Kala “Burung Camar” Terbang Rendah Menyapa MUA Merindu September Ceria

Widianandya MUA senior yang lekat dengan September Ceria pentas seni di Karanganyar - Jawa Tengah ( Foto Istimewah)

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Vina Dewi Sastaviyana Panduwinata penyanyi legendaris Indonesia merupakan persona yang mampu merawat cahayanya tetap bersinar hingga sekarang.

40 tahun berkarya menjadi penyanyi, Vina dan lagunya menjadi penanda sejarah era musik tahun 80-an.
Untuk merayakan bersama fans, keluarga, sahabat dan masyarakat pekan lalu ia menggelar konser “40 Tahun
Selalu Cinta” di gedung dan Aula Konser Balai Sarbini – Sudirman.

Hujan deras yang mengguyur langit Jakarta, jalanan licin dan macet hingga berjam-jam tak membuat suasana Balai Sarbini dingin mengigit. Satu jam sebelum konser dimulai, hampir 90% kursi telah terisi, sebagian penonton merupakan fans Vina dari generasi 70-80 – an. Namun di tribun belakang terlihat kaum muda Gen-Z yang antusias duduk tertib. Mereka merupakan fans nya Mama Ina, panggilan sayang bagi kalangan anak muda untuk Vina Panduwinata.

Tepuk tangan dan sorakan menggemuruh manakala lampu panggung dipadamkan, instrumen musik Logika dan September Ceria dimainkan pemusik milenial mengawali narasi eksistensi si Burung Camar.

Burung Camar merupakan lagu terbaik di Festival Lagu Populer Tingkat Nasional tahun 1985 dan pemenang Kawakami Awards di World Pop Song Festival di Budokan
Hall Tokyo – Jepang.
Sejak saat itu, media menjuluki musisi asal kota Bogor si Burung Camar yang lekat hingga kini.

Vina mengawali karir bernyanyinya di Jerman, saat kembali ke Indonesia bintangnya langsung bersinar. Ia menjadi aset berharga pada industri musik Indonesia karena kualitas vokalnya dari suara alto khas serak-serak seksi yang sulit dicari tandingannya.
Pada masa itu, hampir semua lagu-lagunya menjadi jaminan hits, membersamai momen suka-duka kehidupan masyarakat pecinta musik di Indonesia.

Widianandya, MUA senior yang hadir bersama kelompok pertemanannya menceritakan kenangan lagu
“September Ceria”.

“Menjadi ide dasar dan soundtrack pentas seni akbar yang diinisiasi oleh sekelompok anak muda kota Solo.
September Ceria rutin diselenggarakan setiap tahun di obyek Wisata Tawangmangu – Karanganyar – Jawa Tengah. Merupakan pentas seni dari kreativitas dan inovasi tari, nyanyi, lawak, hingga kabaret anak-anak muda dari berbagai kota besar di Jawa. Mereka mumpuni dalam berkesenian, “kata Widi.

“Saking ikoniknya acara tersebut terkenal hingga ke luar negeri seperti di Jerman dan Belanda. Spirit tahunan yang melibatkan ratusan seniman dan simpatisan
sudah dimulai saat memasuki bulan Juli-Agustus. Kami sudah membentuk kepanitiaan, serta mempersiapkan
show spesial, demikian halnya teman-teman dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang serta kota-kota lainnya di Pulau Jawa sibuk berlatih mempersiapkan pertunjukan istimewa tersebut. “

“Rasanya tak sabar menanti bulan September. Sayangnya kini acara September Ceria harus vakum untuk waktu yang tidak bisa ditentukan, “sesalnya.

Walau berlalu dengan sejuta memori indah, namun mendengarkan kembali Lagu September Ceria – nya Vina versi asli di bulan September menjadi cara Widi, serta penggemar Vina untuk mengobati lara penghapus rindu.

Paket Lengkap Penyanyi Legend Kebanggaan Indonesia

Tepuk tangan dan teriakan berkepanjangan menandai hadirnya Vina ke atas panggung. Tampil mengenakan busana panggung dengan model midi dress bewarna merah dengan jubah menyapu lantai bewarna senada, tampilan Vina terlihat stuning.

Lagu Apa Kabar menjadi lagu pembuka konser, Vina tampil memukau, dengan kualitas vokalnya yang tidak berubah. Geraknya enerjik, dengan gaya khas centil nan manja. Di usianya yang terbilang banyak, 63 tahun tentunya membuat penonton seusianya merasa surprised dan mengharu biru. “Kok seperti kembali ke mesin waktu ya, ujar Inge penonton di kelas tribun sambil menatap kagum.
Kian menarik dengan iringan para dancer yang menghadirkan kejayaan lagu-lagu era 80-an.

Mengaku sebagai penyanyi pop progressive, Vina berkolaborasi dengan sejumlah musisi muda dan menghadirkan sentuhan kekinian berupa aransemen baru pada 22 buah lagu yang dinyanyikannya.
Selain menghadirkan dialog dengan penonton, Vina memberikan surprised menyenangkan dengan mengajak sahabatnya Harvey Malaiholo, Hedi Yunus dan Dedy Dhukun yang menonton untuk berduet secara bergantian.

Empat dekade berkarir sebagai penyanyi ia merasakan tantangan tersendiri, kala pandemi ia memikirkan bagaimana lagu-lagunya bisa diterima generasi sekarang. Vina berinisiatif untuk mencover lagu “Dia” dan sukses dengan banyaknya Gen-Z yang mengikuti langkahnya mencover lagu tersebut.

Bagi Mama Ina panggilan sayang ponakan dan cucunya yang kemudian diikuti oleh fans dari kalangan anak muda, “Musik itu sejatinya tidak mengenal zaman dan usia. Tentu harus ada syaratnya dong, selain lirik lagu yang puitis, musiknya masih relevan dengan zaman, butuh diaransemen ulang.

Saya senang pada konser kali ini bisa berkolaborasi dengan Rio Ricardo, rapper dan pemusik kreatif. Single terbaru saya “Selalu Cinta” ft. Rio Ricardo yang dirilis Agustus lalu merupakan karya Indrawati Widjaja (ibu Acin) pemilik label rekaman Musica Studio’s menjadi salah satu lagu dari 22 lagu yang dinyanyikan secara apik, “ujarnya.

Mama Ina berpesan ke fans anak muda untuk menghargai musikalitas musisi senior dari lagu-lagu ever green, karena musisi legend-lah yang menghadirkan warna pada industri musik Indonesia, kalian sebagai penerus bisa mencover, mengaransemen ulang untuk melestarikannya, “pesannya. (RP).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini