wanitaindonesia.co – Membahas masalah infertilitas, memang kita tidak bisa menilainya hanya dari satu pihak, seperti laki-laki atau perempuan saja. Pasalnya, baik kamu maupun pasangan sama-sama memiliki peran besar dalam perencanaan dan keberhasilan kehamilan.
Menurut Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, MPH, Sp.OG-KFER, 35% penyebab gangguan kesuburan itu karena faktor sperma laki-laki. Jadi, beliau menyarankan untuk melakukan pemeriksaan sperma pada laki-laki terlebih dahulu, sebelum memeriksa kesuburan perempuan.
Tapi, jika kamu sudah melakukan pemeriksaan, dan hasil tes kesuburan menunjukkan adanya kelainan sperma, apa artinya dan bagaimana langkah selanjutnya dalam merencanakan kehamilan?
Dilansir dari Verywell Family, berikut ini ulasan lengkap mengenai kelainan sperma, berdasarkan hasil tes kesuburan.
1. Apa itu kelainan sperma dan pengaruhnya terhadap kesuburan
Kelainan sperma adalah suatu kondisi abnormal dari sperma, baik itu bentuk, jumlah, atau motilitas sperma. Biasanya, kelainan ini akan memengaruhi kualitas sperma secara keseluruhan, dan mungkin saja menyebabkan kamu dan pasangan sulit untuk punya anak.
Pada dasarnya, adanya kelainan sperma bukan berarti kamu tidak bisa punya anak. Begitu juga saat pemeriksaan sperma menunjukkan hasil yang normal, tidak selalu menjamin kesuburan kamu.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya kelainan sperma. Bahkan sampai saat ini, ada kelainan sperma yang tidak pernah diketahui penyebabnya.
Saat kamu melakukan pemeriksaan pertama kali dan dinyatakan bahwa sperma kamu mengalami kelainan, segeralah konsultasikan ke dokter. Dokter biasanya akan mempertimbangkan kondisi kamu, dan menentukan langkah selanjutnya yang bisa dilakukan agar kamu dan pasangan bisa punya anak.
2. Jenis-jenis kelainan sperma yang umum dialami oleh laki-laki
Selama ini, masalah kelainan sperma yang banyak kita kenal selalu berkaitan dengan jumlah sperma. Padahal tak hanya itu, ada banyak kelainan sperma yang mungkin saja membuat kamu mengalami masalah kesuburan dan sulit untuk punya anak.
Berikut ini beberapa jenis kelainan sperma yang terjadi pada laki-laki.
- Normozoospermia. Normozoospermia merupakan kondisi dimana semua parameter pemeriksaan dinyatakan normal, atau tidak ada masalah terhadap sperma.
- Aspermia. Aspermia adalah kondisi seseorang yang tidak bisa mengeluarkan air mani dan sperma pada saat ejakulasi.
- Hypospermia. Hypospermia yaitu kondisi yang terjadi, dimana cairan yang keluar saat ejakulasi kurang dari 1,5 ml, atau kurang dari sepertiga sendok teh.
- Azoospermia. Azoospermia merupakan kondisi tidak adanya sperma, namun seseorang masih mengeluarkan air mani saat ejakulasi.
- Oligozoospermia. Oligozoospermia adalah kondisi ketika jumlah sperma lebih rendah dari normal, atau jumlahnya kurang dari yang seharusnya.
- Asthenozoospermia. Asthenozoospermia merupakan kelainan, ketika sebagian besar pergerakan sperma tidak normal, atau dikenal sebagai motilitas sperma abnormal.
- Teratozoospermia. Teratozoospermia adalah keadaan saat sebagian besar sperma memiliki bentuk yang tidak normal. Biasanya memiliki bentuk yang aneh, lebih dari satu kepala atau lebih dari satu ekor.
- Oligoasthenoteratozoospermia (OAT). Oligoasthenoteratozoospermia adalah ketika semua parameter sperma baik itu jumlah, gerakan, dan bentuk sperma, mengalami kelainan atau tidak normal. Ini merupakan penyebab paling umum infertilitas laki-laki.
- Necrozoospermia. Necrozoospermia yaitu suatu keadaan dimana semua sperma yang dimiliki laki-laki, mati.
- Leukocytospermia. Leukocytospermia atau yang juga dikenal sebagai pyospermia, adalah kondisi saat jumlah sel darah putih yang tinggi dalam air mani.
