wanitaindonesia.co – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan kehadiran jembatan gantung Girpasang di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, membantu akses masyarakat perdesaan. Jembatan gantung akan mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat perdesaan.
Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan dalam beraktivitas menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga.
Pembangunan Jembatan Gantung Girpasang sepanjang 120 meter dengan lebar 1,8 meter ini dikerjakan oleh PT Astadipati Duta Harindo dan Hantarmasa – Global KSO dengan nilai kontrak Rp3,2 miliar. Pembangunannya dilakukan pada Juli-Desember 2021.
Jembatan Gantung Girpasang dibangun untuk menghubungkan Dusun Beringin dengan Dusun Girpasang yang dulu aksesnya terisolir. Dengan adanya jembatan gantung tersebut, dapat menghemat waktu tempuh yang semula 15-30 menit menjadi 3-5 menit.
Selain itu juga menjadi destinasi wisata yang cukup populer di kalangan wisatawan lokal, ditambah dengan adanya gondola untuk alat angkut orang yang dibangun pada tahun 2021.
Ketua DPR RI Puan Maharani didampingi Bupati Klaten Sri Mulyani dan Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian PUPR Yudha Handita meresmikan Jembatan Gantung Girpasang di Kelurahan Tegalmulyo, Kabupaten Klaten.
Dengan adanya kegiatan wisata alam tersebut, Ketua DPR RI Puan Maharani berharap ada peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
Puan juga meminta masyarakat selalu menjaga keamanan, kenyamanan dan kebersihan Jembatan Gantung Girpasang.
“Saya dengar pada akhir pekan jumlah wisatawan yang berkunjung bisa mencapai 5.000 orang. Karena kapasitas jembatan ini sebanyak 50 orang, maka perlu pengawasan agar jumlah yang melintasi tidak melebihi kapasitas tersebut. Faktor keamanan harus diutamakan,” kata Puan.
Sementara itu Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian PUPR Yudha Handita menjelaskan bahwa sebelum ada jembatan gantung ini, akses Dusun Girpasang dilalui dengan jalan setapak naik turun jurang sedalam 150 m dan 1.001 anak tangga. Kondisi tersebut juga mengakibatkan keterbatasan mobilisasi barang karena memanfaatkan alat transportasi berupa gondola kayu sederhana yang digunakan untuk mengangkut pakan ternak maupun hasil bumi penduduk setempat.