
wanitaindonesia.co, Jakarta – Dalam upaya membantu korban konflik berkepanjangan di Gaza, Palestina, Maemuna Center Indonesia bekerja sama dengan Aqsa Working Group (AWG) menginisiasi pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia. Pembangunan ini bertujuan untuk menyediakan layanan kesehatan yang memadai bagi perempuan dan anak-anak yang menjadi korban terbesar dalam agresi di wilayah tersebut.
Ketua Maemuna Center Indonesia, Onny Firyanti Hamidi, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk kepedulian konkret terhadap kondisi perempuan dan anak-anak di Gaza. “Menurut laporan Komisioner Hak Asasi Manusia PBB, sekitar 70% korban agresi adalah perempuan dan anak-anak. Banyak ibu yang melahirkan tanpa anestesi dan anak-anak yang harus menjalani amputasi tanpa obat penghilang rasa sakit. Ini adalah krisis kemanusiaan yang membutuhkan respons segera,” ujarnya dalam konferensi pers di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Sejak 7 Oktober 2023, data mencatat korban tewas akibat agresi telah mencapai 48.440 orang, dengan 111.845 orang mengalami luka-luka. Lebih dari 1,93 juta warga Palestina terpaksa mengungsi akibat hancurnya infrastruktur dan rumah tinggal mereka. Sementara itu, akses terhadap layanan medis semakin terbatas karena banyak rumah sakit yang diserang dan tenaga medis yang menjadi korban.
Presidium AWG, Rifa Berliana Arifin, menegaskan bahwa pembangunan RSIA Indonesia di Gaza merupakan amanah besar yang harus diwujudkan bersama. “Rumah sakit ini akan menjadi harapan baru bagi perempuan dan anak-anak yang terdampak perang. Dengan fasilitas medis yang memadai, kita bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa dan memberi mereka kesempatan untuk bertahan dan bangkit,” ungkapnya.
Pembangunan rumah sakit ini mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza dan akan dibangun di atas tanah wakaf seluas 5.000 m² di dekat Rumah Sakit Anak Al-Rantisi di Gaza City. Rumah sakit ini dirancang memiliki empat lantai dengan luas total bangunan 10.310 m². Biaya pembangunan diperkirakan mencapai Rp402 miliar, dengan tahap awal penggalangan dana sebesar Rp201 miliar.
Selain itu, proyek ini juga merupakan bagian dari Kampanye Bersama Penggalangan Bantuan Kemanusiaan bagi Gaza yang diluncurkan oleh Kementerian Luar Negeri RI, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), serta lebih dari 30 organisasi kemanusiaan Indonesia. Dukungan berbagai pihak diharapkan dapat mempercepat realisasi rumah sakit ini.
Proses pembangunan akan melibatkan tim ahli, termasuk arsitek dan insinyur yang telah berpengalaman dalam proyek rumah sakit kemanusiaan di berbagai wilayah konflik. Saat ini, tim pembangunan telah merampungkan gambar perencanaan awal dan tengah melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait di Gaza.
Maemuna Center Indonesia dan AWG mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berkontribusi dalam aksi kemanusiaan ini. “Setiap bantuan, sekecil apa pun, adalah bukti solidaritas kita terhadap rakyat Palestina, khususnya ibu dan anak-anak. Bersama, kita bisa membangun rumah sakit ini dan menjadi bagian dari sejarah perjuangan kemanusiaan,” pungkas Onny Firyanti Hamidi. (Srv)