3. Apa yang harus dilakukan jika hasil tes menunjukkan adanya kelainan sperma?
Menurut Dr. Jennifer Hirshfeld-Cytron, Director of Fertility Preservation di Fertility Center Illionis, sperma yang mengalami kelainan harus dilakukan dua kali pengujian, sampai benar-benar mendapatkan bukti dan dinyatakan abnormal. Biasanya pemeriksaan sperma akan diulang 2 sampai 3 bulan setelah pemeriksaan yang pertama. Ini karena, sel sperma terus berfluktuasi.
Hasil pemeriksaan sperma bisa dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya penyakit yang diderita oleh laki-laki, kecemasaan saat melakukan pemeriksaan, dan ejakulasi 3 sampai 4 hari sebelum melakukan pemeriksaan.
Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sperma mengalami kelainan, kamu akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
Pemeriksaan lanjutan dibutuhkan, untuk mengetahui apakah ada perubahan terhadap hasil dari tes yang pertama atau tidak. Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, dokter baru bisa mengambil kesimpulan atas kondisi yang kamu alami.
4. Pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui kondisi sperma yang sebenarnya
Jika kamu mendapatkan hasil bahwa sperma mengalami kelainan, biasanya akan dilakukan analisis ulang terhadap sperma dan air mani 2 sampai 3 bulan setelahnya.
Ini karena, sel sperma membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk bisa berkembang dalam sistem reproduksi laki-laki.
Di luar hal tersebut, dokter mungkin saja melakukan tes lainnya tergantung dengan hasil pemeriksaan kamu yang pertama. Tes lain yang mungkin dilakukan untuk mengetahui tingkat kesuburan kamu diantaranya:
- Pemeriksaan umum oleh dokter ahli urologi.
- Tes darah untuk memeriksa kadar hormon termasuk Follicle-stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH), estradiol, prolaktin, dan hormon testosteron.
- Pengujian air mani dengan cara yang lebih canggih seperti Computer Assisted Semen Analysis (CASE), tes antibodi antisperma, pemeriksaan indeks fragmentasi DNA, dan lain-lain.
- Post-coital testing (PCT), yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan mengevaluasi lendir serviks perempuan setelah berhubungan intim. Ini dilakukan untuk memeriksa sperma yang hidup dan bergerak di dalam vagina perempuan.
- Tes genetik untuk mengetahui kelainan kromosom pada sperma, yang bisa menyebabkan infertilitas.
- Pemeriksaan kariotipe genetik, terutama jika kamu dan pasangan memiliki riwayat keguguran berulang.
- Transrectal, scrotal, atau renal ultrasonography.
- Magnetic Resonance Imaging (MRI) panggul dan tengkorak.
- Post-ejaculatory urinalysis atau tes urin setelah ejakulasi, untuk mengevaluasi ejakulasi retrograde.
- Testicular biopsy
- Vasography
5. Bagaimana jika hasil pemeriksaan kedua sama, dan dinyatakan adanya kelainan pada sperma?
Setelah melakukan pemeriksaan kedua dan hasilnya tetap sama, dokter mungkin menyarankan kamu untuk melakukan perawatan kesuburan untuk bisa punya anak.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kesuburan dan memperbesar peluang kehamilan. Diantaranya, melakukan perubahan gaya hidup, terapi obat-obatan, pembedahan atau melakukan perawatan kesuburan seperti In Vitro Fertilization (IVF) dan Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI).
Tapi perlu kamu ketahui bahwa, tidak semua perawatan kesuburan bisa cepat membuahkan hasil. Saat cara pertama belum berhasil, biasanya dokter akan merekomendasikan metode perawatan kesuburan lainnya yang bisa kamu lakukan. Pada proses ini, kerjasama antara kamu dan pasangan sangatlah penting dan dibutuhkan guna menunjang keberhasilannya.
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai apa itu kelainan sperma dan bagaimana langkah selanjutnya dalam merencanakan kehamilan.
Menerima hasil tes kesuburan memang bisa membuat kamu mengalami stres secara emosional. Tapi kamu tak perlu khawatir ya, karena saat ini sudah banyak perawatan kesuburan yang bisa kamu jalani bersama pasangan.
Segera lakukan pemeriksaan dan mintalah bimbingan pada dokter, untuk mengetahui langkah apa yang sebaiknya kamu lakukan.
Carilah informasi sebanyak mungkin mengenai perawatan kesuburan, dan jangan takut atau malu untuk bertanya mengenai kondisi kamu dan pasangan ya.