WanitaIndonesia.co, Jakarta – Baznas bertekad untuk memerdekakan mustahik dari jerat kemiskinan melalui zakat. Salah satu programnya aktif memberikan bantuan, serta pelatihan ketrampilan berkala. Kedepan bukan hal yang tidak mungkin jika mustahik berganti peran menjadi muzaki. HUT RI Ke – 77menjadi momentum bagi Baznas untuk menyelenggarakan Talkshow “Mustahik Merdeka”, Selasa (16/8), di Gedung Kebangkitan Zakat, Matraman, Jakarta. Acara dihadiri sejumlah mustahik yang telah mencapai keberhasilan bersama Baznas. “Ada satu semangat bahwa memberi dan mendampingi harus dilakukan, karena zakat adalah dana yang bersih, dana yang penuh doa dan barokah. Dari dana itu, muncul doa dari mustahik untuk muzaki. Artinya orang yang mendapatkan zakat juga mendapatkan kedamaian, ini yang sering kita doakan,” kata Ketua Baznas RI, Prof Dr KH Noor Achmad, MA.Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA mengatakan, “Teman-teman mustahik kita harapkan dapat merdeka untuk dirinya, juga mampu memerdekakan orang-orang di sekitarnya.”Metty Novianty, salah satu mustahik yang berkembang menjadi muzaki memiliki bisnis bakery, dalam sehari ia memproduksi 1.600 roti dengan bermitra ke 800 warung yang tersebar di wilayah Jakarta, tiga koperasi, satu rumah produksi. Ia pun bisa memberikan pekerjaan kepada masyarakat sekitar. Selain itu ada Yuli penyandang disabilitas merantau ke Jakarta bermodal tekad. Awalnya Yuli sering mendapatkan bantuan langsung dari Baznas, berkat kegigihan bersama teman-temannya, mereka mendapatkan bantuan produktif untuk berusaha. Lain lagi ceritanya Nabil asal Medan. Ia bisa mendapatkan pendidikan yang layak berkat bantuan Baznas. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ekonomi masyarakat rentan. Kini ia berkarir sebagai ASN di Kementerian Luar Negeri RI.