WanitaIndonesia.co, Jakarta – Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Kecil, Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Renaldy memaparkan tantangan dan isu strategis UMKM yang berlangsung di Indonesia.
Renaldy menyebut pelaku UMKM di Indonesia melonjak drastis setiap tahunnya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya paltform e-commerce lokal yang tumbuh.
Dia juga menyebut pemanfaatan e-commerce membuat Indonesia mencatatkan lebih dari 30 juta UMKM berdasarkan basis data tunggal, 64,5 persen di antaranya pelaku UMKM berjenis kelamin perempuan.
“Proyeksi pendapatan di e-commerce Indonesia pun meningkat di tahun 2025, hingga USD 82 miliar. Meningkat USD 20 miliar dari dua tahun sebelumnya,” kata Renaldy dalam pelatihan UMKM dengan tajuk: “Langkah Mudah Berjualan Online untuk Pemula di Era Digital” yang digelar oleh wanitaindonesia.co yang bekerja sama dengan Kementerian UMKM di Swiss Bell Kalibata, Minggu (1/6/2025).
Selain itu banyak hal yang membuat UMKM di Indonesia tumbuh sangat kuat, yakni dukungan pemerintah terhadap digitalisasi, fleksibilitas tinggi dalam adaptasi pasar, hingga kedekatan dengan konsumen lokal.
Namun demikian, pemerintah, kata Renaldy masih menemukan banyak kendala yang dialami oleh para pelaku UMKM di Indonesia. Salah satu yang sering ditemukan adalah pengelolaan keuangan usaha yang belum profesional.
“Ada juga masalah soal keterbatasan infrastruktur, ada di beberapa daerah yang belum terjangkau internet atau logistis tersendat. Kemudian, ada juga literasi digital pelaku UMKM masih rendah,” ujarnya.
Ancaman keamanan siber dan penipuan online pun menjadi sorotan Kementerian UMKM. Namun, Renaldy menegaskan kalau pemerintah sudah sudah merumuskannya dalam PP 7 Tahun 2021.
PP ini mengatur mengenai antara lain kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan Koperasi; kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan UMKM; penyelenggaraan Inkubasi; dan Dana alokasi khusus kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan Koperasi dan UMKM. (gie)