KEMEN PPPA GELAR PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERPERSPEKTIF GENDER DI LOMBOK UTARA

wanitaindonesia.co – Perempuan memiliki potensi luar biasa dalam mendukung pemulihan ekonomi bangsa pasca pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersinergi dengan Institut KAPAL Perempuan dan Lembaga Pengembangan Sumber Daya Mitra (LPSDM) Provinsi NTB menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan berperspektif gender bagi perempuan dari kelompok rentan seperti perempuan miskin, perempuan penyintas kekerasan dan bencana, serta perempuan kepala keluarga di Kabupaten Lombok Utara.

Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Lenny N. Rosalin mengatakan, program pelatihan kewirausahan bagi perempuan rentan yang berperspektif gender ini merupakan insiasi Kemen PPPA bekerja sama dengan mitra terkait dan berbeda dengan pelatihan kewirausahaan lainnya.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap para perempuan khususnya di Lombok Utara dapat meningkatkan keterampilan, pemahaman, dan kesadaran kritis mereka untuk dapat memperkuat perekonomian, tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga perekonomian keluarga, dan perekonomian nasional. Perempuan bukan hanya pahlawan untuk keluarga, tapi juga pahlawan untuk bangsa dan negara ini,” ungkap Lenny N. Rosalin saat membuka acara Pelatihan Kewirausahaan Berperspektif Gender secara virtual di Jakarta (8/11).

Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Bidang Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kemen PPPA, Eni Widiyanti menjelaskan hasil Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selama 10 tahun lebih menunjukan bahwa kualitas pembangunan antara perempuan dan laki-laki sama-sama mengalami peningkatan, namun kesenjangan masih tetap ada.

“Meskipun kesenjangan tersebut berkurang, tapi sangatlah kecil pengurangannya. Adapun dari 3 (tiga) komponen pembentuk IPM yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi, yang menyumbangkan kesenjangan terbesar adalah bidang ekonomi,” ujar Eni.

Dilanjutkannya, hal ini menunjukan pertumbuhan ekonomi perempuan masih sangat kecil, karena potensi yang dimiliki perempuan belum dioptimalkan. Fakta ini juga diperkuat dengan lebih rendahnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan yaitu 47,91 persen dibandingkan laki-laki sebesar 79,57 persen.

Untuk itu, Eni berharap proses pelatihan telah dilaksanakan pada 8-9 November 2021 dapat berkelanjutan dan berjalan seterusnya. Selain itu, perempuan wirausaha yang mendapatkan pelatihan juga diharapkan dapat menjadi pelopor dan inspirator bagi para perempuan di sekitarnya.

“Kami berharap ilmu yang didapatkan tidak hanya disimpan untuk meningkatkan usaha diri sendiri, tapi juga menyebarluaskannya kepada perempuan lainnya, serta menginspirasi mereka. Semoga pelatihan ini bisa berjalan lancar dan bermanfaat untuk seluruh perempuan di Lombok Utara dan seluruh perempuan Indonesia,” pungkas Eni.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini