WanitaIndonesia.co, Jakarta – Persona Hendri merupakan salah satu yang berjasa dalam memperkenalkan keberadaan kopi Nusantara pada tataran lokal dan global.
Lelaki mumpuni ikhwal kopi, ser memilikdulian berkelanjutan akan ekosistem yang sehat hulu ke hilir, memiliki obsesi besar agar kelak kopi Indonesia specialty membumi. Dicari masyarakat lokal dan IMG karena kualitasnya yang paripurna.
Ia mengemas keberadaan specialty coffee /third wave coffee (kopi premium) yang menjadi jati diri kopi Nusantara, melalui peran dan kiprah pelaku usaha, serta elemen pendukung lainnya melalui event kopi terbaik dan fenomenal Jakarta Coffee Week. Sukses terselenggara selama – 7 tahun, menyusul rencana penyelenggaraan ke – 8, di ICE BSD, 3-5 November 2023.
Event mengumpulkan specialty coffee yang berserak dari berbagai pelosok Nusantara, juga industri pendukung yang memungkinkan generasi muda yang ingin memulai bisnis, atau pelaku usaha yang menginginkan bisnisnya semakin berkembang, dapat bertemu dalam sebuah ruang, berinteraksi, berbisnis, maupun berkolaborasi.
Di sini berhimpun para petani kopi, pelaku usaha skala UMKM, hingga perusahaan besar, pengusaha peralatan pendukung seperti pabrikan mesin, hingga peranti sajinya. Juga dihadiri pelaku usaha kopi dari mancanegara. Penting peran pelaku pembiayaan yang turut berpartisipasi di event yang pernah dinobatkan sebagai event kopi terbesar di Asia Tenggara.
Agar kemeriahan itu terasa untuk semua kelompok masyarakat, ditampilkan pula varian produk teh, cokelat, serta produk turunannya yang tak kalah menarik.
Hendri menyampaikan pada temu media beragam agenda menarik, yang akan dihelat pada penyelenggaraan event Jacowek ke -8, membidik komunitas kopi Indonesia dan mancanegara dari pelaku usaha hulu ke hilir, pecinta dan penikmat kopi, maupun masyarakat yang ingin mengenal kopi, serta varian minuman lainnya.
Gairah, serta semangat untuk perkembangan entitas kopi lokal senantiasa terjaga melalui sejumlah inisiasi. Tak hanya berfokus pada pameran, pun setelahnya. Beragam upaya berkelanjutan untuk membumikan keberadaan kopi Indonesia dilakukan melalui cara-cara kreatif, melibatkan antusias generasi muda, serta masyarakat pecinta kopi.
Perayaan Kopi Nusantara Specialty
Pria ramah yang hobi traveling sambil menyesap secangkir kopi mengaku terpesona dengan keberagaman coffee culture, dari kearifan lokal suatu daerah. Ia kemudian merangkum, menghadirkan dua budaya ngopi ala masyarakat Tulungagung dan Yogyakarta dengan pelaku usahanya yang terkurasi, serta agenda acara menarik khusus untuk pengunjung.
Kian bernilai saat ia mencoba menerobos sekat sejarah Coffee Culture masyarakat Indonesia melalui peran pembesar Belanda. Agar tak senyap, dan searah Hendri menampilkan aktivitas sejarah kopi pada masa lalu melalui foto kuno yang dipinjamkan oleh Universitas Leiden di Belanda.
Melalui foto yang diberi keterangan singkat, masyarakat diajak menyelami, serta mengenal cikal-bakal eksistensi kopi Nusantara melalui peran penguasa Belanda. Yang mana melalui kopi, Indonesia pernah dikenal dunia sebagai negeri terbesar penghasil kopi terbaik dunia. Sayangnya, saat ini posisi Indonesia berada di peringkat ke -4 diantara penyebabnya produksi kopi Indonesia seringkali in-konsisten karena pengaruh cuaca. Dari aspek ini, Hendri ingin mendorong upaya petani lokal untuk terus berinovasi dengan memperbanyak produksi kopi berkualitas.
Karenanya Past, Present, Future menjadi tema yang selaras dengan beragam agenda pada perhelatan yang paling banyak menyita perhatian masyarakat. Bertujuan agar ke depan, masyarakat kian mengapresiasi Coffee Culture Indonesia, serta pelaku usaha hulu ke hilir dapat memanfaatkan potensi, serta peluang bisnis di industri kopi.
