Site icon Wanita Indonesia

Kece, Ini 24 Start Up Berdampak Sosial yang Dipimpin Wanita Indonesia

wanitaindonesia.co – UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang dipimpin wanita merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Menurut Kementerian BUMN, satu dari dua usaha kecil dan satu dari tiga usaha menengah dipimpin oleh wanita. Sayangnya, bisnis milik wanita Indonesia menghadapi banyak hambatan untuk tumbuh, yang paling menonjol adalah terbatasnya akses ke peluang investasi.

Menjembatani kondisi tersebut, Indonesia Women Empowerment Fund (IWEF) dan Creatella Impact, melalui kemitraan dengan Investing in Women, UN Women, UNDP dan Citibank menggagas SheDisrupts Indonesia 2021.

Tidak hanya memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para start-up yang dipimpin wanita, SheDisrupts Indonesia 2021 juga menawarkan kesempatan untuk mendapatkan pendanaan dari investor lokal dan internasional lewat ajang kompetisi untuk wanita pemilik start up berbasis teknologi yang berupaya mengatasi berbagai isu sosial dan lingkungan di Indonesia.

“Sebagai sebuah impact fund, IWEF berinvestasi pada start-up yang dipimpin perempuan, yang melalui solusi teknologinya dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan perempuan Indonesia. Program SheDisrupts menampilkan beberapa wirausaha perempuan baru beserta tim mereka, yang mendobrak berbagai hambatan dan mendorong perubahan di Indonesia,” kata Stella Tambunan, CEO YCAB Ventures.

Deputi Kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Lenny N. Rosalin, SE, M.Sc, M.Fin, menyampaikan apreasiasinya untuk pendekatan holistik yang dilakukan SheDisrupts Indonesia untuk memberdayakan wirausaha wanita. “Para peserta tidak hanya mendapatkan materi tentang mendirikan bisnis yang berhasil, namun juga menciptakan dampak jangka panjang untuk dimensi sosial dan lingkungan,” kata Lenny.

Kompetisi start up yang diluncurkan pada Juni 2021 ini telah memilih 50 start up berdampak sosial yang dipimpin perempuan untuk mengikuti rangkaian one-on-one mentoring dengan 57 investor, wirausaha, dan praktisi dari seluruh dunia. Sebanyak 24 start up terpilih melanjutkan rangkaian kegiatan pre-akselerasi selama dua minggu secara online.

Kurikulum dari kegiatan pre-akselerasi meliputi sesi kelas, lokakarya, kerja kelompok, dan pendampingan individu untuk berbagai topik terkait bisnis, teknologi, dan pengukuran dampak, dengan fokus untuk isu gender dan pemberdayaan perempuan.

Program akselerasi yang telah berjalan selama dua minggu ditutup dengan Demo Day yang diselenggarakan Jumat, 27 Agustus 2021 dan dihadiri oleh lebih dari 150 investor, mentor, dan mitra.

Kami sangat bangga menjadi bagian dari tim mentoring bagi para wirausaha perempuan ini. Mereka bertalenta, digerakkan oleh misi yang kuat, fasih membicarakan mengenai kesetaraan gender, dan juga berdaya untuk membawa perubahan dalam industri teknologi serta menciptakan dampak bagi pemberdayaan perempuan. Kami berharap semakin banyak program akselerasi di Indonesia yang mengadopsi pendekatan gender-responsif ini, untuk mewujudkan potensi perempuan di sektor teknologi dan ekonomi digital,” kata Jamshed Kazi, UN Women Indonesia Representative and Liaison to ASEAN.

Atiek Fadhilah, pendiri start up Techroka, salah satu dari 24 peserta terpilih mengatakan bahwa dengan mengikuti SheDisrupts 2021 ia mendapatkan masukan dan dorongan yang jauh lebih personal dari para mentor. “Ini adalah minggu-minggu paling intens bagi saya. Kursus yang disediakan tergolong rinci, namun juga aplikatif bagi bisnis. Sesi berbagi dari wirausaha perempuan sangat interaktif dan saya berterima kasih atas pengalaman yang mencerahkan,” ungkap Atiek.

Berikut 24 nama start up terbaik SheDisrupts 2021:

1/ Anjani. Mengkurasi produk ramah lingkungan yang diproduksi oleh bisnis skala kecil yang dipimpin perempuan/komunitas di seluruh Indonesia.

2/ ArkaLearn. Bekerja untuk pendidikan dan pelatihan pekerja migran Indonesia yang efisien, menggunakan platform pembelajaran digital untuk membantu para migran mengembangkan keterampilan.

