WanitaIndonesia.co – Indonesia Science Center (ISC) atau PP-IPTEK kembali menggelar Kompetisi Roket Air Regional (KRAR) Jabodetabek dan Banten di gedung ISC/PP-IPTEK, kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Ajang ini diikuti oleh 228 pelajar dari 77 sekolah tingkat SD hingga SMA sederajat.
Kompetisi roket air merupakan lomba keterampilan pelajar usia 12–18 tahun dalam merancang sekaligus meluncurkan roket air. Kegiatan ini digelar secara berjenjang, mulai dari tingkat regional, nasional, hingga internasional, dengan tujuan memperkenalkan prinsip-prinsip sains, khususnya Hukum Newton, melalui media roket air.

KRAR 2025 terbagi dalam dua sesi utama, yakni pembuatan roket air dan peluncuran roket air. Sebelum kompetisi dimulai, para peserta mendapatkan pembekalan melalui Workshop Pembuatan Roket Air, di mana setiap pelajar membuat satu roket percobaan dan satu roket khusus untuk kompetisi.
Roket air yang digunakan terbuat dari botol plastik berkarbonasi, minimal dua buah yang dirakit menjadi badan roket. Bagian sirip roket dibuat dari bahan infraboard tebal dengan desain yang telah ditentukan panitia, menyerupai sirip roket pesawat ulang-alik.
Dalam sesi peluncuran, setiap peserta diberi kesempatan meluncurkan roket air sebanyak dua kali. Penilaian didasarkan pada ketepatan roket mencapai target sejauh 50 meter dari titik peluncuran. Dari hasil penilaian, 31 peserta dengan skor terbaik berhak melaju ke Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN).

RAR menjadi tahap awal sebelum peserta melanjutkan ke KRAN dan Kompetisi Roket Air Internasional. Selain wilayah Jabodetabek dan Banten, kegiatan serupa juga digelar di berbagai daerah lain melalui Science Center Daerah (SCD). Pemenang terbaik dari tiap wilayah nantinya akan bertemu di tingkat nasional.
Sebagai science center pertama di Indonesia, ISC berperan penting dalam mengembangkan pengetahuan iptek bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Selain menyelenggarakan kompetisi roket air, ISC juga menghadirkan berbagai lomba, wahana interaktif, alat peraga sains, hingga program edukasi yang dirancang menyenangkan dan mendidik.
Dengan kegiatan seperti KRAR, ISC berharap dapat melahirkan generasi muda yang tidak hanya gemar bereksperimen, tetapi juga berperan aktif dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.(alf)





