wanitaindonesia.co – Guna mencegah penyebaran virus corona, penggunaan masker dan penutup wajah adalah sebuah keharusan. Namun yang perlu diperhatikan adalah untuk menggantinya secara berkala, terlebih ketika masker berubah menjadi lembab.
“Di beberapa daerah curah hujan makin sering terjadi. Perlu diketahui bahwa masker perlu diganti secara teratur dan lebih sering, terutama ketika hujan, karena masker tidak akan efektif dalam cuaca lembab dan basah,” jelas Tim Spector, profesor epidemologi genetik di King’s College London menyampaikan pada The Times.
Terlebih lagi untuk jenis masker bedah sekali pakai, masker jenis ini sangat rentan rusak saat cuaca memburuk. Karena, seperti yang disampaikan oleh Paul Hunter, pakar penyakit menular dan profesor Kedokteran di University of East Anglia, masker bedah sekali pakai pada dasarnya terbuat dari kertas sehingga sangat mudah rusak.
Penting untuk diingat bahwa ketika kita bernapas saat mengenakan masker, secara perlahan dapat membuat masker menjadi lebih lembab. Maka dalam kondisi cuaca hujan kerentanan itu semakin meningkat.
“Aturan umumnya masker harus diganti setelah tiga jam,” ujar Paul.
Seperti anjuran World Health Organization (WHO), penting untuk mengganti masker secara berkala, terutama menggantinya dengan masker baru yang bersih dan masih kering. Jangan membawa masker cadangan yang sebelumnya sudah pernah digunakan.
Adapun langkah yang terbaik adalah segera cuci masker kain setelah digunakan. Sedangkan untuk masker bedah sekali pakai, segera rusak masker setelah pakai dan buang, agar tidak disalahgunakan.