WanitaIndonesia.co, Jakarta – Upaya berkelanjutan yang diinisiasi oleh Yayasan Kanker Payudara Indonesia berkolaborasi dengan Charm, brand pembalut wanita favorit, dilakukan dengan upaya edukasi deteksi dini melalui SADARI (Periksa Payudara Sendiri).
Seratus penyintas kanker payudara anggota YKPI didampingi Founder dan Pengurus YKPI Linda Agum Gumelar, Titin Pamudji, Sri Haryani Direktur Charm, bersama karyawan melakukan Fun Walk di Gelora Bung Karno, Minggu (1/10).
Mayoritas anggota YKPI merupakan perempuan paruh baya. Mereka terlihat enerjik, antusias, serta guyub dengan sesama anggota. Sambil melakukan jalan santai menempuh jarak 3 kilometer, mereka mensosialisasikan sejumlah isu penting ikhwal kanker payudara ke masyarakat yang sedang berjalan santai, berolahraga di car free
day.
Padahal sebagian besar merupakan penyintas. Mereka masih rutin mengonsumsi obat, melakukan kontrol ke dokter, serta tak boleh bekerja keras agar sel kankernya tak aktif.
Linda Agum Gumelar merupakan persona yang dikenal melalui upaya dan perjuangan bagi kaumnya yang menderita penyakit kanker payudara. Beliau penyintas yang menghabiskan banyak waktu untuk mengedukasi masyarakat untuk melakukan SADARI, menginsiasi sejumlah program dengan berkolaborasi bersama pemerintah, pemangku kepentingan untuk menekan jumlah penderita.
Ibu, sahabat bagi banyak anggota komunitas YKPI ini tak ada waktu untuk berkeluh-kesah, apalagi harus menyerah. Bersama pengurus YKPI lainnya seperti Titin Pamudji
mereka mengencarkan jangkauan edukasi, serta layanan kepada masyarakat yang menderita kanker payudara, juga menyasar ke wanita yang sehat.
Ditemui WanitaIndonesia.co usai melaksanakan Fun Walk Linda mengapresiasi upaya Charm untuk terus menggaungkan kolaborasi berkelanjutan. Bersama YKPI mensosialisasikan SADARI ke seluruh lapisan masyarakat, melalui produk pembalut.
Saat ini jumlah penderita penyakit kanker payudara di Indonesia merupakan terbesar dari jenis kanker lainnya. Lebih dari 20 ribu penderita meninggal dunia. Menurut Linda upaya YTKI bersama pemangku kepentingan seperti Charm mampu memberikan kesadaran pentingnya melakukan SADARI.
Namun Linda beserta pengurus YKPI lainnya melihat, masih banyak wanita yang enggan untuk melakukannya. Mereka menyadari, tapi kurang peduli untuk melakukan deteksi dini.
Hal inilah yang membuat sebagian besar pasien baru terdeteksi saat stadium lanjut.
Sangat disayangkan, seandainya kanker payudara terdeteksi sejak awal, maksimal stadium I, proses pengobatannya jauh lebih mudah dan murah. Serta tingkat kesembuhan menjadi lebih tinggi.
Ini menjadi konsen kami agar kaum wanita mau melakukan SADARI serta SADANIS (Pemeriksaan Secara Klinis) secara rutin.
Sebagai penyintas, Linda senantiasa mengingatkan anak perempuannya Amy untuk melakukan SADARI, Amy ini yang kemudian meneruskan ke anaknya. Ia juga aktif mensosialisasikan SADARI di circyle-nya.
Menurut Linda peran Kemenkes sudah jauh lebih baik dalam menangani penyakit kanker payudara. Mereka memiliki pendekatan strategi 4 Pilar. Promosi Kesehatan, Perlindungan Khusus, Deteksi Dini, dan Penanganan Kasus. Kuncinya ada pada pilar Promosi Kesehatan dan Deteksi Dini dikarenakan penyakit kanker payudara bisa dideteksi pada stadium awal yang akan mudah diobati, serta memiliki angka harapan hidup tinggi jika pasien korooratif dan berobat secara medis.
Sebagai organisasi nirlaba YKPI merupakan mitra pemerintah untuk menggalakkan kegiatan penyuluhan dan penanggulangan kanker payudara, hingga memberi semangat kepada para penderita.
YKPI terbuka untuk berkolaborasi dengan semua pihak. Beragam program telah kami susun dan Inshaa Allah akan berkelanjutan dengan menyasar wanita yang berdomisili di Indonesia Timur di tahun depan. Setelah terhenti karena pandemi, kami akan melakukan kunjungan dan edukasi langsung. Melihat dari dekat apa yang menjadi akar permasalahan, serta kebutuhan wanita di sana.
