Site icon Wanita Indonesia

K.G.P.A.A. Mangkunagaran X Bhre Cakrahutomo, Pesona Raja Milenial Trah Mataram

WanitaIndonesia.co, Surakarta Hadiningrat -Setelah terpilih menjadi Raja X di Puro Mangkunagaran, KGPAA Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, lajang mantan pengacara ini mulai menyusun dan bersiap melaksanakan serangkaian program kerja demi pelestarian Puro Mangkunagaran.

Suksesi kepemimpinan diwarnai dengan perbedaan pendapat seputar polemik agama dan usia.

Bhre bukan seorang muslim, sementara penerus Raja Mataram harus beragama Islam. Polemik lain, Bhre merupakan putra bungsu pasangan K.G.P.A.A. Mangkunagaran IX dengan Gusti Kandjeng Putri Mangkunagaran IX, adik tiri dari Paundra yang merupakan anak tertua dari Raja Mangkunagaran IX.

Namun kedua polemik tersebut bisa diselesaikan secara musyawarah. Bhre bersedia menjadi mualaf, faktor usia serta kedudukan seseorang dalam keluarga bukan aspek utama terpilih jadi Raja. Utamanya harus memiliki jiwa pemimpin diantaranya bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan masalah.

Walau penobatannya tidak dihadiri saudaranya Paundrakarna, Bhre yang dinilai memiliki jiwa kepemimpinan sang Romo mampu merangkul saudaranya. Kakak beradik berbeda dari garis keturunan ibu tampil mesra dan sudah berdamai, Paundra bersilaturahmi dan mengakui kepemimpinan adiknya itu.

Lajang 24 tahun yang hobi fotography telah menyusun sejumlah rencana program kerja. Menurutnya banyak hal yang bisa dikembangkan dan dicapai dengan mempertimbangkan cakupan Pura Mangkunagaran. Program reksa pustaka yang berkonsentrasi pada konservasi seperti perlindungan, pengawetan serta pemeliharaan manuskrip kuno serta arsip milik Puro Mangkunagaran diharapkan agar warisan, informasi serta pengetahuan sejarah bisa lestari.

Cucu mantan diplomat RI, serta petinggi Purn TNI AD, Alm. Yogi Supardi senantiasa berpegang kepada pakem dalam mengembang tugas dan tanggung jawabnya, ia berjanji akan mengedepankan sejumlah inovasi menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Salah satunya melalui digitalisasi yang akan memudahkan serta memperluas jangkauan informasi seputar keberadaan Puro Mangkunagaran.

Bhre penikmat kuliner Solo seperti Wedangan (nasi kucing) dan Gudeg Solo mbak Yus akan melibatkan kelompok milenial trah Mataram untuk regenerasi kepemimpinan dengan melibatkan generasi sepuh penuh sebagai mentor.

“Jika dahulu saya disibukkan dengan pekerjaan serta hobi saya ngopi pagi, kini pekerjaan saya justru kian banyak dan beragam. Ada tanggung jawab yang berubah, banyak hal baru yang harus dilakukan. Ia berharap dapat menjaga hubungan harmonis dengan keluarga besarnya dan pemimpin trah Mataram. Bisa belajar serta berdiskusi bersama. ”
(Dikutip dari Solopos. com). RP.

Exit mobile version