Wanitaindonesia.co- Melan Achmad atau yang lebih dikenal sebagai “Mbah Guru Matematika” adalah seorang guru berusia 79 tahun yang aktif berbagi tutorial dan kiat praktis hadapi soal matematika lewat video singkat dan siaran langsung di TikTok. Meski memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknik sipil, Mbah Melan memutuskan untuk beralih profesi menjadi seorang guru untuk membantu siswa-siswi di Indonesia menghadapi matematika, mata pelajaran yang sering dianggap sulit oleh banyak orang.
Meskipun sudah memasuki usia senja, semangat mengajar Mbah Melan yang tinggi mendorongnya untuk terus membagikan ilmunya kepada lebih dari 800 ribu pengikutnya di akun @binaprestasiswa di TikTok.
Misi Mbah Melan: Dampingi Murid Indonesia Taklukkan Matematika lewat Pendekatan Psikologis
Perjalanan Mbah Melan sebagai guru matematika berawal ketika ia menyadari bahwa jumlah tenaga pengajar yang ada di Indonesia masih jauh dari yang dibutuhkan. Mbah Melan pun menerima panggilan untuk menjadi seorang guru setelah menerima tawaran untuk menjadi guru matematika di salah satu SMP di Purworejo, Jawa Tengah.
Kala itu, para murid Mbah Melan menyampaikan bahwa pelajaran matematika yang diajarnya cenderung ‘sulit’, ‘menakutkan’ dan ‘membosankan.’ Merasa tertantang, Mbah Melan pun menerapkan sejumlah pendekatan psikologis, humor, serta apresiasi untuk mengubah pandangan para muridnya terhadap matematika. Pendekatan Mbah Melan pun berbuah manis, di mana nilai rata-rata pelajaran matematika dari kelas yang diajarnya yang sebelumnya 2 hingga 5, meningkat drastis menjadi 7 hingga 9.
Meski memutuskan untuk pensiun pada tahun 2003, semangat mengajar Mbah Melan yang tinggi kembali mendorongnya untuk menjadi guru di salah satu layanan bimbingan belajar (bimbel). Diketahui, Mbah Melan bercita-cita memiliki bimbelnya sendiri untuk membantu mencerdaskan lebih banyak murid di Purworejo. Namun, Mbah Melan harus menunda mimpinya karena masalah keuangan yang dihadapi kala itu.
Teruskan Mimpi Cerdaskan Murid di Seluruh Indonesia secara Virtual Lewat TikTok
Dengan pengalaman lebih dari 50 tahun sebagai guru yang biasa melakukan proses belajar-mengajar secara tatap muka, tak pernah terpikir bagi Mbah Melan untuk berbagi ilmu yang ia miliki secara virtual. Namun, pada akhir tahun 2023, anak dan menantunya memperkenalkan Mbah Melan kepada TikTok dan menyarankannya untuk mengajar matematika melalui video singkat. Saran itu disambut hangat oleh Mbah Melan yang kemudian bergegas untuk mengunggah rangkaian konten video singkat berisikan tips dan trik menghadapi soal ujian matematika.
Tidak berhenti di situ, Mbah Melan yang terbiasa mengajar secara langsung pun mencoba peruntungannya di TikTok LIVE dengan menggelar sesi LIVE setiap hari. Meski sempat menghadapi tantangan seperti pemadaman listrik dan sinyal yang buruk, Mbah Melan tetap berkomitmen untuk melanjutkan sesi LIVE-nya. Kini, sesi LIVE “Mbah Guru Matematika” rutin diadakan setiap hari pukul 19.30-21.00 WIB dan berhasil menarik ribuan penonton dari seluruh penjuru Indonesia.
“Saya sangat menikmati mengajar di TikTok LIVE karena saya bisa mengajar dari kenyamanan rumah sendiri dan menjangkau audiens yang lebih luas di seluruh Indonesia, bahkan terkadang dari luar negeri. Saya harap ilmu yang saya bagikan melalui sesi siaran langsung dapat menginspirasi para murid untuk belajar mencintai matematika,” terang Mbah Melan.
Di setiap sesi LIVE-nya, Mbah Melan membahas konsep matematika untuk berbagai jenjang, mulai dari topik ujian masuk universitas, soal matematika SMP dan SMA, hingga tes seleksi pegawai negeri. Banyak dari pengikut Mbah Melan menyampaikan rasa terima kasih atas ilmu yang dibagikan—baik karena telah membantu mereka lulus ujian atau bahkan memenangkan kompetisi matematika.
Berkat kesuksesan sesi LIVE-nya, Mbah Melan pun berhasil mewujudkan mimpinya untuk membuka pusat bimbel Bina Prestasi Siswa yang resmi dibuka pada Juli 2024 kemarin, tepat pada tahun ajaran baru. Pusat bimbingan ini fokus mengajarkan matematika dan persiapan tes masuk perguruan tinggi dan CPNS.