Edukasi online kian digencarkan, agar jangkauannya semakin luas, serta mendapat atensi generasi muda. Dalam waktu dekat YKPI akan meluncurkan buku tentang kanker payudara yang akan membahas secara komprehensif, apa yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar. Serta upaya yang harus dilakukan penderita, penyintas, serta keluarga seandainya terpapar. Intinya buku tersebut bisa menjadi panduan masyarakat dalam menjaga kesehatannya dengan sejumlah upaya preventif yang mudah, praktis guna menekan jumlah penderita kanker payudara dan tingkat kematiannya.
Linda memohon kepada seluruh Wanita Indonesia untuk lebih peduli, serta mau melakukan SADARI dan SADANIS bagi yang memiliki risiko tinggi, serta mengedepankan gaya hidup sehat dalam kesehariannya. Berharap media yang memiliki peran strategis, dapat membantu dalam menyebarkan edukasi berkelanjutan YKPI dan Charm agar gaungnya semakin kuat.
Titin Pamudji Ketua Bidang Organisasi YKPI menanggapi keluhan penyintas kanker payudara yang tak mampu menyelesaikan target kemoterapi seperti yang telah disarankan dokter. Hal ini banyak dialami oleh anggota YKPI lainnya.
“Kami menyadari Pemerintah telah berupaya memberikan yang terbaik, tapi terkendala oleh aspek pembiayaan dikarenakan untuk melakukan kemoterapi butuh biaya yang cukup besar.
“Pada momen ini saya kembali menghimbau seluruh Wanita Indonesia baik yang berisiko maupun tidak untuk lebih peduli. Mari kita bersama-sama mencegah dengan melakukan deteksi dini melalui SADARI dan SADANIS, serta disiplin menjalankan gaya hidup sehat untuk menghindari faktor risiko, “ujar Titin.
Waktu yang tepat untuk melakukan SADARI, saat mulai menstruasi. Lakukan rutin sebulan sekali, setelah menstruasi hari ke – 7 hingga hari ke – 10.
Jika menemukan benjolan, segera lakukan pemeriksaan medis dan hanya ke medis guna penanganan yang komprehensif dan profesional.
Titin yang merupakan penyintas memberikan kalimat bijak, semoga bisa dijadikan bahan renungan. “Kita tak bisa meminta penyakit. Jika Tuhan memberi pun, kita tak bisa untuk menolaknya. Upaya yang bisa kita lakukan, berikhtiar sambil berdoa dengan baik dan benar.”
Pada kegiatan Ayo SADARI Setelah Menstruasi Fun Walk Charm dan YKPI menghadirkan booth guna mengedukasi pengunjung. Diperkenalkan kemasan Pink Ribbon edisi terbatas yang rencananya akan diluncurkan di pertengahan Oktober 2023.
Pengunjung dapat menuliskan pesan dukungan, motivasi, serta menandatanganinya guna memberikan dukungan kepada kepada para penderita di kegiatan pink ribbon. Juga dijelaskan ikhwal gaya hidup yang dapat mencegah kanker payudara, waktu terbaik SADARI, serta kondisi dan gejala kanker payudara di setiap stadiumnya di booth YKPI.
Acara kian menarik dan meriah dengan kehadiran instruktur Zumba yang mengajak seluruh pengunjung bergerak aktif. Selain hadir talkshow bersama survivor.
Sri Haryani Direktur PT Uni-Charm Indonesia menyambut baik kolaborasi yang telah berjalan apik bersama YKPI. Sri menyampaikan, “Kami melihat permasalahan penyakit kanker payudara di Indonesia merupakan hal yang serius, butuh penanganan komprehensif diantaranya melalui kolaborasi pemerintah, serta pemangku kepentingan dikarenakan perkembangannya kian mengkhawatirkan. Karena jika tak ditangani
secara serius, kelak akan mempengaruhi kualitas hidup Wanita Indonesia. ”
Sri menambahkan, “Hal inilah yang mendorong kami untuk terus berupaya mengedukasi masyarakat, turut membantu menekan angka prevelansi, serta melakukan inovasi melalui produk pembalut berkualitas.”
“Selaras dengan visi Charm-YKPI untuk turut berkontribusi bagi Wanita Indonesia. Fun Walk yang kami selenggarakan merupakan pertama kali diselenggarakan oleh brand pembalut wanita.
Berharap dengan kegiatan ini Wanita Indonesia akan memiliki kesadaran, serta pemahaman yang benar dalam menjaga kesehatan payudaranya, “imbuh Sri.
“Komitmen kami akan terus berkontribusi guna membebaskan Wanita Indonesia dari berbagai kesulitan dan batasan yang dihadapi. Agar senantiasa dapat hidup sehat, serta saling mendukung antar sesama wanita, “pungkas Sri. (RP).