Site icon Wanita Indonesia

Ikuti Tips Sukses Siswa MAN di Terima di Perguruan Tinggi Terbaik Dunia

Fawwaz, role model siswa MAN Insan Cendekia Serpong untuk pelajar Indonesia.

wanitaindonesia.co, Serpong – Jangan pernah menganggap sebelah mata akan kualitas sekolah lokal dari sekolah asing.

Baru-baru ini dua siswa MAN sukses mengukir prestasi dengan di terima di sejumlah Universitas terbaik dunia (World Class University). Dikutip dari laman resmi Kemenag, Muhammad Fawwaz Farhan Farabi (Fawwaz) siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong diterima di 5 perguruan tinggi terbaik dunia, yang tersebar di 3 benua Asia, Australia dan Eropa. Untuk Asia ia diterima di Universitas Indonesia, Australia di Monash University, Adelaide University dan Royal Melbourne Institute of Technoligy serta di Eropa di Wageningen University & Research Belanda.

MAN Insan Cendekia merupakan prototipe madrasah unggulan yang diakui banyak kalangan. Fawwaz mengaku mendaftar melalui aplikasi serta proposal ke sejumlah perguruan tinggi dan sukses memperoleh beasiswa di Australia dan Eropa.

Sejak kecil ia dididik untuk bercita-cita sekolah setinggi-tingginya. Kedua orangtuanya merupakan sarjana S3 dan ia pun diharapkan mampu mengikuti jejak pendidikan kedua orang tuanya.

Sebagai pelajar berprestasi, Fawwaz berpesan kepada seluruh pelajar agar memiliki cita-cita untuk bersekolah setinggi-tingginya sesuai minat dan bakat. “Jangan pernah takut untuk bermimpi, gagal. Penting untuk memiliki target dan langkah nyata untuk mewujudkannya. Mulailah dengan riset, gali potensi diri serta latih kemampuan berbahasa Inggris. Uang bukan segalanya untuk mewujudkan cuta-cita, dengan tekad dan niat yang kuat pasti ada jalannya, “pesannya.

Kebahagiaan yang sama juga dirasakan oleh Kamila Aisya Farisaputri, siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta. Ia diterima di 6 Universitas ternama di Kanada dan Belanda.

Kamila merupakan peserta program Cambridge yang dikembangkan oleh MAN 4 Jakarta. Untuk masuk ke program ini harus melalui serangkaian tes diantaranya interview dan tes akademik.

Menurutnya, untuk mendaftar dan diterima di sejumlah universitas di luar negeri tersebut, ia telah lama mempersiapkan diri. Sekolah turut andil dalam menyiapkan pengurusan dokumen dan berkas seperti rapor, kartu keluarga, akte lahir, pasport, serta dokumen lainnya, dan essay.

Menulis essay membutuhkan persiapan, waktu serta konsentrasi. Hampir semua perguruan tinggi mensyaratkan essay berbahasa Inggris, yang masing-masing universitas memiliki spesifikasi essay yang berbeda-beda. Saat ini ia belum mau memutuskan untuk kuliah di mana, karena ia masih menunggu pengumuman dari universitas lainnya.

Exit mobile version