wanitaindonesia.co – Dengan cara biasa, sesuatu ikatan bisa dianggap kekerasan penuh emosi kala terdapat pola yang tidak berubah- ubah dari perkata agresif serta sikap ancaman yang memusnahkan harga diri seorang serta mengganggu kesehatan psikologis mereka. Triknya dapat lembut tetapi beresiko ataupun berterus terang serta manipulatif.
Pelecehan psikologis ataupun penuh emosi, biasanya terjalin dalam suatu ikatan berpacaran, perkawinan, serta di dalam keluarga, tetapi ini pula dapat terjalin dalam ikatan apa juga tercantum perkawanan serta di bumi kegiatan. Sedihnya, korban dari kekerasan penuh emosi malah sering meragukan keadaannya sendiri, bingung barangkali dirinya cuma berlagak serta bereaksi berlebihan.
Gimana mengidentifikasinya?
Ketahuilah kalau kekerasan penuh emosi kerapkali tidak jelas alhasil amat susah dideteksi. Bila Kamu kesusahan melainkan apakah ikatan Kamu bermasalah ataupun tidak, coba pikirkan gimana perasaan Kamu dikala berhubungan dengan pendamping, sahabat, ataupun badan keluarga. Ingat: Tiap orang berkuasa diperlakukan dengan bagus serta rasa segan. Janganlah terperangkap dengan berkata pada diri sendiri“ ini tidak sangat kurang baik kenapa” serta melalaikan kekerasan yang Kamu natural.
Selanjutnya merupakan isyarat Kamu terletak dalam ikatan dengan kekerasan penuh emosi:
Gaslighting
Pelakon membuat korban kebimbangan dengan membohongi korban, menyepelehkan, melecehkan, mengedarkan angin lalu kejam mengenai korban, serta mempengaruhi orang lain berkawan menentang korban. Akhirnya korban jadi mempersoalkan evaluasi serta meragukan kewarasannya sendiri.
“ Kala Kamu berupaya mengatakan rasa sakit serta kecewa, pelakon gaslighting akan berkata kalau Kamu melebih- lebihkan serta berlebihan,” nyata Tina B. Tessina, PhD, psikoterapis serta terapis perkawinan serta keluarga berlisensi.
Love Bombing
Ini terjalin kala seorang membanjiri Kamu dengan perkata, aksi, serta sikap yang penuh cinta selaku metode akal busuk.“ Love bombing kerap dipakai buat memenangkan keyakinan serta kasih cinta Kamu alhasil pelakon bisa penuhi tujuannya membuat Kamu merasa berutang budi,” nyata Shirin Peykar, MA, terapis perkawinan serta keluarga berlisensi.
Stonewalling atau silent treatment
Ini terjalin kala seorang menolak buat berbicara dengan pendampingnya, memilah kelakuan bungkam ataupun berikan silent pengobatan. Pelakon stonewalling akan melalaikan pendampingnya alhasil dapat buat frustrasi sementara itu pihak yang memperoleh silent pengobatan amat mau ketahui apa kekeliruan mereka serta mau menuntaskan perkaranya.
Mengisolir Anda
Berupaya memencilkan serta mengatur pendampingnya, semacam mengendalikan dengan siapa Kamu berteman, memantau catatan, alat sosial, serta email, wajib ketahui di mana Kamu terletak tiap dikala ataupun memakai GPS buat melacak tiap aksi Kamu, menganggap Kamu semacam properti, mempersoalkan ataupun memperolok- olokkan sahabat, keluarga, serta kawan kegiatan Kamu, menggunakan kecemburuannya buat menjauhkan Kamu dari orang lain, memforsir Kamu buat menghabiskan semua durasi cuma bersamanya, sampai mengendalikan finansial.
Segitiga terbalik
Triangulasi bisa terjalin di nyaris seluruh tipe ikatan. Misalnya, ikatan antara 2 kerabat kandungan bisa ditriangulasi oleh orang berumur kala kerabat kandungan bersiteru, ikatan antara pendamping bisa ditriangulasi kala salah satu pendamping berkawan dengan anak ataupun orang berumur ataupun sahabat buat cari sokongan, ataupun 2 orang sahabat menarik sahabat lain ke dalam bentrokan mereka.
Tujuannya? Buat memudarkan perkaranya, menghasilkan bentrokan lain buat alihkan atensi dari permasalahan yang sesungguhnya, ataupun mengukuhkan superioritas salah satu pihak dengan memalsukan pihak ketiga supaya ingin memihaknya alhasil yang terjalin esok merupakan perang 2 rival 1. Korban dari kekerasan penuh emosi triangulasi akan hadapi tekanan mental sebab merasa diabaikan, dibiarkan, serta seorang diri.
Devaluation
Ini merupakan langkah di mana pelakon mulai memusnahkan korbannya dengan cara psikologis serta penuh emosi dengan membuat korban merasa bimbang serta tidak sanggup merasa senang. Awalnya, pelakon akan membuat korban seakan amat dicintai, bernilai, serta eksklusif tetapi sehabis beliau memperoleh keyakinan serta cinta, pelakon mulai dengan cara lembut serta bisik- bisik mengurangkan, menjatuhkan, serta tidak menghormati Kamu. Membuat Kamu merasa tidak bernilai benar semacam keinginan sang pelakon. Motivasinya? Beliau mau mengatur Kamu seluruhnya.
Projection
Antisipasi merupakan metode pertahanan yang lazim dipakai oleh pelakon, tercantum banyak orang narsistik, mereka dengan kendala borderline personality disorder, serta pemadat. Pelakon mendakwa orang lain melaksanakan sikap minus yang sesungguhnya mereka jalani. Bila beliau marah, beliau akan mendakwa Andalah yang marah. Bila beliau main mata, beliau akan mendakwa Andalah yang main mata. Pada dasarnya, mereka mau bilang,“ Pangkal perkaranya itu kalian, bukan aku!” Bila Kamu kerap dituding selaku bibit mengerik seluruh permasalahan, lambat- laun psikologis Kamu tentu jatuh, batin juga sirna.