wanitaindonesia.co – Bank Indonesia meyakini perekonomian Indonesia akan lebih menggeliat pada 2022 yang dituangkan dalam Laporan Perekonomian Indonesia bersamaan dengan penerbitan Laporan Tahunan Bank Indonesia, serta Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia 2021.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu, dalam Laporan Perekonomian Indonesia, kami sampaikan secara rinci optimisme kami di tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi InsyaAllah akan lebih baik 4,7 persen.pada tahun ini inflasi memang akan meningkat, tapi akan dikendalikan sesuai sasaran 3 persen plus minus satu persen.
“Sedangkan nilai tukar memang akan menjadi tekanan tahun ini, tapi komitmen kami untuk menjaga stabilitas nilai tukar berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan,” ujar Perry Warjiyo.
Ia pun mengajak pelaku industri perbankan untuk meningkatkan pembiayaan ke masyarakat. Ia memprediksi pertumbuhan kredit pada 2022 bisa menyentuh kisaran 7 persen hingga 9 persen.
“Mari kita tingkatkan kredit dan pembiayaan untuk pemulihan ekonomi usaha dan di situlah kekuatan dari sinergi kita, sinergi kebijakan ekonomi nasional. Satu prasyarat yaitu vaksinasi. Terima kasih pemerintah yang sangat cepat, InsyaAllah sebentar lagi booster, pembukaan sektor ekonomi, stimulus fiskal dan moneter, pembiayaan dan juga reformasi di sektor riil dan sektor keuangan,” kata Perry Warjiyo.
Ia menambahkan kebijakan moneter bank sentral pada tahun ini memang akan diarahkan untuk menjaga inflasi dan juga menjaga stabilitas nilai tukar karena tekanan global yang semakin meningkat.
“Tapi empat kebijakan lain yaitu makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar, inklusi ekonomi keuangan, ekonomi hijau dan juga kebijakan internasional, kami terus akan sampaikan dan kita dorong bersama pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi,” ujar Perry Warjiyo.
Sementara itu dalam Laporan Tahunan Bank Indonesia (LTBI), bank sentral tidak hanya menyampaikan laporan pelaksanaan tugas pada 2021 dan rencana pada 2022, tapi transformasi yang dilakukan BI secara besar-besaran sejak 2018.
“Transformasi kebijakan, bauran kebijakan kami perkuat. Transformasi organisasi, dengan reengineering business processs, reorganisasi lebih efektif, lebih cepat. Lebih dari itu, kami juga melakukan transformasi di bidang sumber daya manusia. Knowledge, learning, budaya kerja dan lebih jauh itu transformasi digital.