WanitaIndonesia.co – Signify, pemimpin dunia di bidang pencahayaan, mengukuhkan komitmennya dalam menanggapi tantangan perubahan iklim dengan meluncurkan inisiatif Green Switch: Beralih ke Pencahayaan Hijau untuk Indonesia Berkelanjutan. Inisiatif ini diumumkan dalam acara yang diadakan di Jakarta pada hari Selasa.
Sebagai langkah konkret untuk mendukung upaya nasional dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, Signify berkolaborasi dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Salah satu langkah utamanya adalah dengan beralih dari penggunaan lampu konvensional menuju penggunaan lampu LED dan connected lighting yang lebih hemat energi.
Data dari United Nations menunjukkan bahwa jumlah penduduk di wilayah perkotaan terus meningkat sejak tahun 2007, dengan lebih dari setengah populasi dunia saat ini tinggal di daerah perkotaan. Angka ini diperkirakan akan mencapai sekitar 60% pada tahun 2030. Fenomena urbanisasi ini memberikan dampak signifikan terhadap perubahan iklim.
“Dengan meluncurkan inisiatif Green Switch, kami ingin memainkan peran aktif dalam menjawab tantangan perubahan iklim dan menciptakan Indonesia berkelanjutan,” kata juru bicara Signify dalam acara tersebut. “Dengan beralih ke pencahayaan hijau, kita dapat mengurangi emisi GRK secara signifikan dan memberikan kontribusi nyata untuk mencapai target netral karbon pada tahun 2060.”
Inisiatif Green Switch mendapatkan sambutan positif dari para peserta acara, yang meliputi perwakilan pemerintah, masyarakat, dan industri terkait. Diharapkan bahwa inisiatif ini akan mendorong adopsi lebih luas terhadap pencahayaan hijau di seluruh Indonesia, menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dengan langkah nyata yang diambil oleh Signify dan kolaborasi yang kuat dengan para pemangku kepentingan, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi teladan dalam menghadapi perubahan iklim dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Inisiatif Green Switch merupakan langkah pertama yang signifikan menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan untuk Indonesia.
Inisiatif Green Switch dihadirkan untuk mendorong tindakan nyata dalam mencapai nol emisi karbon dengan cara yang cepat dan sederhana dengan menggunakan komponen pencahayaan yang kita miliki namun sering terabaikan, yaitu lampu. Semudah mengganti penerangan konvensional dengan lampu berteknologi LED dan terkoneksi, di dalam dan luar ruangan, menjadi langkah awal yang dapat segera dilakukan, tanpa menimbulkan banyak gangguan terhadap aktivitas operasional sehari-hari.
“Di Signify, inovasi dan keberlanjutan merupakan pilar utama dari strategi bisnis kami. Inisiatif Green Switch menjadi wujud nyata upaya kami untuk membantu kota, bisnis, dan individu memenuhi komitmen aksi iklim mereka tanpa menunda, sejalan dengan target Indonesia untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Green Switch menawarkan salah satu jalur paling cepat dan mudah menuju masa depan yang lebih hijau dan lebih cerdas, dengan menghemat konsumsi energi terkait pencahayaan hingga 80% menggunakan lampu LED terkoneksi,” ujar Dedy Bagus Pramono, Country Leader Signify Indonesia.
Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan kontribusi emisi karbon terbesar di dunia yang salah satunya dipicu oleh tingginya konsumsi listrik. Untuk mengatasi tantangan perubahan iklim, pemerintah telah mengambil berbagai langkah, termasuk meningkatkan target penurunan emisi dalam Enhanced National Determined Contribution menjadi 31,89% dengan upaya nasional dan 43,20% dengan dukungan internasional.
Terdapat enam pilar utama dari inisiatif Green Switch, yakni Renovation Wave sebagai fokus utama untuk mendorong perluasan konversi lampu konvensional ke lampu LED, Circular Economy sebagai pemikiran baru: use-reuse-regenerate, Clean Energy dan Clean Mobility yang meningkatkan efisiensi energi saat menggunakan energi terbarukan untuk memenuhi tujuan keberlanjutan, Biodiversity untuk memperpendek jarak tempuh pangan dan metode pertanian berkelanjutan mengurangi karbon dan membantu melindungi keanekaragaman hayati, serta Digitalization sebagai inovasi dalam ekosistem digital dengan mengurangi konsumsi energi pencahayaan hingga 80% untuk membantu mewujudkan potensi dekarbonisasi.
Acara peluncuran Green Switch turut dihadiri oleh oleh Direktur Konservasi Energi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gigih Udi Atmo. Beliau mengatakan, “Kami berharap inisiatif Green Switch ini dapat mendorong penggunaan lampu LED yang efisien energi sehingga turut berkontribusi dalam upaya penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) nasional, khususnya dari sektor bangunan gedung komersial dan rumah tangga.”
Selain itu, acara ini juga dihadiri Direktur Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Non Bahan Berbahaya dan Beracun, Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK), Ibu Haruki Agustina. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan, “Inisiatif Signify Indonesia, Green Switch, merupakan upaya untuk menekan emisi GRK dari sektor energi melalui transisi teknologi pencahayaan yang hemat energi. Pemerintah melalui KLHK mengapresiasi upaya ini dan dapat secara bersama-sama dengan semua stakeholder untuk mencapai target netralisasi karbon global pada tahun 2060.”
Bersamaan dengan peluncuran inisiatif Green Switch, Signify juga menggelar diskusi panel dengan tema pembahasan “Flip the Green Switch now!” (Beralih ke Pencahayaan Hijau sekarang!) Dalam diskusi panel ini, para narasumber yang memiliki pemahaman mendalam mengenai topik keberlanjutan saling bertukar pikiran, di antaranya Hageng Nugroho, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP); Totok Sulistiyanto, Core Founder Green Building Council Indonesia (GBCI); dan Chairul T. Handinarno, Direktur Utama PT Grahaniaga Tatautama.
“Inisiatif Green Switch kami hadirkan sebagai upaya berkelanjutan terkait solusi pencahayaan yang ramah lingkungan. Dalam implementasinya, inisiatif ini akan menjembatani dukungan Signify kepada pemerintah dan swasta, khususnya untuk pembangunan kota-kota berkelanjutan, yaitu dalam pembangunan infrastruktur digital, melakukan renovasi berkelanjutan, dan implementasi kota pintar untuk kesejahteraan dan masa depan bumi kita yang lebih baik,” tutup Dedy.