Ini Dia Empat Perempuan Hebat Pemenang L’ORÉAL-UNESCO For WOMEN IN SCIENCE 2022

Empat Perempuan Hebat Pemenang Lomba Penelitian L'Oréal - UNESCO For WOMEN IN SCIENCE 2022

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Lebih dari 19 tahun L’Oréal Indonesia terus tingkatkan peranan perempuan peneliti Indonesia melalui penghargaan, pendanaan riset, pendampingan dan komunitas sains internasional.

Tahun ini, empat perempuan berhasil memenangkan pendanaan riset senilai Rp100.000.000, mereka adalah Novalia Pishesha, Ph.D. (Harvard University), Nurhasni Hasan, Ph.D.,Apt (Universitas Hasanuddin), Rindia Maharani Putri, Ph.D. (Insitut Teknologi Bandung) dan Anastasia Wheni Indrianingsih,Ph.D. (Badan Riset dan Inovasi Nasional).

Acara inagurasi tersebut diselenggarakan secara virtual pada Kamis (10/11), bertepatan dengan hari Pahlawan Nasional dan World Science Day for Peace and Development untuk merayakan pentingnya peranan ilmuwan dan dunia ilmu pengetahuan bagi kemajuan bangsa.

Di Indonesia, menurut Survei Angkatan Kerja Nasional 2020, hanya 3 dari 10 perempuan Indonesia yang berkarir di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) .

“Minimnya jumlah perempuan peneliti di Indonesia, salah satunya juga disebabkan oleh penurunan jumlah perempuan yang menempuh pendidikan tinggi. Data Statistik Pendidikan Tinggi 2020 Kemendikbud mencatat, bahwa jumlah perempuan yang menempuh pendidikan tinggi terus menurun signifikan, pada setiap jenjang. Oleh karena itu kita perlu memupuk minat generasi muda sedini mungkin,” kata Dr. Itje Chodidjah, M.A., Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

“Tidak hanya itu, perempuan yang berkarir di dunia sains masih menghadapi berbagai rintangan seperti gender bias, diskriminasi, hingga kekerasan seksual yang masih terus berlangsung hingga saat ini, “lanjut Dr. Itje.

“Sejalan dengan misi L’Oréal-UNESCO For Women in Science yang bertekad untuk mendorong dan membantu lebih banyak perempuan muda menekuni, serta berkarir di bidang sains, mengapresiasi dan mendukung kontribusi para perempuan peneliti agar penurunan ini bisa dihentikan.
Bertepatan juga dengan Hari Pahlawan Nasional, kami berharap program ini dapat mencetak local heroes yang akan membawa nama harum Indonesia hingga level internasional, ”kata Fikri Alhabsie, Corporate Responsibility Director, L’Oréal Indonesia.

Diketuai oleh Prof. Dr. Endang Sukara, sembilan jajaran juri. “L’Oréal-UNESCO For Women in Science tahun ini merupakan guru besar dari berbagai universitas dan institusi ternama. Dewan juri telah melakukan proses penilaian yang ketat untuk menilai proposal peserta. Beberapa aspek yang penting adalah metode rumusan penelitian, kebaruan, serta manfaat yang bisa dihadirkan, “kata Prof. Dr. Endang Sukara, Ketua Dewan Juri L’Oréal UNESCO for Women in Science 2022.

“Tahun ini, penelitian pemenang berfokus pada bidang kesehatan, pangan dan industri, “terang Prof. Endang.

Keempat perempuan peneliti yang dianugerahkan gelar L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2022 National Fellows adalah:

Novalia Pishesha, Ph.D., peneliti dari Harvard Medical School, Harvard University.

Malaria menyebabkan 600.000 kematian per- tahun karena vaksin dan obat-obatan Malaria saat ini tidak cukup.
Menghadapi masalah tersebut, Novalia berusaha untuk mengurangi angka kematian dengan memanfaatkan nanobody atau VHH dari Camelid family. Untuk menguji efikasinya, penelitian medis akan dilakukan.

Nurhasni Hasan, Ph.D.,Apt, dosen dan peneliti dari Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin

Nurhasni melalui penelitiannya ingin memberikan pilihan baru pengobatan kanker paru-paru. Hal ini ia lakukan dengan mensintesis antikanker berbasis nitric oxide, yang dikombinasikan dengan senyawa antikanker, dari bahan alam dan menggunakan smart novel system, dengan bentuk inhalasi sederhana.

Ia berharap penelitiannya dapat meningkatkan efisiensi pengobatan dan mengatasi berbagai kekurangan dari terapi konvensional pengobatan kanker.

Rindia Maharani Putri, Ph.D., peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung.

Rindia memanfaatkan cangkang biosilika dari mikroalga jenis Diatom sebagai drug delivery untuk obat-obatan seperti insulin.

Diatom memiliki dinding sel yang dapat memproteksi obat yang dienkapsulasi dalam porinya dan meningkatkan permeasi ke sel. Namun, saat ini penelitian mengenai manfaat dinding sel tersebut masih terbatas.

Anastasia Wheni Indrianingsih, Ph.D., peneliti dari Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional

Anastasia merancang adsorben pad agar masa simpan makanan segar dapat lebih panjang.
Adsorben pad terbuat dari bahan bioselulosa, nanopartikel perak dan ekstrak bunga telang yang memiliki sifat antibakteri dan antioksidan.

Untuk mencapai tujuannya, ia melakukan karakterisasi kimia, fisika, dan aktivitas uji antibakteri pada proses pembuatan adsorben pad.

“L’Oréal-UNESCO For Women in Science kami rancang untuk turut mewujudkan dunia sains yang lebih adil melalui ajang penghargaan dan pendanaan, mendukung terbentuknya pengadaan komunitas dan kolaborasi sains di dalam dan luar negeri. Mencetak role-model melalui program pelatihan kepemimpinan, serta mempersiapkan lebih banyak lagi perempuan peneliti yang mewakili Indonesia di tingkat internasional, “imbuh Fikri.

“Hingga tahun ini, kita telah memberikan penghargaan kepada 67 perempuan peneliti Indonesia dan lima di antaranya telah memenangkan penghargaan di tingkat internasional.
Mari kita dukung perempuan peneliti yang ingin mengejar mimpi dan karir ilmiah, karena dunia membutuhkan sains dan sains membutuhkan perempuan. Together, let’s stop the drop!, ” tutup Fikri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini