Geraldine Beldi Mencari Eril Dalam Sunyi “Tuhan Akan Menghapus Air mata, Tidak Akan Ada Lagi Kematian…”

Ridwan Kamil berupaya dengan caranya kala mencari jasad Eril.

wanitaindonesia.co, Bern – Menjelang kedatangan rombongan yang membawa jenazah Emmeril Kahn Mumtadz pulang ke rumahya banyak hal menarik yang dibagikan oleh warganet.

Salah satunya postingan di laman Instagram Geraldine Beldi, penemu jasad Emmeril Kahn Mumtadz. Ia merupakan ibu dua orang anak dan guru TK di kota Bern. Sejak pemberitaan tentang hilangnya Eril di sungai Aare, perempuan baik hati yang berdomisili di dekat aliran sungai Aare secara tulus ikut berdoa dan membantu mencari jazad Eril melalui caranya sendiri.

Ridwan Kamil bertemu dengan ibu guru Beldi.

Setiap hari ketika berangkat dan pulang mengajar, Beldi rutin berjalan kaki melewati bantaran sungai. Sambil berjalan perlahan matanya tajam mengawasi permukaan sungai Aare, mencari sambil berharap agar dapat menemukan tubuh Eril. Anak muda Indonesia yang belakangan sangat menyita perhatian masyarakat kota Bern. Upaya perempuan baik hati ini rupanya diijabah oleh Allah SWT, pada pencaharian hari ke 14, Rabu 6/6 setiap hari seperti hari-hari sebelumnya ia pun menebarkan pandangan ke sungai Aare, tiba pada bendungan Engelhalde matanya tertuju pada sosok mengambang di cekungan limpahan bendung.

Walau ragu, tapi muncul keyakinan bahwa jasad tersebut adalah wisatawan Indonesia yang ramai diberitakan hilang sewaktu berenang. Sigap ia menghubungi pihak kepolisian Bern melalui hp mengabarkan penemuannya itu.

Ia pun dilanda gelisah menunggu hasil pemeriksaan forensik kepolisian tentang kepastian apakah jenazah anak muda tersebut adalah Eril.

Kabar mengharukan sepanjang hidupnya pun ia terima, sosok jenazah yang ia temukan adalah orang yang paling banyak dicari oleh Tim Sars Maritim, serta organisasi masyarakat Swiss dan Bern adalah Eril!

Eril berhasil ditemukan oleh Ibu guru berhati bidadari melalui cara-cara bersahaja dan sunyi!
Saat bertemu dengan Ridwan Kamil, Beldi mengucapkan duka cita mendalam. Sebagai ibu ia turut merasakan arti kehilangan anak yang sangat dikasihi.

Ketika jenazah Eril diterbangkan pulang ke Indonesia, Beldi menuliskan untaian doa secara agama Kristen yang dianutnya. Ia memberikan hiburan serta pengharapan untuk Ridwan Kamil sekeluarga.

“Saya berdoa agar di tengah kesedihan Anda. Anda akan menemukan kenyamanan dalam semua kenangan yang dibagikan.

Kenangan tentang” Emmeril”

Meski tidak ada kata yang meringankan perasaan kehilangan anak, tahukah Anda? Anda akan selalu ada dalam pikiran dan doa kami (masyarakat kota Bern)

Tuhan akan menghapus air mata dari mata Anda.

Tidak akan ada lagi kematian, duka dan tangisan maupun rasa sakit, berhubung tatanan lama telah berlalu. (RP).

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini