Site icon Wanita Indonesia

Gaya Parenting yang Unik Itu Asyik

Gaya Parenting yang Unik Itu Asyik

wanitaindonesia.coIt’s okay to raise yout kids differently” ujar Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, psikolog pada master class Millenial Parents Series dalam  Indonesian Women’s Forum 2019 yang diprakarsai Femina. 

Perdebatan mengenai cara mendidik dan membesarkan anak memang tidak akan ada habisnya, karena pada dasarnya kebutuhan anak dan cara mendidik orang tua memang berbeda-beda. Masing-masing orang tua pasti menganggap bahwa pola asuh mereka sudah menjadi yang terbaik untuk buah hatinya, di sisi lain mungkin ada beberapa orang tua yang mengkritik bahwa pola asuh cara tersebut.Jadi yang mana yang benar?

Melanjutkan pernyataannya Vera menjelaskan bahwa setiap anak itu unik, dan setiap orang tua juga unik. Ada banyak hal yang memengaruhi pola asuh orang tua seperti, karakteristik keluarga, ideologi politik, status ekonomi, profesi orang tua, budaya dan agama, karakteristik anak, hingga pengasuhan dulu atau complex trauma.

Seperti yang telah disebutkan, karakteristik anak merupakan salah satu faktor yang memegang pengaruh besar dalam pola asuh orang tua. Yang dimaksud di sini antara lain, usia dan perkembangan serta kemampuan berpikir anak, perilaku mereka, jenis kelamin. Faktor yang juga harus diperhatikan adalah apakah anak memiliki kebutuhan khusus dan disabilitas.

“Orang tua wajib memahami lima bahasa cinta. Setiap anak memiliki bahasa cinta yang berbeda, ada anak yang menekankan bahwa cinta itu harus diungkapkan dengan kata-kata, kemudian ada yang lewat hadiah, ada juga yang bentuknya quality time, lalu ada yang mengungkapkannya lewat perilaku, dan yang terakhir adalah sentuhan seperti pelukan atau belaian. Itulah mengapa it’s okay to raise your kids differently karena kebutuhan anak itu berbeda-beda” ujar Vera juga menjelaskan tentang mengasuh anak.


Joanna Alexandra, aktris / Foto: NORA

Joanna Alexandra, ibu empat anak, aktris, sangat setuju dengan pernyataan Vera mengenai anak berkebutuhan khusus merupakan faktor yang memengaruhi pola asuh anak.  Ia berbagi pengalamannya dalam kesempatan ini.

“Waktu saat lahir Zio tidak langsung menangis maka itu langsung dilarikan ke NICU, awalnya saya masih santai saja maklum ini kehamilan saya yang keempat, dan ketiga anak saya yang sebelumnya normal. Saat mengetahui kondisi Zio yang spesial saya sempat merenungkan apa salah saya. Namun proses acceptance saya dan suami terhitung cepat, kemudian dukungan dari keluarga dan kerabat dekat serta mengetahui anak-anak saya yang lain dapat menerima Zio menjadi sumber kekuatan saya untuk menjadi ibu yang baik untuk Zio dan ketiga anak saya yang lainnya” ungkap Joanna.

Memiliki empat orang anak tentunya mengajarkan Joanna banyak hal, terutama pola asuh yang harus berbeda antara anak yang satu dengan yang lainnya.  Pola asuh yang ia lakukan terhadap dua anak laki-laki berbeda dengan pola asuh untuk anak ketiganya yang perempuannya. Hadirnya Zio, merupakan pengalaman baru dan yang mengajarkan Joanna untuk mencari pola asuh lain lagi yang terbaik untuk Zio.

Ditanya soal reaksi anak-anak lainnya mengenai perbedaan si bungsu Zio, Joanna membenarkan bahwa pasti timbul tanda tanya dibenak kakak-kakak Zio karena mereka juga sudah cukup besar untuk melihat perbedaan yang dimiliki oleh adiknya. Joanna pun memberi penjelasan pada anak-anaknya.

“Dengan bahasa yang mudah untuk dimengerti saya menjelaskan bahwa Zio memang berbeda karena memiliki kelainan genetik dan lain-lain. Kemudian saya juga mengajak si kakak juga untuk membantu saya ikut serta dalam menjaga Zio,” ujar Joanna.


Foto: NORA

Karena kakak-kakaknya sudah lebih mengerti keadaan adiknya, menurut Joanna, mereka lebih sayang dan memahami mengapa ia memberikan perhatian lebih, seperti menemani zio untuk terapi dan lain-lain. “Justru kakak-kakak Zio suka bertindak seperti asisten saya di rumah dan membantu menjaga Zio.”

Memang mendidik anak itu pasti berbeda-beda sesuai umur dan perkembangannya serta kebutuhannya, sebagai orang tua wajib rasanya untuk memahami bahasa cinta yang digunakan oleh si kecil agar ia lebih merasakan kasih sayang yang dicurahkan oleh orang tua.

Exit mobile version