wanitaindonesia.co – Dalam menempuh sesuatu ikatan pacaran, kalian tentu mengerti kalau pertengkaran merupakan salah satu perihal yang tidak terhindarkan. Tetapi, kala pertengkaran tersebut hingga berganti jadi wujud kekerasan, kalian wajib waspada serta lekas mengambil aksi.
Wujud kekerasan dalam pacaran dapat terjalin dalam berbagai wujud, contohnya raga, verbal, intim, serta emosional. Dari keempat wujud tersebut, kekerasan dalam wujud emosional sedikit susah buat diidentifikasi sebab wujud perilakunya masih kerap dianggap normal.
Lalu, wujud kekerasan apa saja sih yang kerap dianggap normal dalam berpacaran? Ayo, ikuti pembahasannya di dasar ini supaya lebih waspada!
Sangat Posesif
Kerap disalahartikan selaku wujud atensi, sesungguhnya sikap posesif ini dapat menuju pada kekerasan, lho, Beauties!
Bagi Kamus Besar Bahasa Indonesia( KBBI), posesif merupakan watak yang membuat seorang merasa jadi owner. Dengan kata lain, seorang akan melaksanakan berbagai metode supaya tidak kehabisan pendampingnya.
Sikap ini dapat jadi beresiko apabila sudah melewati batasan wajar. Contohnya semacam cemburu berlebihan, wajib senantiasa laporan tiap dikala, tidak menghargai pendamping, sampai mengecam. Bila sudah menciptakan identitas ini dalam pendamping, kalian harus berjaga- jaga ya, Beauties!
Melaksanakan Silent Treatment
Kala lagi berkelahi, sempatkah pendamping kalian memilah buat diam serta tidak menyangka kehadiranmu? Sikap ini biasa diucap dengan silent treatment.
Kala seorang melaksanakan silent treatment dikala lagi berkelahi, bisa jadi mereka tidak ketahui gimana metode mengatakan perasaan, tetapi senantiasa mau pendampingnya ketahui kalau mereka jengkel.
Bila seorang memakai silent treatment buat menghukum ataupun menampilkan perilaku berkuasa atas pendamping, hingga sikap ini sudah tercantum dalam wujud kekerasan emosional dalam ikatan.
Berupaya Mengatur Hidup Pasangan
Kala pendamping menghalangi lingkar pertemanan, senantiasa mengecek ponsel, mengganti kata sandi media sosial, serta senantiasa mau turut andil dalam tiap perihal yang kalian jalani, ini merupakan ciri kalau pendamping sangat mengatur hidup kalian.
Susah buat dikenali, sikap sangat mengendalikan ini sesungguhnya pula tercantum dalam tipe kekerasan emosional. Umumnya, pendamping akan beralasan kalau seluruh yang dia jalani atas nama cinta. Sementara itu, pendamping lagi berupaya mengambil kontrol atas kehidupanmu serta ini dapat jadi sangat beresiko.
Gaslighting
Gaslighting merupakan wujud kekerasan emosional dalam ikatan. Perihal ini diisyarati dengan aksi manipulasi yang membuat korban tidak berdaya, mempertanyakan diri sendiri dan bimbang memastikan mana yang benar serta salah.
Ciri kalian jadi korban gaslighting dari pendamping merupakan kalian jadi lebih takut serta kurang yakin diri. Kalian pula merasa bertanggung jawab atas seluruh kesalahan yang terjalin di dalam ikatan. Serta yang sangat parah, kalian senantiasa mencari- cari alibi buat membetulkan perilaku pendamping kala dia melaksanakan kesalahan.
Pergantian Mood yang Drastis
Bila sesuatu ikatan selalu tersendat sebab pergantian atmosfer hati pendamping, ini dapat jadi wujud kekerasan. Pergantian mood merupakan perihal yang normal serta wajar, tetapi jadi beresiko kala merugikan dirimu.
Contohnya, pendamping kerap membagikan hadiah serta menampilkan kasih sayang yang berlebihan, tetapi setelah itu amarahnya meledak sampai sanggup melaksanakan aksi yang dapat membahayakan keselamatan kalian. Mengerikan!
Bila kalian lagi hadapi hal- hal di atas, jangan ragu buat mengakhiri ikatan yang toxic itu ya,