Inilah Gejala Dan Cara Mengatasi HIV/AIDS

wanitaindonesia.co – HIV( Human Immunodeficiency Virus) virus yang melanda sistem imunitas badan alhasil energi badan terus menjadi melemah serta rentan diserbu bermacam penyakit. HIV yang tidak kilat ditangani hendak bertumbuh jadi AIDS( Acquired Immune Deficiency Syndrome) yang mana situasi ini ialah ambang akhir dari peradangan HIV serta badan telah tidak sanggup buat melawan peradangan yang ditimbulkan.

Baca Juga: Penyakit Yang Menular Seksual Yang Harus Diwaspadai

Aspek Resiko HIV atau AIDS

HIV atau AIDS masuk lewat 2 rute ialah lewat larutan kemaluan serta darah, alhasil aspek resiko HIV atau AIDS berkaitan dengan kedua perihal itu antara lain:

  • Kerap bertukar pasangan
  • Melaksanakan ikatan intim yang berbahaya bagus homoseksual ataupun heteroseksual
  • Memakai jarum suntik narkoba dengan cara bersamaan
  • Penjangkitan dari bunda berbadan dua yang menderita HIV atau AIDS lewat ari- ari ke janin
  • Pertanda HIV atau AIDS

Ambang 1

Tahap ini diucap selaku peradangan HIV asimtomatik dimana pertanda HIV dini sedang tidak terasa. Tahap ini belum masuk jenis selaku AIDS sebab tidak membuktikan pertanda. Bila terdapat pertanda yang kerap terjalin merupakan pembengkakan kelenjar pulut jernih di sebagian bagian badan semacam ketek, leher, serta lipatan pukang. Pengidap( ODHA) pada tahap ini sedang nampak segar serta wajar tetapi pengidap telah terkena dan bisa memindahkan virus ke orang lain.

Ambang 2

Energi kuat badan ODHA pada tahap ini biasanya mulai menyusut tetapi, pertanda mulai timbul bisa berbentuk:

  • Penyusutan berat tubuh tanpa karena yang nyata. Penyusutan ini bisa menggapai kurang dari 10 persen dari berat tubuh sebelumnya
  • Peradangan saluran respirasi semacam siunusitis, bronkitis, radang kuping tengah( otitis), serta radang tenggorokan
  • Peradangan jamur pada kuku serta jari- jari
  • Herpes zoster yang mencuat bentol kulit bermuatan air serta kesekian dalam 5 tahun
  • Mengerinyau pada kulit
  • Dermatitis seboroik ataupun kendala kulit yang menimbulkan kulit bersisik, berketombe, serta bercorak kemerahan
  • Radang mulut serta stomatitis( sariawan di akhir bibir) yang berulang

Ambang 3

Pada tahap ini mulai mencuat tanda- tanda peradangan pokok yang khas alhasil bisa membawa alamat penaksiran peradangan HIV atau AIDS. Pertanda pada ambang 3 antara lain:

  • Berak air parah yang berjalan lebih dari satu bulan tanpa pemicu yang jelas
  • Penyusutan berat tubuh kurang dari 10% berat tubuh lebih dahulu tanpa pemicu yang jelas
  • Meriang yang lalu lenyap serta timbul sepanjang lebih dari satu bulan
  • Peradangan jamur di mulut( Candiasis oral)
  • Timbul becak putih pada lidah yang nampak agresif, berobak, serta berbulu
  • Tuberkulosis paru
  • Radang mulut kronis, radang gusi, serta peradangan gusi( periodontitis) yang tidak menyambangi sembuh
  • Penyusutan sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit

Ambang 4

Tahap ini ialah ambang akhir AIDS yang diisyarati dengan pembengkakan kelenjar limfa di semua badan serta pengidap bisa merasakan sebagian pertanda peradangan oportunistik yang ialah peradangan pada sistem imunitas badan yang lemas. Sebagian pertanda bisa mencakup:

  • Pneumonia pneumocystis dengan pertanda keletihan berat, batu berdahak kering, ketat napas, serta demam
  • Pengidap terus menjadi langsing serta hadapi penyusutan berat tubuh lebih dari 10%
  • Peradangan kuman berat, peradangan sendi serta tulang, dan radang otak
  • Peradangan herpes simplex parah yang memunculkan kendala pada kulit kemaluan serta di dekat bibir
  • Tuberkulosis kelenjar
  • Peradangan jamur di tenggorokan alhasil membuat kesusahan buat makan
  • Sarcoma Kaposi ataupun kanker yang diakibatkan oleh peradangan virus human herpesvirus 8( HHV8)
  • Toxoplasmosis cerebral ialah peradangan toksoplasma otak yang memunculkan bengkak di otak
  • Penyusutan pemahaman, situasi badan ODHA telah amat lemas alhasil kegiatan terbatas dicoba di tempat tidur

Penaksiran HIV atau AIDS

Bila mengetahui sikap kita berbahaya, lekas melaksanakan pengecekan ke dokter buat memperoleh penindakan. Penindakan dini ialah dengan analisis buat mengetahui apakah seorang itu terkena HIV. Penaksiran HIV ditegakkan dengan pengecekan makmal. Tipe pengecekan makmal HIV bisa berbentuk:

Uji serologi yang terdiri dari:

  • Uji kilat( Rapid Test)
  • Uji Enzyme Immunoassay( EIA)
  • Uji virologis yang terdiri dari:
  • HIV DNA kualitatif( EID), uji ini dipakai buat mendiagnosis keberadan virus pada bocah dewasa kurang dari 18 bulan
  • HIV RNA kuantitatif, uji ini dipakai buat mengecek jumlah virus dalam darah

Penyembuhan HIV atau AIDS

Pengidap yang sudah terdiagnosis HIV wajib lekas memperoleh penyembuhan berbentuk antiretroviral( ARV) yang bertugas buat menghindari virus HIV melipatgandakan diri serta memusnahkan sel CD4. Penyembuhan ini bisa dipakai buat bunda berbadan dua supaya menghindari penjangkitan HIV ke bakal anak. Tetapi butuh diketahui kalau penyembuhan ini wajib dicoba teratur serta diminum cocok agenda, di durasi yang serupa tiap hari supaya kemajuan virus bisa dikendalikan.

Penangkalan HIV atau AIDS

Penjangkitan HIV bisa dilindungi lewat langkah- langkah selaku selanjutnya:

  • Silih loyal kepada pendamping, jauhi bertukar- tukar pasangan
  • Jauhi pemakaian narkoba paling utama lewat jarum suntik
  • Bimbingan HIV yang betul hal metode penjangkitan, penangkalan, serta penyembuhannya, bisa menolong menghindari penjangkitan HIV di
  • warga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini