FJB 2023 Ajak Eksplorasi Panca Indera melalui Pengalaman Multisensori Agar Masyarakat Menghargai Adikarya Culinary Gem

Pengalaman Multisensori ajak pengunjung eksplorasi Culinary Gem melalui panca indera.( Foto : Istimewa)

WanitaIndonesia.co, Jakarta – Untuk pertama kalinya Festival Jajanan Bango mengajak masyarakat untuk merasakan pengalaman multisensori melalui Culinary Gem.

FJB 2023 usai diselenggarakan di Makassar (7-8 Oktober) rencananya akan menyambangi Jakarta (27-29 Oktober), di Plaza Parkir Timur, Gelora Bung Karno – Senayan, Jakarta.

Pengalaman multisensori merupakan inisiasi Bango
dalam menghadirkan pengalaman bersantap, untuk mengeksplorasi Culinary Gem secara maksimal. Berharap muncul kebanggaan, serta apresiasi akan keberlanjutan Pusaka Kuliner di masa depan.

Sebuah galeri dipersiapkan, pengunjung diajak untuk menggunakan kepekaan seluruh panca indera seperti hidung, mata, lidah, kulit hingga telinga untuk merespon kuliner Nusantara yang disajikan. Tak hanya trampil membedakan beragam rasa dasar seperti asin, pahit, asam,
manis dan umami. Namun mengetahui aroma, tekstur, suhu, hingga presentasi penyajian suatu hidangan, yang dikirimkan melalui sinyal sensorik yang kita lihat, cium, rasakan dan dengar agar masyarakat, penikmat kuliner khususnya Culinary Gem dapat merasakan pengalaman bersantap secara maksimal yang sering diabaikan.

Salah satu Culinary Gem favorit FJB 2023 Iga Bakar ( Foto : Istimewa.)

Pengalaman multisensori biasanya populer dilakukan sekelompok orang penikmat gastronomy. Mereka secara eksklusif menikmati ragam menu mewah yang dipadukan dengan anggur. Tentunya menjadi sebuah pengalaman berharga bagi pengunjung FJB dan harus dimanfaatkan, serta dinikmati melalui beragam Culinary Gem.

Ari Astuti Head of Marketing Nutrition Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk menyampaikan, “95 Tahun keberadaan Bango dalam menjaga kualitas, serta melestarikan kekayaan kuliner Nusantara.
Ini merupakan pencapaian tertinggi dari sebuah perjalanan panjang, yang berakar oleh konsistensi dalam menjaga kualitas penggunaan bahan alami terbaik, serta proses pembuatan yang otentik.”

Bango menjadi kecap favorit. 80,5% masyarakat memilih, serta menggunakan sebagai bumbu pada menu sehari-hari, maupun disajikan sebagai saus. Pelaku usaha berbasis Culinary Gem pun lekat dengan penggunaan kecap hitam dari kedelai Malika dikarenakan terbukti membuat tampilan masakan kian menggoda, harum dan lezat. (survei Kurious – Katadata Insight Center).

Highlight Culinary Gem asli Indonesia terbaik yang menggunakan kecap manis, menjadi upaya berkelanjutan, agar melalui bumbu/saus kecap manis bisa menjadi ikon khas Indonesia yang dikenal masyarakat dunia,
layaknya shoyu pada kuliner Jepang, Sriracha Thailand dan Gochujang Korea.

Agaknya penyelenggara mulai mengkritisi sejumlah aspek krusial di setiap event penyelenggaraan. Tak cukup hanya menyajikan kuliner lezat, otentik, beragam, dalam konsep lifestyle masyarakat urban, namun pengalaman multisensori saat bersantap buat pengunjung menjadi yang utama. Dikarenakan Culinary Gem (Pusaka Nusantara) memiliki beragam hal menarik yang bisa diekplorasi melalui sinyal sensorik, yang sering diremehkan saat bersantap. (RP).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini