wanitaindonesia.co – Sehabis menopause ataupun mati datang bulan, perempuan akan hadapi kenaikan resiko sebagian penyakit. Dikutip dari Cleveland Clinic, situasi ini dipengaruhi pergantian hormon sehabis perempuan serupa sekali tidak hadapi datang bulan. Sehabis menopause, penciptaan hormon estrogen serta progesteron oleh ovarium( emak telur) akan hadapi penyusutan dengan cara penting sampak beradu.
Baca Juga: Memahami Perimenopause, Tahap Peralihan Bunda ke Era Menopause
Pertambahan umur pula membuat perempuan lebih rentan terserang sebagian penyakit. Resiko ini terus menjadi besar bila perempuan mempunyai aspek resiko lain di luar hormon serta umur, semacam style hidup tidak segar. Kenali sebagian penyakit sehabis menopause yang butuh diwaspadai para perempuan selanjutnya ini.
Penyakit sehabis menopause Terdapat sebagian penyakit sehabis menopause yang haram disepelekan para perempuan, antara lain:
Serbuan jantung
serbuan jantung kerap melanda perempuan dekat 10 tahun sehabis menopause. Situasi ini dipengaruhi menyusutnya kandungan estrogen yang menolong melindungi pembuluh darah jantung supaya senantiasa fleksibel. Sedemikian itu estrogen menurun, khasiat ini ikut lenyap. Bagi sebagian riset, perempuan beresiko besar hadapi serbuan jantung sehabis menopause bila saat sebelum mati datang bulan hadapi hot flases ataupun badannya kerap kehangatan, paling utama di malam hari.
Saat sebelum menopause, tulang perempuan nyaman dari osteoporosis sebab sedang aman hormon estrogen. Sehabis mati datang bulan, efisien cara pengeroposan tulang berjalan lebih kilat tanpa perisai yang mencukupi. Kegemukan serta perut gendut Perempuan yang telah menopause pula beresiko meningkatkan penyakit berat tubuh berlebih ataupun kegemukan serta perut gendut.
Menyusut ataupun lenyapnya estrogen menimbulkan lemak beralih dari pinggul ke bagian tengah badan. Tidak hanya itu, badan pula rentan meningkat gendut sebab penimbunan lemak serta menurunnya jaringan tanpa lemak kurang lebih 2 tahun saat sebelum menopause hingga 2 tahun sehabis menopause. Buat dikenal, kegemukan serta perut gendut pada perempuan sehabis menopause tingkatkan resiko penyakit jantung, stroke, serta diabet jenis 2.
Penyusutan kandungan estrogen pula menyebbakan jaringan Miss V lebih pipih serta kering. Situasi ini membuat kuman lebih gampang bertumbuh biak di Miss V. Jadi, perempuan menopause rentan terserang penyakit peradangan saluran berkemih. Resiko perempuan yang telah menopause terserang penyakit peradangan saluran terus menjadi bertambah kala umurnya di atas 65 tahun.
Inkontinensia air kemih Inkontinensia air kemih merupakan penyakit kendala pengawasan kandungan kencing. Penyakit ini membuat perempuan yang telah menopause rawan mengompol serta sulit menahan berkemih, paling utama dikala batu berdahak, bersin, tersimpul, ataupun tidur.
Penyakit ini terjalin sebab kandungan hormon estrogen serta progestron menyusut dengan cara penting. Kedua hormon ini menolong mengendalikan kandungan kencing serta uretra( saluran pembawa air kemih dari kandungan kencing). Tidak hanya itu, aspek pertambahan umur sehabis menopause pula membuat otot dekat panggul tidak semantap durasi belia, alhasil keahlian buat mengendalikan air kemih menyusut. Sehabis menyimak sebagian penyakit sehabis menopause di atas, Kamu dapat meminimalkan resikonya. Triknya dengan teratur melaksanakan style hidup segar, semacam patuh melindungi pola makan serta teratur berolahraga.