Kisah Inspiratif Dosen Komunikasi Pandu Mahasiswa Tingkat Akhir Persiapkan Sidang Skripsi lewat Konten Kreatif di TikTok
Ira Mirawati adalah seorang dosen komunikasi berusia 42 tahun di Universitas Padjadjaran sekaligus co-founder Sobatmu.com dan kreator edukasi di TikTok. Dikenal melalui video-video yang seru, ringan, dan relatable seputar kehidupan mahasiswa, perempuan yang kerap disapa Bu Ira ini ingin membantu mahasiswa menghadapi tantangan akademik dengan pendekatan yang lebih santai dan tidak intimidatif.
Di tengah kepadatan jadwalnya sebagai dosen sekaligus Kepala Program Studi Manajemen Komunikasi, Bu Ira tetap aktif menjalankan misinya untuk membantu para mahasiswa di Indonesia untuk menyelesaikan tugas akhir maupun skripsi mereka lewat akun @buiramira yang kini telah diikuti oleh lebih dari 1 juta akun di TikTok.
Dari Platform Promosi Jadi Platform Konseling: Ira Hadirkan Ruang Berbagi yang Aman bagi Para Mahasiswa di TikTok
Perjalanan bu Ira dalam berbagi ilmu lewat platform digital dimulai ketika ia mendapati banyak mahasiswa merasa kesulitan saat membuat tugas akhir maupun skripsi. Bersama rekan-rekannya, bu Ira pun meluncurkan platform konseling, Sobatmu.com, layanan konsultasi virtual bagi para mahasiswa yang tengah menghadapi kesulitan akademis. Untuk mempromosikan layanan konseling tersebut, bu Ira dan timnya rutin berkunjung ke berbagai sekolah dan universitas. Namun, saat pandemi melanda, kegiatan sosialisasi pun terpaksa ditunda.
Bu Ira pun mulai mencari cara alternatif untuk mempromosikan platform tersebut dan menjangkau audiens yang lebih luas. Setelah berdiskusi dengan para mahasiswanya, bu Ira pun mendapatkan rekomendasi untuk menggunakan TikTok sebagai platform promosi. Pada Juni 2020, ia pun meluncurkan akun TikTok dengan nama @buiramira untuk mempromosikan layanan konseling yang dikelolanya.
Tidak disangka, akun milik bu Ira mendapatkan antusiasme tinggi dari komunitas TikTok yang tertarik pada pengalamannya sebagai seorang dosen. Mereka mulai mengajukan pertanyaan seperti “Mengapa dosen sering sulit dihubungi untuk bimbingan skripsi?” dan “Apa yang menyebabkan dosen tidak meluluskan mahasiswa saat sidang skripsi?” Pendekatan yang ringan, menghibur, dan relatable membuat konten-konten bu Ira terasa dekat bagi audiens di TikTok. Hal ini terlihat dari salah satu video unggahan bu Ira tentang jenis skripsi yang disukai dosen yang berhasil mengumpulkan 4,9 juta tayangan di TikTok.
Panduan Skripsi Milik Ibu Ira yang Informatif dan Menghibur di TikTok Berhasil Antarkan Mahasiswa ke Gerbang Kelulusan
Selain berbagi banyak wawasan seputar dunia perkuliahan, bu Ira juga rutin berkolaborasi dengan sesama dosen dan mahasiswa untuk membuat video yang membahas berbagai aspek kehidupan mahasiswa, seperti ketakutan umum seputar pengerjaan skripsi, kiat-kiat untuk mengelola stres selama pengembangan skripsi, wawasan tentang bekerja dengan pembimbing tesis, hingga topik-topik sederhana seperti etika yang tepat saat menghubungi pembimbing skripsi. Dari kuis hingga permainan peran (roleplay), konten edukasi yang dibalut secara menghibur membuat mahasiswa terus datang ke akun bu Ira untuk menonton konten terbarunya.
Upaya bu Ira dalam menyemangati mahasiswa untuk menyelesaikan studi mereka lewat TikTok mendapatkan apresiasi yang besar dari komunitas TikTok di seluruh Indonesia. Bu Ira mengungkapkan bahwa banyak pengikutnya yang berstatus mahasiswa menyampaikan bahwa mereka berhasil menyelesaikan skripsi maupun tugas akhir karena mengikuti panduan yang ia bagikan di TikTok.
Berkat dedikasinya, bu Ira juga pernah memperoleh nominasi “Best of Learning and Education” di ajang TikTok Awards Indonesia 2020. Selain itu, bu Ira juga kerap dilibatkan dalam program pengembangan aktivitas kampus dan diundang sebagai pembicara untuk berbagai acara.
“Misi saya adalah untuk terus menyemangati mahasiswa agar pantang menyerah dalam perjalanan skripsi mereka. Menurut saya, skripsi itu tidak harus sempurna—yang lebih penting adalah usaha dan kesungguhan mereka dalam menyelesaikannya. TikTok telah menjadi ruang bagi saya untuk terus memotivasi dan menginspirasi para mahasiswa di seluruh Indonesia agar mau melangkah maju menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa,” tutup bu Ira.(Wib)