Gerak Trengginas Ibu Negara diantara Ancaman Rudal dan Desingan Peluru Hadirkan Kasih Bagi Masyarakat Ukraina

Sosok ibu negara Hj Iriana Joko Widodo, dibalik keanggunan hadir gerak trengginas yang memukau dunia. ( Foto : IG : ibunegara_id)

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Walau kiprahnya jarang tersorot pemberitaan selama mendampingi presiden Joko Widodo dalam perannya selaku ibu negara,pekan ini nama Hj Iriana Joko Widodo menjadi trending topic.

Iriana menjadi sorotan dunia karena keikutsertaan dalam kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke negara konflik Kiev, Ukraina dan Rusia.

Ibu tiga orang anak ini berpartisipasi membawa misi perdamaian dan kemanusiaan, serta dampak peperangan pada krisis kesehatan dan pangan.

Keikutsertaan ibu negara dimaknai dengan perlambang. Utamanya tentang eksistensi kaum perempuan Indonesia di masa sekarang yang memiliki peran strategis dalam tatanan berbangsa dan bernegara. Menjadi partner terdepan suami dalam menjalankan peran selaku ibu negara, karena seabad setelah ERA Kartini tak ada lagi yang tak bisa dilakukan Wanita Indonesia. Sukses, pemberani.

Pelukan dan penghiburan hadirkan asa bagi jiwa-jiwa perempuan dan anak yang terluka.( Foto : Biro Pers Sekretariat Presiden.)

Iriana menjadi role models Wanita Indonesia populer yang berkontribusi memperlihatkan kekuatan dan kemampuan pada dunia dalam perannya sebagai ibu negara Indonesia.

Lebih serunya lagi, Iriana dinilai lebih bernyali dibandingkan mantan ibu negara Tien Soeharto yang kala itu tidak ikut menyertai Soeharto kala berkunjung ke wilayah konflik Bosnia tahun 1995.

Tentunya sebelum presiden Joko Widodo menyertakan ibu negara, ia telah mendapatkan banyak masukkan seputar aspek keamanan serta keselamatan dari Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Mayjen TNI, Tri Budi Utomo.

Jenderal bintang dua tersebut memberikan pengamanan ekstra ketat dengan menghadirkan sejumlah pasukan khusus, juga menyiapkan perlengkapan indivudu berupa helm dan rompi anti peluru.

Menurutnya wilayah yang dikunjungi presiden dan ibu negara Kiev dan Ukraina saat ini merupakan zona aman, jauh dari peperangan.

Segalanya telah diperhitungkan secara cermat, menyangkut aspek keamanan serta keselamatan.

 

Saat pertama menyaksikan dari dekat sisa-sisa puing bangunan apartemen, serta fasilitas publik yang dihantam rudal Rusia, pemandangan kota hancur porak poranda, ia merasa ngeri sekaligus sedih. Hal pertama yang terbayang adalah nasib penghuninya, khususnya kaum wanita dan anak-anak yang terdampak dan menderita.

Iriana sulit mengemukakan pendapat, terlebih saat berkunjung ke Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ dan Jaringan Endokrin di kota Kyiv, Ukraina. Saat berinteraksi langsung dengan pasien perempuan, sisi keperempuannya terketuk. Hatinya trenyuh melihat ekspresi wajah dan sorot mata penuh duka perempuan Kyiv, serta harapan yang diletakkan di pundaknya. Iriana lebih banyak mendengar curahan hati kaum perempuan di sana. Pelukan hangat dan kalimat penghiburan, serta bantuan kemanusian berupa peralatan medis dan obat-obatan menjadi penawar duka.

Dalam suasana sulit, sejatinya perempuan Indonesia lebih menyenangi berkomunikasi dengan menggunakan bahasa kalbu, pelukan menjadi perlambang jiwanya hadir, turut merasakan penderitaan mereka. (RP).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini