Site icon Wanita Indonesia

Helmy Yahya “Bisnis Seksi Laundry, Ulah Jahil Ganti Quarter Dollar dengan Koin 50 Perak

Keluarga menjadi sumber kekuatan, inspirasi bagi perjalanan karir Helmy Yahya

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Dalam event Seminar Bisnis Laundry Nasional yang akan berlangsung 9-10 Desember 2024, Helmy Yahya akan menjadi salah satu Coach bersama 5 pembicara handal lainnya.

Ditemui WanitaIndonesia.co pada temu media pada Laundry Innovation Summit 2024 di Apique Group, Founder of Yahya & Yahya menyampaikan, “Saat ini ia disibukkan dengan beragam kegiatan. Utamanya dengan mendedikasikan ilmu serta pengalamannya kepada generasi muda. Ia mumpuni memproduksi konten yang menginspirasi seperti bisnis bersama suami – istri, penulis buku, advisor untuk beragam bisnis, membuat banyak seminar, serta berinvestasi di berbagai lini usaha, walau diakuinya masih dalam skala kecil.

Ihwal ketertarikan Helmy pada bisnis laundry karena terpukau dengan keberhasilan Apik, Founder & CEO Apique Group yang memulai bisnis rintisan kemudian berkembang pesat, dan modern. Selain peran siswa didiknya Bambang, yang menyeburkan dirinya ke dalam bisnis yang lekat dengan inovasi, peluang serta tantangan. Murid kesayangannya itu sudah lama berkecimpung dalam bisnis laundry dengan jual beli mesin-mesin laundry skala besar.

Menurut Helmy
beragam hal menarik seputar tren, perkembangan industri laundry di Indonesia bisa ditelisik, kemudian dijadikan peluang menjanjikan. Ke depan akan menjadi bisnis yang sangat seksi seiring dengan bonus demografi Indonesia. Bisnis laundry iti
‘Mudah’ dijalankan oleh orang yang memiliki passion, serta menjanjikan peluang menggiurkan.

Helmy menerangkan, “Dasar pemikiran saya adalah gaya hidup modern masyarakat, yang kesemuanya membutuhkan kepraktisan. Keluarga muda, serta anak-anak muda di kota-kota besar lebih senang menyewa Apartemen. Mereka belum mampu untuk membeli rumah dikarenakan penghasilan yang tak mencukupi, sementara harga rumah selalu meningkat tak terjangkau. ”

“Mau melipir ke daerah penyangga, terkendala oleh kegiatan yang sebagian besar berada di Jakarta. Kendala macet, waktu yang terbuang membuat mereka enggan hijrah. Pilihan idealnya ya tinggal di Apartemen, dengan plus dan minusnya, ” imbuh Helmy.

Helmy menambahkan, “Hal – hal yang minus seperti terbatasnya ruang untuk kegiatan cuci – mencuci, selain mencuci itu dirasa tak praktis. Aspek estetika pun turut memengaruhi, lucu saja jika di apartemen masih terlihat jemuran bergantung.

Helmy dan istri Febri Sjofjan kini bahu-membahu membesarkan beragam lini bisnis mereka.( Foto : Istimewa.)

Lifestyle Masyarakat Modern

Gaya Hidup serba cepat, serta menganggap pekerjaan mencuci itu menguras tenaga, lalu membutuhkan skills tersendiri, membuat jasa layanan laundry menjadi tumpuan.
Tentu untuk memulai sebagai laundryentrepreneur di masa sekarang ini harus dilakukan dengan berkolaborasi, dikarenakan tantangannya sangat beragam seperti inovasi teknologi, serta beragam isu.

Menurut Helmy, Kolaborasi itu keniscayaan, dasarnya tak semua orang menguasai berbagai macam ilmu. Ada ilmu yang bisa dipelajari dengan mudah, namun ada juga yang membutuhkan tantangan tersendiri untuk dipelajari.

