Site icon Wanita Indonesia

Kala 3 Srikandi Lintas Generasi Berjibaku Taklukkan Kanker Payudara

Ki-ka : Sri Haryani, Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Shifa Hadju, Brand Ambassador Charm, Takumi Terakawa, Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Linda Agum Gumelar, Ketua Umum YKPI. (Foto : Istimewa.)

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Momen Peringatan Hari Kanker Sedunia di Indonesia identik dengan upaya kolaborasi berkelanjutan antara Unicharm, dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).

Lewat Program SADARI (Periksa Payudara Sendiri), dan SADANIS (Periksa Secara Medis), serta beragam inisiasi lainnya seperti pemeriksaan USG, Mamograf menjadi langkah preventif bagi penderita kanker yang berobat paska stadium lanjut.

Disayangkan upaya tersebut masih butuh waktu, Alertnya sekarang prevelansi penderita kanker payudara di Indonesia terbilang sangat tinggi, dan disayangkan mereka terlambat mengetahui, serta melakukan pengobatan manakala kanker memasuki stadium lanjut. Angka kematian pada penyakit yang menjadi momok menakutkan ini memasuki fase akut.

Sudah beragam inisiasi, usaha, langkah konkrit berkelanjutan para anak negeri yang mayoritas digawangi oleh kaum wanita penyintas, dukung upaya Pemerintah dalam membebaskan belenggu kanker payudara yang lekat dengan stigma, beragam mitos, ketakutan serta hal-hal lain yang tak mendasar.

Sayangnya upaya-upaya yang dilakukan dengan segenap jiwa dan perasaan belum membuahkan hasil yang maksimal. Selain prevelansi tinggi, diikuti oleh angka kematian yang cukup tinggi. Kanker Payudara di Indonesia trennya mulai menyasar ke usia wanita yang lebih muda 15,16, dan 17 tahun.

Takumi Terakawa menyerahkan donasi ke YKPI diwakili Linda Agum Gumelar untuk Program berkelanjutan SADARI (Foto : Istimewa)

Inisiasi terbaru Unicharm pada Peringatan Hari Kanker Payudara Sedunia Oktober 2024 berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia hadir dengan beragam inovasi. Salah satunya mengedukasi lebih kurang 400 pelajar perempuan dari perwakilan SMP – SMA se Jakarta. Edukasi yang dikemas dalam agenda acara menarik berlangsung sukses, serta membangkitkan asa untuk terus memerangi penyakit, yang sejatinya itu mudah ditaklukkan.

Edukasi oleh Dokter Spesialis Bedah Onkologi, dr. Iskandar, Sp.B.Subsp.Onk (K), MPH, Tiga Srikandi Lintas Generasi Linda Agum Gumelar, Sri Haryani, Shifa Hadju ihwal bahaya kanker payudara.

Sejatinya cara berkelit dengan mudah adalah melakukan praktik SADARI, SADANIS secara rutin. Serta melaksanakan perilaku gaya hidup sehat yang menjadi senjata pamungkas nan ampuh untuk melawan penyakit, serta menyelamatkan banyak jiwa. Dikarenakan kanker payudara masih dianggap momok menakutkan oleh sebagian besar wanita.

Di sudut lain dalam momentum ini, hadir wajah-wajah optimis penuh cinta, dan kasih. Mereka adalah para wanita senior yang merupakan Survivor orang yang sudah sembuh dari penyakit kanker payudara, yang kekinian mengambil jalan mulia untuk turut berperan strategis mengabdikan diri. Mereka memainkan peran sebagai ‘ibu’ yang berusaha membentengi anak-anaknya dari sergapan penyakit kanker payudara.

Sri Haryani berinteraksi dengan pelajar SMP-SMA di Jakarta, Sosialisasikan SADARI. (Foto : Istimewa)

Sri Haryani, Charm Terdepan Lewat Komitmen, Inisiatif, Kolaborasi Bantu Pemerintah

Sri Haryani, Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk menyampaikan, “Lewat edukasi para ahli, serta upaya kolaborasi cara deteksi dini kanker payudara, kami berharap dapat berkontribusi positif terhadap upaya Pemerintah dalam membina, serta melindungi generasi muda asa sebuah bangsa besar Indonesia.”

Sri menambahkan, “Upaya yang telah kami lakukan dengan melakukan inovasi pada sejumlah produk unggulan yang menjadi kebanggaan masyarakat, serta terus melanjutkan inisiatif tahun lalu. Tahun ini kami mencantumkan logo “Ayo SADARI Setelah Menstruasi” di semua kemasan produk Charm.”

“Hal tersebut bertujuan guna memperluas jangkauan wilayah, serta mengingatkan Wanita Indonesia untuk melakukan Periksa Payudara Sendiri setiap kali saat melihat kemasan produk, terutama pada saat hendak mengganti pembalut pada saat menstruasi, “terang Sri.

