Site icon Wanita Indonesia

Geliat Minat Warga Jepang terhadap Islam, Mendorong Safari Dakwah Melalui Dai Ambassador

Dai Ambassador Dompet Dhuafa diterima dengan hangat di rumah Ketua Ainul Yaqeen Foundation.

WanitaIndonesia.co, Tokyo – Menjelang bulan suci Ramadan 1445 H, Dai Ambassador Dompet Dhuafa penugasan Jepang akhirnya tiba di Negeri Sakura. Ada empat dai yang ditugaskan ke Jepang, yakni Dr. Cecep Sobar Rachmat, S.Thi, M.Pd.I, Dr. Lukman Sumarna, Lc, .S.Si, M.A.Pd, Ahmad Muqorobin, S.Hi, M.A, Ph.D, dan Dr. Cutra Sari, S.Sos.I, M.Ag. Keempat Dai Ambassador ini akan berdakwah di Jepang selama bulan suci Ramadan 1445 H dan baru akan kembali ke Indonesia usai bulan Syawal. Kegiatan safari dakwah ini salah satunya membawa misi Ramadan 1445 H Dompet Dhuafa dalam program Ramadan Mendekatkan.

Sempat disambut salju saat mendarat di Bandara Narita Tokyo pada Jumat lalu (8/3/2024) pagi waktu setempat, para dai akhirnya melakukan kunjungan kepada salah satu mitra strategis Dompet Dhuafa di Tokyo, Jepang, yakni Ainul Yaqeen Foundation. Keempat dai diterima dengan hangat di rumah Ketua Ainul Yaqeen Foundation, Ibu Gina.

“Setiap tahunnya, Dai Ambassador Dompet Dhuafa (penugasan) Jepang kami terima dengan senang hati. Muslim-muslimah di sini sangat merindukan sentuhan agama, dan kehadiran para dai ini tentu merupakan oase bagi dahaga kami akan Islam,” ujar Ibu Gina saat menyambut Dai Ambassador Dompet Dhuafa.

Gina sendiri merupakan salah satu WNI yang telah 40 tahun tinggal di Tokyo. Setiap tahunnya, ia menjadikan kediamannya sebagai basecamp untuk tempat tinggal para Dai Ambassador Dompet Dhuafa yang ditugaskan untuk berdakwah di Jepang. Tak hanya itu, beberapa pendakwah dari Indonesia juga sempat tinggal dan menginap di rumahnya.

Ach Firman Wahyudi selaku General Manager Dompet Dhuafa Jepang mengatakan, “Ibu Gina melalui Yayasan Ainul Yaqeen yang merupakan mitra strategis Dompet Dhuafa Jepang telah banyak berkontribusi untuk membantu sesama muslim di Jepang. Bahkan, hidupnya bisa dibilang beliau abdikan untuk Islam. Dompet Dhuafa Jepang sangat bersyukur memiliki mitra strategis yang sangat loyal seperti beliau. Setiap tahunnya jemaah Ainul Yaqeen uga menyalurkan Ziswaf-nya di Dompet Dhuafa Jepang dan membantu kita dalam syiar Islam.”

Menerapkan sunah Rasul, Ibu Gina mewakili Ainul Yaqeen Foundation menjamu para Dai Ambassador dengan sangat baik dan mengajak para dai menikmati hidangan di Restoran China Muslim di Tokyo. Di sana, para dai merasakan masakan khas oriental Cina yang halal.

Pada kesempatan itu, Ibu Gina menyampaikan bahwa geliat Islam di Jepang saat ini sangat menggembirakan. Pasalnya, umat Islam di Negeri Sakura itu penuh semangat dalam mengkaji Islam. Mereka berupaya menambah pemahaman tentang agamanya, meski terhalang banyak keterbatasan serta kesibukan dari rutinitas pekerjaan.

Selama ini, kegiatan dari Ainul Yaqeen Foundation selalu dilakukan di rumah Ibu Gina. Setiap pekannya diadakan berbagai kajian. Bahkan saat Ramadan, selama satu bulan penuh, umat Islam di Jepang, khususnya di Tokyo dan sekitarnya melaksanakan salat Tarawih bersama, dan dilanjutkan dengan kagiatan kajian keislaman. Tentunya, seluruh kegiatan tersebut juga di-support oleh Dompet Dhuafa Jepang melalui beragam programnya yang sangat membantu berbagai aktivitas dakwah dan pendidikan Islam di Tokyo.

Gina pun berharap, suatu saat ia bersama Ainul Yaqeen Foundation dan Dompet Dhuafa serta stakeholder laiinya dapat membangun masjid di Tokyo untuk mengakomodasi kebutuhan umat Islam di sana.

“Harapan kami dapat menghadirkan masjid di sini. Masjid ini nanti semoga bisa dimanfaatkan seluruh umat Islam, tidak memandang mazhab, aliran, bangsa, an asal negara,” tegas Gina.

Keinginan kuat tersebut disadari setelah ia merasakan keterbatasan dari rumah tinggalnya yang kini sudah tak cukup lagi untuk menampung lebih banyak jemaah yang antusias mengikuti kegiatan keagaamaan di kediamannya.

Terakhir, Gina menyampaikan harapannya kepada para Dai Ambassador Dompet Dhuafa. Semoga para dai dapat melaksanakan safari dakwah di Jepang dengan lancar, sehingga mampu menyapa banyak umat Islam, khususnya muslim Indonesia di Negeri Sakura. (adv)

Exit mobile version