3/ Bintang Kecil. Membantu orang tua dari 89 juta anak dari kelompok berpenghasilan menengah ke bawah untuk mengakses “edutainment” terbaik bagi anak-anak mereka, memenuhi kebutuhan pendidikan non-formal dan merangsang pertumbuhan karakter.

4/ Career.Support. Platform digital end-to-end untuk sekolah, siswa dan perusahaan untuk membantu lulusan dan magang baru di seluruh Indonesia untuk mendapatkan akses ke peluang kerja nasional.

5/ Dewisri Farm Tech. Membantu pemilik perkebunan hortikultura Indonesia untuk mengelola sumber daya lahan mereka secara berkelanjutan melalui penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan asupan bahan kimia yang lebih rendah.

6/ GenPeace. Platform pembelajaran berbasis web terintegrasi yang memungkinkan sekolah menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan memberdayakan pendidik untuk menemukan kembali cara mereka mengajar secara berkelanjutan.

7/ Greenie Indonesia. Furnitur berbasis Areca dari Greenie membantu milenial Indonesia yang ingin memiliki furnitur siap pakai yang minimalis, fungsional, dan dapat disesuaikan sekaligus mengurangi aktivitas penebangan, meningkatkan kesadaran lingkungan, dan mempromosikan konsumsi yang bertanggung jawab.

8/ Hear MeStart-up sosial yang menyediakan penerjemah bahasa isyarat Indonesia pertama dalam tampilan animasi 3D, membina ekosistem yang inklusif dan persamaan hak bagi penyandang disabilitas.

9/ Hilmasta. Integrasi pemasaran digital satu atap, yang terdiri dari tiga layanan utama: Manajemen Media Sosial (SMM), Pengoptimalan Toko Online (OSO), dan Pembuatan Konten Kreatif (CCC).

10/ Liberty Society. Memproduksi, mendistribusikan dan menjual pakaian, aksesoris dan set hadiah yang ramah lingkungan dan berdampak dengan menciptakan koleksi dengan merek mapan menggunakan solusi nol limbah.

11/ Perfect Fit. Menciptakan produk menstruasi yang berkelanjutan dan menawarkan pendidikan tentang kesehatan, tubuh, dan hak perempuan.

12/ Plépah. Mengubah pelepah daun pinang menjadi kemasan makanan dan piring, sebagai pengganti kemasan non-biodegradable untuk mengurangi beban lingkungan di masa depan melalui limbah non-perishable yang berlebihan.

13/ remparempa. Membantu pelanggan yang ingin menjaga kesehatan dan kekebalan tubuhnya dengan menawarkan minuman jamu artisan Indonesia dalam format yang unik dan tidak repot.

14/ Rentique. Tujuan favorit Indonesia untuk menyewa atau membeli lebih dari 5000 koleksi pakaian dari 200+ desainer lokal & internasional, di seluruh Indonesia.

15/ Rubysh. Mendesain dan menciptakan aksesoris fesyen dari bahan limbah di tengah meningkatnya tren eco/slow fashion.

16/ Senormal. Menciptakan dan memberikan tablet effervescent pembersih isi ulang yang tidak memerlukan botol plastik.

17/ SIAB Indonesia. Sistem pengelolaan air IoT yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak terintegrasi yang memantau kualitas air, mengelola distribusi air, dan menyediakan penyaringan air otomatis.

18/ Studio Kode. Menawarkan program EdTech, melampaui coding dan pemrograman, dengan tujuan memberdayakan anak-anak Indonesia dengan keterampilan kreatif kritis untuk memecahkan masalah global.

19/ Suarise. Perusahaan sosial end-to-end yang memungkinkan penyandang disabilitas, yaitu mereka yang tunanetra, dengan akses yang lebih baik ke sektor digital.

20/ Talent Growth. Situs web all-in-one yang menggabungkan perekrutan dan pembelajaran virtual dengan misi menutup kesenjangan keterampilan antara lulusan dan pemberi kerja.

21/ Techroka. Mengembangkan kotak pendingin bergerak yang ditenagai oleh energi surya yang bertujuan untuk meningkatkan rantai dingin ikan dan makanan yang mudah rusak untuk usaha mikro dan kecil-menengah.

22/ The Self Hug. Jurnal dan panduan kesehatan fisik yang mendorong rutinitas harian sederhana untuk pertumbuhan dan produktivitas pribadi yang berkelanjutan.

23/ Wilov. Aplikasi pelacak menstruasi gratis dengan layanan kesehatan holistik & personal yang dibuat oleh perempuan untuk perempuan.

24/ Yumn Healthy Eats. Program pembinaan nutrisi online yang dipersonalisasi secara khusus berfokus untuk membantu orang yang hidup dengan hipertensi, diabetes, dan sindrom metabolik mencapai target pengobatan mereka. (f)

Exit mobile version