْإِنْسَانَخُلِقَهَلُوعًاإِذَامَسَّهُالشَّرُّجَزُوعًاوَإِذَامَسَّهُالْخَيْرُمَنُوعًا”

Sebetulnya orang dilahirkan bertabiat erang kesah lagi kikir. Bila beliau ditimpa kesulitan beliau berkeluh kesah, serta bila beliau menemukan kebaikan beliau amat kikir.( QS. Al- Ma’ arij: 19- 21)

Setelah itu sabda Allah Taala:

قَالَإِنَّمَآأَشْكُوا۟بَثِّىوَحُزْنِىٓإِلَىٱللَّهِوَأَعْلَمُمِنَٱللَّهِمَالَاتَعْلَمُونَ”

Ia( Yaqub) menanggapi, cuma pada Allah saya mengadukan kesulitan serta kesedihanku. Serta saya mengenali dari Allah apa yang tidak kalian tahu.( QS Yusuf: 86)

Serta sabda Allah Taala:

قَدْسَمِعَٱللَّهُقَوْلَٱلَّتِىتُجَٰدِلُكَفِىزَوْجِهَاوَتَشْتَكِىٓإِلَىٱللَّهِوَٱللَّهُيَسْمَعُتَحَاوُرَكُمَآۚإِنَّٱللَّهَسَمِيعٌۢبَصِيرٌ

” Sangat, Allah sudah mengikuti perkataan wanita yang mengajukan petisi kepadamu( Muhammad) mengenai suaminya, serta mengadukan( perihalnya) pada Allah, serta Allah Mengikuti obrolan antara kalian berdua. Sebetulnya, Allah Maha Mengikuti, Maha Memandang.( QS al- Mujadilah: 1).

Metode terbaik mengadukan seluruh keluh- kesah merupakan cuma pada Allah, begitu juga Rasul mengeluhkan aksi kaumnya pada Allah Azza wa jalla.” Berkatalah Rasul: Betul Tuhanku, sebetulnya kaumku menghasilkan Alquran itu suatu yang diacuhkan. Serta semacam seperti itu, sudah Kita adakan untuk tiaptiap Rasul, kompetitor dari banyak orang yang berdosa. serta cukuplah Tuhanmu jadi donatur petunjuk serta pahlawan.( QS Al- Furqan: 30- 31).

Kadangkala kala, kala seorang berkeluh kesah pada orang lain, perihal itu tidak membagikan jalur pergi, malah membuka permasalahan terkini ataupun membebankan orang lain. Sebaliknya, Allah tentu membagikan jalur pergi kala kita memohon kepada- Nya. Seseorang muslimah yang bagus tidak hendak mengeluhkan suratan Allah pada orang. Karena, ia mengenali seperti itu suratan yang diserahkan oleh Rabb Yang Maha Mencintai. Terdapat kearifan yang tersembunyi dari suratan itu yang hendak selesai dengan keceriaan.

Watak erang kesah pada diri orang, sebetulnya hendak bisa terobati serta terkurangi, apalagi tenaga minus dari watak erang kesah dapat diganti jadi tenaga positif, apabila seorang sanggup melaksanakan kebaikan. Berkaca Pada Nasehat Rasulullah buat Fatimah Dalam Buku Uqudullujain Buatan Pemimpin Nawawi Al- Bantan muat cerita rumah tangga Fatimah Az- Zahra, gadis terkasih paduka Rasul Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Sesuatu kala, Rasulullah menghadiri Fatimah.

Putrinya itu dalam kondisi meratap sembari menggiling gandum. Memandang Fatimah yang lagi meratap, Rasulullah mendekatinya, kemudian menanya,” Aduhai Fatimah kenapa anda meratap? Allah tidak menimbulkan matamu meratap. Kemudian, Fatimah menggambarkan pada bapaknya Mengenai suatu yang buatnya meratap. Baca pula: Imbauan Muhasabah Diri Tiap Hari serta Metode Melaksanakannya” Aduhai ayahku, saya meratap sebab banyak aktivitas kewajiban rumah tangga yang saya kerjakan tiap hari tanpa seseorang juga yang menolong.

” Setelah itu, Rasulullah bersandar di sisi Fatimah. Kemudian, Fatimah meneruskan ceritanya,” Aduhai ayahku, dengan keistimewaan yang anda punya, bantu tuturkan pada Ali biar ingin membelikan budak untukku supaya bisa menolong menggiling gandum serta mengelola profesi rumah.”

Exit mobile version