Site icon Wanita Indonesia

Habis Tahun Baru Harga Telur Ayam Sudah Bergerak Landai

foto : istimewa

wanitaindonesia.co – Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan mengatakan harga telur ayam turun dari tertinggi Rp 32.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 27.000/kg. Ia memastikan ke depan akan terus turun. Siklus kenaikan harga pangan ini menjadi pelajaran untuk momen-momen hari besar ke depan, agar tidak terus-menerus menjadi siklus tahunan. Misalnya, momen Hari Raya Lebaran, Natal hingga Tahun baru.

“Saat ini harga telur ayam sudah berangsur turun dari Rp 32.000/kg dan saya targetkan menjadi Rp 27.000/kg di wilayah Jakarta karena barometernya Jabodetabek. Kemarin di Blitar sudah menjual Rp 22.000/kg. Jadi artinya kalau Rp 22.000/kg itu bisa narik ke Rp 26.000/kg. Ini sudah berjalan, dan ini akan turun kok tenang saja,” kata Oke kepada detikcom, Selasa (4/1/2021).

Dalam menurunkan harga telur sendiri, Oke mengatakan pihaknya berkomunikasi dengan peternak. Salah satunya peternak ayam yang berada di Blitar agar bisa memasok telur ayam ke Jabodetabek sebanyak 30%.

“Ada komitmen dari peternak di Blitar yang memasok 30% ke Jabodetabek dengan harga di tingkat peternak ditahan di antara Rp 21.000/kg hingga Rp 22.500/kg. Jadi ini sudah berjalan. Jadi di Jakarta sudah Rp 27.000/kg,” jelasnya.

Sementara, berdasarkan data dari Info Pangan Jakarta harga telur ayam ras masih di angka Rp 29.319/kg. Namun jika dibandingkan harga kemarin Rp 30.047/kg memang terjadi penurunan.

Harga telur ayam terendah hari ini di level Rp 27.000/kg di Pasar Cijantung. Sementara masih ada pasar yang menjual Rp 32.000/kg, seperti di Pasar Pluit hingga Pasar Sunter Podomoro.

Pedagang membenarkan memang sudah terjadi penurunan pada harga telur ayam. Namun, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan masih jauh dari harga eceran tertinggi (HET) untuk telur ayam Rp 22.000/kg hingga Rp 25.000/kg.

“Ini masih jauh dari HET di pasar itu masih Rp 29.000/kg. Paling tidak penurunan itu kan ke harga HET Rp 22.000/kg hingga Rp 25.000/g paling tinggi. Kalau turunnya hanya sedikit kan buat apa? Saya berharap ke depan akan turun harganya, terlebih sudah terjadi penurunan permintaan,” ujarnya. (oliv)

Exit mobile version