Site icon Wanita Indonesia

Indonesia di Garis Depan Transformasi Digital dan Diplomasi Budaya

Meutya Hafid berbicara di World Public Relations Forum 2024 tentang transformasi digital dan budaya

Meutya Hafid berbicara di World Public Relations Forum 2024 tentang transformasi digital dan budaya. Foto: Sumber Komdigi

WanitaIndonesia.co – Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, tampil memukau sebagai narasumber utama dalam World Public Relations Forum (WPRF) 2024 yang berlangsung di Bali. Dalam forum ini, Indonesia menunjukkan peran sentralnya sebagai pemimpin regional dalam transformasi digital sekaligus menjaga warisan budayanya tetap relevan di era modern.

Peran Strategis Indonesia di WPRF 2024

World Public Relations Forum 2024 mengusung tema “Purposeful Influence for the Common Good,” sejalan dengan komitmen Indonesia memadukan teknologi digital dan diplomasi budaya. Meutya Hafid hadir mewakili Presiden Prabowo Subianto yang tengah menjalankan agenda kenegaraan.

Meutya Hafid menegaskan, warisan budaya bukan hanya kebanggaan nasional, tetapi juga elemen strategis memperkuat posisi Indonesia di dunia. Indonesia memiliki 1.941 warisan budaya tak benda yang diakui secara nasional, termasuk 13 yang terdaftar di UNESCO, dengan target tambahan 1.238 warisan baru hingga akhir 2024.

Teknologi Digital: Jembatan Diplomasi Budaya

Melalui pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan big data, Indonesia terus mempromosikan nilai-nilai “Bhinneka Tunggal Ika” kepada dunia. Teknologi ini memungkinkan penyampaian narasi budaya secara lebih luas dan efisien. Generasi muda, yang mayoritas terdiri dari Gen Z dan Milenial, menjadi agen perubahan utama dalam memperkenalkan identitas bangsa.

Selain itu, Indonesia juga memimpin upaya regional dalam memerangi misinformasi melalui prakarsa ASEAN Guideline on Combating Fake News and Disinformation. Inisiatif ini menunjukkan bahwa teknologi digital tidak hanya mendukung diplomasi budaya, tetapi juga berperan penting dalam menjaga stabilitas informasi.

Kolaborasi Global untuk Harmoni Dunia

Dalam pidato penutupnya, Meutya Hafid mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam memanfaatkan teknologi digital dan diplomasi budaya guna mencapai harmoni global. “Dengan nilai-nilai keberagaman dan persatuan, Indonesia siap menjadi inspirasi dunia,” tegasnya.

Tokoh-tokoh penting seperti Fahmi Fadzil, Menteri Komunikasi Malaysia, Alhaji Mohammed Idris, Menteri Informasi Nigeria, Ziena Jalil dari New Zealand Institute of Skill and Technology, serta Kao Kim Hourn, Sekretaris Jenderal ASEAN, turut menghadiri acara ini. (Sumber: Komdigi)

Exit mobile version