Laundry merupakan bisnis to bisnis yang cakupannya terbilang sangat luas. Helmi menceritakan bahwa dirinya baru pulang dari Thailand. Di sana saya melakukan observasi dengan berkunjung ke pabrik mesin laundry di Thailand bersama Bambang, siswa didik saya. Saya kagum dengan beragam jenis mesin laundry yang mereka produksi.

Pabrik memasok kebutuhan mesin laundry ke berbagai negara. Seperti mesin laundry Rumah Sakit yang peruntukkannya berbeda dengan mesin laundry untuk kebutuhan masyarakat.
Ihwal operasional laundry Rumah Sakit tentu butuh SOP ketat
dikarenakan bahan tekstil yang dibersihkan sangat infeksius mengandung darah, nanah, kuman, bakteri, serta virus yang berbahaya.

Kekinian berkembang beragam lini bisnis laundry dari laundry rumahan, satuan, kiloan, mesin, serta laundry sekmen atas dengan beragam dinamikanya. Salah satunya laundry koin yang belakangan mulai marak di sejumlah titik di Jakarta. Ini inovasi selaras zaman.

Ihwal laundry koin Pria yang bercita-cita ingin menginspirasi sebanyak-banyaknya generasi muda dengan menjadi entrepreneur memiliki sepenggal cerita nakal saat ia kuliah di Amerika dulu. Pada masa itu Laundry koin sangat populer di Amerika.

Sebagai mahasiswa perantau Helmi pun sigap memanfaatkannya. Rasanya seru, lucu, dan geli sendiri manakala Helmy membuat pengakuan dosa. Waktu itu mesin menerima pembayaran menggunakan quarter dollar yang bentuk, serta beratnya mendekati uang 50 perak Indonesia.

“Masih ingat gak uang logam dengan gambar burung Cenderawasih? Iseng, serta didera rasa penasaran saya coba masukkan uang rupiah tersebut sembari menunggu keajaiban. Eh ternyata berhasil. Helmy pun berkali-kali menggunakan uang koin 50 perak untuk mencuci pakaiannya.
Ketika ada saudara, atau teman yang ingin menjenguknya. Saya sering ditanya begini, “Mau dibawakan oleh-oleh apa, dengan cepat saya meminta untuk dibawakan uang 50 perak tersebut, “ujar Helmy terkekeh.

Menurut Helmy walaupun sekilas mudah, namun butuh skills untuk menjalankan usaha ini. Hanya pelaku bisnis laundry yang mengedepankan aspek profesionalitas dalam layanan yang bisa susten, serta bisnisnya akan terus berkembang layaknya bisnis Apique Group.

Sharing Tipis – tipis Kiat Investasi Laundry

Bagi yang tertarik ingin menginvestasikan uangnya ke bisnis laundry, Helmy membocorkan sedikit rahasianya. Jika Anda ingin mendapatkan bahasan yang komprehensif, ikuti saja “Laundry Innovation Summit 2024”.

1. Anda harus memiliki passion. Passion diibaratkan sebagai modal dasar untuk berkembang menjadi pebisnis handal. Dikarenakan passion itu related dengan kreativitas, inovasi, mentalitas yang tangguh.

2. Cari tahu sebanyak-banyaknya ihwal pemilik bisnis. Background, track record, serta perkembangan bisnisnya. Apakah sehat? atau sekedar setingan marketing? Gak mungkin dong saat ditawarkan kemitraan, usahanya baru berjalan beberapa tahun. Selain rekam jejaknya diragukan.

3. Lokasi berperan penting, pilih di area ramai seperti ekosistem tempat tinggal. Setelah itu maping background ekonomi, serta budaya masyarakatnya untuk menentukan sekmen pelanggan, serta tarifnya.

4. Jangan mudah tergiur tawaran keuntungan yang tinggi. Dari pengalaman itu hanya gimmick, rentan ditipu atau bangkrut. Sebaiknya pilih yang menawarkan keuntungan wajar.

Exit mobile version