Melalui event yang dihelat secara berkesinambungan, setiap agenda acara merupakan buah pemikiran dari rangkaian perjalanan panjangnya di berbagai daerah Indonesia. Selama berpetualang Hendri merekam jejak keberadaan kopi Nusantara specialty, beserta ikhwal menarik yang menyertainya. Pada penyelenggaraan ke – 8 ditahun 2023, hadir highlight cerdas untuk mempromosikan kembali keberadaan kopi dan budaya yang menyertainya.
Kemeriahan acara hadir dari 200 peserta dalam dan luar negeri yang akan menampilkan specialty coffee, yang telah lolos kurasi panitia. Agenda acara
menarik lainnya siap menginspirasi pengunjung berupa talkshow bersama pembicara pakar dalam dan luar negeri. Jangan lewatkan kelas Bagaimana Melatih Skills Mengikuti Kompetisi Cup Tester yang akan dipandu oleh juara dari Australia.
Last but not least aneka lomba yang paling banyak dinantikan peserta dan penonton adalah VNT Roasting Challenge, Tarung Tiga dan Jacoweek Cup of the Year.
Ada pembaharuan yang dilakukan oleh pria yang juga menggemari kopi susu lokal yaitu sistem penilaian. Kompetisi kali ini tak membutuhkan juri mumpuni. Justru menarik dan kian seru dikarenakan yang menjadi jurinya adalah peserta itu sendiri. Melalui sistem acak, seluruh peserta akan menilai kreasi pada lomba tanpa mengetahui yang mana kreasi mereka sendiri.
Hendri mengaku ingin menghadirkan lomba yang bebas konflik, yang mungkin saja terjadi jika ada juri dan peserta yang tak jujur.
Roaster Competition merupakan inovasi terbaru dan pertama pada event yang akan dihadiri ribuan pengunjung. Para Roaster akan meroasting biji kopi para petani, dengan juri melibatkan pengunjung.
Cerita Coffee Culture Tulungagung – Yogyakarta
Beragam kelas, talkshow, sharing, lomba ketrampilan berbasis skills merupakan pengejawantahan manakala secangkir kopi identik dengan Specialty Coffee yang diapreasi pada posisi terhormat, layaknya wine!. Tak cukup sebagai komoditas, tetapi juga merupakan produk artisan dengan kualitas yang terjaga. Mulai dari penanaman, panen, paska panen hingga saat diseduh.
Menurut Hendri
Coffee Culture Masyarakat Indonesia itu terbilang beragam, memiliki keunikan melalui sejumlah cerita menggelitik.
Pria yang pernah tinggal di Tulungagung terpesona dengan kearifan lokal masyarakatnya. Mereka memiliki tradisi ngopi di kedai kopi yang kala itu menurut Hendri jumlahnya mencapai 30 ribu kedai!.
Uniknya, usai ngopi masyarakat yang didominasi kaum pria nyente dengan memanfaatkan ampas kopi dan sebatang rokok untuk membuat guratan menjadi beragam obyek bernilai seni.
Pun saat menikmati udara malam kota Yogyakarta, Hendri kembali dibuat terpukau dengan banyaknya anak-anak muda duduk lesehan di bahu kanan-kiri jalan yang berlokasi di dekat stasiun Tugu. Mereka guyub dengan sesama pengunjung lain, duduk bersama lesehan menikmati makanan angkringan ditemani secangkir kopi joss. Kopinya sih biasa, namun keunikannya sebelum disajikan, sebongkah kecil arang membara di celupkan lalu disajikan ke penikmat. Joss dimaknai oleh efek bunyi arang saat dicelupkan ke dalam seduhan kopi. Bagi penikmat memiliki arti kopi yang sedap karena hadir rasa pahit, manis khas kopi dan arang. Joss dimaknai pula sebagai minuman sehat dikarenakan arang akan berubah menjadi karbon aktif, mampu menyerap racun dalam tubuh.
Keseruan lainnya kali ini khusus dipersembahkan untuk pengunjung anak-anak yang kerap diajak orang tuanya. Babyccino menjadi area yang nyaman, ramah anak.
Di sini si kecil akan diajak mengenal kopi dengan pengetahuan dasar dalam konsep bermain sambil belajar. Mereka bisa memainkan mesin espreso, atau selfie yang hasilnya akan dicetak, serta dijadikan toping pada segelas es kopi favorit mereka. Sedap dan seru kan? (RP).