Gelar National Day di Expo 2020 Dubai, Indonesia Tampil Sebagai Land of Diversity di Hadapan Dunia

wanitaindonesia.co – Indonesia berhasil memukau dunia melalui gelaran National Day yang berlangsung semarak di Al Wasl Plaza, World Expo 2020 Dubai, pada Kamis (4/10), di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Gelaran National Day yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengusung tajuk “Land of Diversity” berupa narasi sejarah kekayaan budaya Tanah Air di masa lalu. Ajang tersebut sekaligus mengenalkan potensi dan peluang keterbukaan bangsa kepada dunia saat ini serta kesiapan menuju Indonesia Emas 2045. Semua itu dirangkum dalam pertunjukan seni dan budaya spektakuler yang dimeriahkan para penampil terbaik dalam negeri, termasuk penyanyi muda berbakat Lyodra Ginting yang menyanyikan lagu “Indonesia Pusaka” di sesi puncak.

Dalam pembukaan National Day Indonesia, Presiden Jokowi memperkenalkan Indonesia sebagai negeri yang dikaruniai dengan beragam kekayaan dan keanekaragaman budaya, serta dikenal dengan keindahan alamnya.

Presiden Jokowi juga menyampaikan komitmennya untuk berkontribusi bagi kemajuan dunia. “Di saat kita memasuki era dunia tanpa batas, era tanpa sekat, kami berkomitmen untuk membuka semakin banyak peluang untuk bekerja sama dan berkontribusi nyata bagi kemajuan dunia,” ujar Presiden Jokowi.

Selanjutnya, Presiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk terus berakselerasi dalam mempererat kerja sama, solidaritas, dan persahabatan untuk kehidupan yang lebih baik bagi seluruh bangsa. “Indonesia ‘the land of majesty’, tanah yang kaya akan alam dan budaya; Indonesia ‘the land of opportunity’ yang akan terus membuka peluang dan kesempatan-kesempatan baru; Indonesia ‘the land of innovation’, yang akan terus berinovasi untuk generasi yang akan datang. Inilah kami, ‘the land of diversity,” pungkas Presiden Jokowi.

National Day Indonesia menjadi bagian dari komitmen Presiden Jokowi bersama dengan beberapa Menteri terkait untuk terlibat aktif dalam berbagai isu global. Gelaran National Day juga menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga hubungan baik dengan UEA sebagai penyelenggara Expo 2020 Dubai dan mitra penting Indonesia di Timur Tengah. Selain itu, kunjungan tersebut sekaligus meneruskan diplomasi hubungan bilateral dalam penandatanganan Peluncuran Perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (IUAE-CEPA) pada 2 September 2021 di Bogor, Jawa Barat dan memberi kesempatan besar bagi Indonesia untuk mendapat sorotan potensi yang lebih luas dan menjanjikan di mata dunia.

Sebelumnya, mengawali dimulainya gelaran National Day Indonesia, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan pidatonya di area Stage of Nations. Mendag Lutfi menyampaikan, Paviliun Indonesia menunjukkan hubungan yang tak terpisahkan dengan masa lalu dalam menciptakan masa depan bangsa. Masa depan yang terhubung dengan bumi pertiwi, ragam budaya, ekologi yang berharga, dan tradisi yang kian berkembang.

“Masa depan kita akan didukung oleh pertumbuhan populasi dan talenta anak bangsa. Masa depan kita akan dijamin melalui komitmen kami dalam melindungi bumi dan generasi yang akan datang. Hari ini, kita sedang membangun landasan untuk masa depan yang sejahtera dengan mengundang dunia untuk berdagang, berinvestasi, dan mengunjungi pesona tanah air kita, Indonesia,” ujar Mendag Lutfi.

Gelaran National Day Indonesia disaksikan oleh sekitar 2000 audiens. Mendag Lutfi optimis hal tersebut dapat memperluas jaring dalam menarik perhatian dunia untuk berkunjung ke Paviliun Indonesia, seraya membuka kesempatan menjalin hubungan strategis dalam jangka panjang di sektor perdagangan, investasi dan pariwisata.

Sementara itu, Menteri Negara UEA Ahmed bin Ali Sayegh menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi Indonesia dalam menyukseskan Expo 2020 Dubai. Menteri Al Sayegh mengatakan, Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang menyatakan komitmennya terhadap perhelatan World Expo tahun ini.

“Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki banyak peluang dan inovasi yang menyatu dengan teknologi modern dan pengetahuan lokal, muatan informasi dan desain paviliun yang unik adalah sebuah manifestasi dari keragaman dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia,” ujar Menteri Al Sayegh.

Sebagai rumah bagi 202,6 juta pengguna internet, Indonesia terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi untuk pertumbuhan yang berorientasi pada masa depan. Kapasitas digital bangsa terus menguat seiring dengan inovasi-inovasi yang dilakukan oleh para pihak, termasuk pelaku industri yang membentuk ekosistem digital ekonomi yang kuat. Seperti halnya yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) yang berdiri sebagai digital ecosystem enabler untuk memaksimalkan potensi dan mendorong pertumbuhan ekosistem digital Indonesia, dan juga PT Aplikasi Anak Bangsa (GoTo) dengan misi “Memberdayakan Kemajuan” dan ekosistemnya yang berkontribusi terhadap total 2% perekonomian Indonesia. Sinergi yang dijalankan antar pelaku industri dan pemerintah Indonesia semakin menunjukkan potensi dan kapasitas bangsa di hadapan dunia melalui Expo 2020 Dubai.

Peluncuran Spice Up the World

Pada gelaran National Day, Pemerintah Indonesia sekaligus meluncurkan kampanye program Indonesia Spice Up the World. Dengan kampanye ini, diharapkan dapat meningkatkan perdagangan rempah-rempah dan bumbu Indonesia. Selain itu, dengan program ini ditargetkan pertumbuhan ekspor rempah sebesar 25 persen menjadi USD 2 miliar di tahun 2024 dan penambahan 4.000 restoran Indonesia di mancanegara.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan, ekspor rempah-rempah Indonesia pada Januari-Agustus 2021 tercata sebesar USD 499,1 juta. Nilai tersebut tumbuh 12,88 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020.

Produk rempah Indonesia yang diekspor adalah pala, cengkeh, lada putih, kayu manis, dan kapulaga. Negara tujuan utama ekspor rempah Indonesia adalah Amerika Serikat, Tiongkok, India, Vietnam, dan Belanda.

Program yang dinaungi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini melibatkan lintas kementerian/lembaga, dengan target potensialnya adalah Australia dan negara-negara di Afrika, meski tidak menutup kemungkinan dari negara lain di penjuru dunia.

“Atas nama Indonesia, dengan rendah hati kami merasa terhormat menjadi bagian dan bisa berbagi sejarah kami, budaya kami, aspirasi kami, dan tentu saja, tidak terlupakan kekayaan kuliner lezat khas Indonesia dengan komunitas global,” lanjut Menteri Lutfi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini