WanitaIndonesia.co – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menetapkan tanggal 12 Agustus sebagai International Youth Day atau Hari Remaja Internasional melalui Resolusi 54/120. Dengan peringatan ini, menjadi pengakuan global atas peran penting remaja dalam pembangunan dan masa depan dunia.
Sebagai anggota PBB, Indonesia turut memperingati Hari Remaja Internasional. Peringatan ini sekaligus menjadi momentum kesadaran bersama bahwa pemuda bukan hanya bagian dari populasi, tetapi juga agen perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang harus diberi ruang dan perhatian.
Artis yang juga menjadi Ketua Yayasan Perlindungan Perempuan dan Anak (YPPA), Ade Fitrie Kirana menyampaikan bahwa masa remaja, khususnya bagi perempuan merupakan masa yang sangat penting dalam menentukan kualitas hidup individu yang berdampak kepada masyarakat dan bangsa.
“Remaja perempuan bukan sekadar objek pembangunan, mereka adalah subjek perubahan. Mendengarkan suara mereka adalah langkah pertama menuju keadilan yang sesungguhnya bagi ibu dan anak,” kata Ade Fitrie Kirana saat ditemui di Jakarta Selatan, baru-baru ini.
“Kesejahteraan anak dimulai dari ibunya, dan kesejahteraan ibu dimulai dari masa remajanya. Jika kita gagal memberdayakan remaja perempuan hari ini, kita sedang menunda kesejahteraan bangsa ini,” tambahnya.
Menurutnya, Indonesia sedang berada dalam masa penting terkait bonus demografi. Dengan lebih dari 60 juta penduduk berusia 15 sampai 30 tahun, generasi muda Indonesia adalah pilar utama pembangunan. Namun mereka juga menghadapi tantangan besar: pengangguran, akses pendidikan, kekerasan seksual, serta minimnya ruang partisipasi dalam kebijakan publik.
Bintang sinetron Raden Kian Santang ini menjelaskan kehadiran perempuan dalam pembangunan khususnya sektor ekonomi sangat penting karena mereka memiliki pengalaman dan kepentingan yang berbeda dari laki-laki. Menurutnya, perempuan lebih berorientasi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dalam pengambilan keputusan.
“Dalam mengambil keputusan ekonomi dan sosial, wanita cenderung lebih berorientasi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, dan bukan hanya pada kepentingan individu atau kelompok tertentu,” tuturnya.
“Peringatan Hari Remaja Intenasional bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga momentum untuk menagih komitmen negara dan masyarakat dalam mendukung remaja—khususnya remaja perempuan—agar dapat tumbuh sehat, aman, berdaya, dan mampu melahirkan generasi masa depan yang unggul,” ujarnya memungkasi. (GIE)