Sri melanjutkan, ” Sebagai bentuk komitmen berkelanjutan kampanye “Deteksi Dini Kanker Payudara”, tahun ini tidak hanya Charm, kami juga menambahkan produk pembalut urin CharmNap, sebagai produk yang mendukung upaya peningkatan kesehatan wanita. ”

“Berharap kolaborasi bersama YKPI dengan menggunakan produk dari brand kami akan terus menanamkan kesadaran pentingnya deteksi dini kanker payudara, serta merupakan bentuk dukungan bagi Wanita Indonesia untuk hidup sehat, serta menjadi versi terbaik bagi diri sendiri, dan lingkungan, “pungkas Sri.

Linda Agum Gumelar, Iniasi Berkelanjutan Legacy Buat Generasi Muda

Linda Agum Gumelar Ketua Umum YKPI tak menampik dari beragam inisiasi, serta upaya yang telah, sedang, serta ke depannya dilakukan oleh YKPI, muncul tantangan tak mudah dengan semakin meningkatnya prevelansi penderita, dan diikuti oleh angka kematian yang sangat tinggi.

Menurut wanita trengginas dalam memerangi penyakit kanker payudara di Indonesia, penanggulangan penyakit kanker payudara di Indonesia harus diperkuat mulai dari edukasi, hingga menyediakan sarana – prasarana pada fasilitas kesehatan, guna mencegah peningkatan kasus. Linda masih melihat informasi yang belum merata dikarenakan terkendala kondisi geografis sebagai negara kepulauan.

Beragam upaya telah berhasil dilakukan YKPI seperti melayih tenaga kesehatan seperti di Puskesmas untuk melakukan SADARI. Termasuk menambah jumlah petugas kesehatan. Selain telah melakukan deteksi lewat USG, dan Mamograf ke wanita dari keluarga pra sejahtera yang jangkauannya semakin diperluas ke berbagai daerah di pelosok.

Srikandi penakluk kanker payudara ini menjadi inspirasi kaumnya untuk bersama-sama berjibaku dalam memerangi penyakit yang bisa disembuhkan tersebut dengan sejumlah inisiasi, serta inovasi.

Saat melihat, menyapa sembari bercengkerama dengan para pelajar yang seusia cucu-cucunya tersebut, Linda memberikan semangat untuk tak takut menghadapi penyakit yang harus diobati secara medis. Intinya lakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) yang dilakukan paska menstruasi pada hari ke 1 hingga hari ke 7.

“Lakukan dengan benar ya sayang, teliti, dan amati jika melihat, serta menemukan hal-hal yang tak lazim seperti ruam, bengkak, maupun munculnya benjolan. Jangan panik, takut, maupun sedih, segera periksa ke Dokter (SADANIS) guna memastikan kelainan, dikarenakan tak semua ciri-ciri tersebut mengarah ke kanker, kemungkinan lainnya bisa sangat beragam, “pesan Linda.

Manakala sudah terdeteksi berharap itu masih pra kanker, stadium 1 atau 2, kalau orang Indonesia menginistilahkan masih beruntung, dikarenakan masih bisa disembuhkan. Selain kalimat tersebut bertujuan untuk membangun semangat optimisme, untuk selalu bersyukur, terus berjuang, berobat secara medis agar bisa sembuh.

Linda menambahkan, “Saat terdeteksi hal utama yang harus dilakukan adalah segera berobat secara medis ke Dokter Spesialis Bedah Onkologi, yang khusus menangani penyakit kanker. Langkah berikut jangan menutup diri, takut, mimder, sedih.” “Jangan ya dek ya!. Boleh bocor halus tapi sebaiknya dengan komunitas penyintas, penderita yang memiliki kesamaan nasib, mau sharing informasi yang benar, berempati, serta senantiasa memberikan semangat untuk terus berupaya, berjuang sembuh, “ujar Linda.

Linda mengingatkan untuk mengurungkan niat curhat ke orang yang tak tepat, siapapun dia karena dikhawatirkan malah akan mendatangkan feedback tak baik. Semisal malah menyebarkan informasi berlebihan tentang penyakit, turut mengucilkan, serta memberikan saran pengobatan tradisional yang tepat. Pola seperti ini banyak terjadi, serta seringkali berulang.

Tak seperti jenis kanker lainnya seperti kanker paru, dan kanker serviks, kanker payudara hingga detik ini belum bisa diketahui secara pasti penyebabnya. Namun faktor pencetusnya berhasil dipetakan oleh ilmuwan yang diketahui melalui dua cara.

Ada faktor yang bisa dihindari seperti gaya hidup yang tak sehat diantaranya pola makan yang buruk, mager, stres, rutin terpapar polusi, serta penyebab lainnya. Faktor yang tak bisa dihindari riwayat penyakit keluarga yang saat ini di Indonesia menjadi pencetus utama prevelansi penyakit kanker payudara. Oleh karenanya faktor pencetus tersebut harus dihindari, dicegah sedari sekarang, saat kalian itu masih belia.

YKPI bersama Charm telah membangun kolaborasi apik sejak tahun 2021 yang dilandasi oleh visi serupa, untuk melindungi Wanita Indonesia pada semua kelompok usia dari risiko terkena penyakit kanker payudara.

