Hidden Gem Baru, Oleh-oleh Pontianak “Pai Susu”

Uray Anggreini hadirkan inovasi Oleh-oleh Pai Susu PontianakFoto : Istimewa.)

WanitaIndonesia.co, Pontianak – Banyak pelaku usaha kuliner oleh-oleh tak sustainability.

Hal ini dapat dijumpai di Pontianak. Walau tak terlalu banyak varian oleh-olehnya, rasanya sangat khas. Banyak dijadikan comfort food bagi masyarakat Pontianak di perantauan, serta para wisatawan.

Ada beragam pemicu mengapa aspek sustainability tak bisa dikedepankan oleh para pelaku usahanya.

Seperti oleh-oleh Bingka Pontianak. Era 80-an ada dua brand ikonik Mawar, dan Melati. Keduanya menawarkan kelezatan Primarasa dari tekstur lembut serta aroma sedap adonan santan, telur serta gula pasir. Citarasa manis gurih yang pas, membuat penikmatnya ketagihan.

Bingka Mawar, dan Melati yang dijalankan oleh dua pelaku usaha kuliner berbeda menjadi comfort food. Tak afdol jika sudah menyambangi Pontianak tanpa membeli. Bahkan mereka yang hanya menyinggahi wilayah Kabupaten wajib untuk membeli Bingka. Dikarenakan manakala ada saudara maupun kerabat yang hendak berkunjung ke Pontianak, kalimat pengingat sekaligus permintaan “Jangan lupa bawakan bingka Mawar atau Melati ya!.

Memasuki tahun 2000 kedua brand lejen tersebut sudah tak bisa dinikmati lagi oleh masyarakat. Kedua pelaku usaha kompak menutup produksinya. Ikon oleh-oleh khas Pontianak tersebut menghilang, meninggalkan nostalgia rasa bagi penikmatnya.

Walau ada brand lainnya seperti Bingka Fadjar serta pelaku usaha rumahan berskala kecil, namun foodie yang telah terbiasa dengan kelezatan Bingka Mawar, dan Melati bergeming. Alasan mereka, rasanya tak selezat kedua brand lejen tersebut.

Pada awal tutupnya usaha tersebut, WanitaIndonesia.co penasaran, mengapa bisnis yang permintaan pasarnya cukup tinggi serta menjadi oleh-oleh yang lezat dengan harga terjangkau itu tutup?.

Salah satu keturunan mereka menyampaikan, “tak ada regenerasi. Dikala orang tua mereka yang menjadi perintis usaha tak mampu lagi untuk memproduksi, dikarenakan usia. Sementara anak-anak mereka yang merupakan generasi kedua, tak satupun yang tertarik untuk meneruskan usaha keluarga tersebut.

Generasi kedua juga tak yakin mampu melanjutkan usaha karena tak memiliki skills. Padahal kue yang cikal bakalnya dari Kesultanan Sambas, Kalimantan Barat membutuhkan teknik khusus pada proses pembuatannya.

Selain itu mereka menilai keuntungannya tak sepadan dengan biaya serta proses produksi. Mereka lebih tergiur kerja kantoran di kota dengan gaji besar.

Tidak berlangsungnya regenerasi pelaku usaha tentu membuat sebuah usaha kuliner menjadi tak sustainability.

Pai Susu Durian, creamy, dan lezat, manfaatkan buah musiman di Pontianak (Foto : Istimewa.)

Aroma Sedap Minggu Pagi

Dipicu keinginan untuk selalu memberikan kuliner terbaik bagi masyarakat, Uray Anggreini keturunan keluarga Kraton Sambas, Kalimantan Barat menghadirkan Pai Susu sebagai regenerasi oleh-oleh khas Pontianak.

Buah kreativitasnya tersebut dipasarkan lewat momen Car Free Day setiap Hari Minggu di GOR Pangsuma. Di sini Pai Susu Pontianak bisa dibeli dengan harga Rp. 3.500 perkue. Pembelian bundling, 3 Rp. 10.000.

Saat dikunjungi WanitaIndonesia.co terlihat antusias pembeli yang didominasi Milenial, dan Gen-Z. Testimoni mereka aromanya sedap. Kulit painya crunchy dengan isian adonan kuning telur yang padat. Rasa manis legit nan istimewa sangat disuka.

Menurut Anggie panggilan akrab ibu dari 3 orang anak ini, isian pai selalu dibuat dalam keadaan segar. Sehari sebelum berjualan di Car Free Day ia memasak adonan kulit serta isi dengan dibantu oleh buah hatinya. Adonan kulit terdiri dari campuran tepung terigu, margarin, gula serta kuning telur. Sedangkan isi terbuat dari campuran telur, dan susu.

Inovasi menjadi filosofi bisnis rintisan ibu yang merupakan foodie. Diantaranya dengan menghadirkan isian beragam, menyelaraskan dengan buah musiman di Pontianak seperti durian, cempedak atau labu kuning. Untuk momen spesial seperti Ramadan serta Lebaran nanti, hadir Pai Susu Kurma serta varian gurih dari smoked beef. Tentunya harga berbeda menjadi Rp. 4.500 perkue.

Anda tergoda untuk membawa Oleh-oleh Pai Susu Pontianak, hubungi Anggi di : 0821-48782461