Sampai sekarang berbagai upaya telah kami lakukan. Selama 1 tahun ini, YKPI telah berhasil melakukan screening kanker payudara ke lebih dari 6.000 wanita yang merupakan siswi, mahasiswi, serta guru wanita. Juga mengajarkan cara melakukan SADARI yang benar. Lewat talkshow interaktif hadir sesi sharing seperti tips deteksi dini, tanya-jawab sehingga diharapkan dapat memberikan pemahaman dasar terkait penyakit kanker payudara.

Diakui oleh Linda upaya berkelanjutan YKPI banyak yang terinspirasi oleh upaya berkelanjutan dari PT Uni-Charm dalam mendukung program Pemerintah, untuk melindungi Wanita Indonesia pada semua kelompok usia, dari penyakit kanker payudara.

Linda berpesan kepada seluruh siswi untuk belajar, banyak bertanya kepada pembicara pakar dokter Onkologi ihwal penyakit yang menjadi musuh kita bersama. Kalian terpilih karena dianggap mampu menjadi berperan menjadi agen perubahan yang mewakili sekolah masing-masing. Kelak kalian merupakan generasi emas yang akan memimpin bangsa ini, dengan mengambil peran sebagai anggota Dewan, Duta Besar hingga Presiden. Selain harus memiliki daya saing global, juga harus memiliki kesehatan prima.

Sepulangnya mengikuti program SADARI, serta sharing terkait penyakit kanker payudara, kalian semua harus berperan sebagai agen perubahan. “Nanti tolong anak-anak sebarkan pesan kebaikan untuk keluarga, lingkungan, serta teman-teman sekolah, ilmu yang kalian ketahui dari program ini ya. Mari kita perkuat kebersamaan guna memerangi penyakit kanker payudara agar tak berkembang menjadi stadium lanjut, “pungkas Linda.

Upaya YKPI dan Uni-Charm ingin meninggalkan legacy bagi generasi muda, “Indonesia bebas kanker payudara”. (Foto : Istimewa)

Cerita Pilu Keisha di Balik Tekad Gigih untuk Kesembuhan Ibunda

Di sela acara, panitia menghadirkan sosok remaja inspiratif yang harus berjibaku merawat ibunda tercinta yang terkena penyakit kanker payudara. Keisha Ananda Kurniawan saat ini menjalankan fungsi sebagai family caregiver buat Ibunda. Dari mengingatkan, serta mengawasi minum obat, mempersiapkan makanan sehari-hari sesuai aturan dokter untuk melakukan diet ketat.

Keisha rutin menemani Ibunda untuk melakukan pengobatan, serta kontrol ke dokter di RSCM. Ia pun menjadi teman curhat, manakala perasaan ibunda berada pada titik terendah. Sementara itu Keisha harus berhati-hati dengan menjaga lifestyle hidup sehat seperti tak mengonsumsi daging, lebih banyak mengonsumsi sayuran hijau
Melakukan SADARI, dan SADANIS, dikarenakan ia memiliki riwayat penyakit dari Ibunda tersayang.

Saat diminta untuk menceritakan perjuangan, serta upayanya untuk membantu ibunda, sembari melakukan proteksi dini bagi diri. Keisha tak mampu berkata-kata. Ia harus dikuatkan oleh yang hadir untuk bisa menenangkan diri sejenak. Tak mudah, karena tak banyak yang bisa diceritakan Keisha, dikarenakan bibir dara belia ini terasa kelu, namun ia memilih memberi support kepada Ibunda tercinta yang saat itu hadir, duduk berbaur di tengah-tengah peserta.

Ibunda Keisha terlihat berdiri membelah keramaian talkshow sembari melambaikan tangan. Ia mengucapkan terima kasih sembari melambaikan tangan memberikan semangat kepada buah hatinya tersebut.

“Awalnya Ibunda merahasiakan penyakitnya, beliau meninggalkan aku, dan Ayah hingga setahun lamanya untuk melakukan pengobatan sendiri, kemudian setelah mendapatkan pencerahan dari komunitas penyintas kanker, Ibu mau terbuka, berbagi ihwal penyakitnya tersebut, “kata Keisha.

“Aku hanya ingin Ibundaku bisa meneruskan pengobatan, bahagia tetap sehat, dan akhirnya bisa sembuh dari penyakit yang menjadi cobaan bagi keluarganya itu. Berharap Ibunda selalu ada buatku, menjadi saksi kelak saat aku semakin dewasa, serta meraih cita-citaku, “kata Keisha sembari terisak pilu.

Keisha lalu mengingatkan teman-temannya, untuk tak takut melawan penyakit kanker payudara. Rutin lakukan SADARI, dan SADANIS, imbangilah dengan melakukan gaya hidup sehat sembari berdoa kepada Tuhan. Insyaa Allah ikhtiar yang kita lakukan akan berbuah manis, semoga kita dijauhkan dari penyakit kanker payudara ini.

Exit mobile version