WanitaIndonesia.co – Film “Seribu Bayang Purnama” segera hadir dengan cerita yang menyentuh, menggabungkan kisah cinta di tengah realitas berat yang dihadapi petani Indonesia. Sutradara Yahdi Jamhur menyajikan kehidupan petani yang penuh tantangan melalui karya sinematik ini. Biaya tinggi untuk bibit dan pupuk, hingga kesulitan distribusi menjadi sorotan utama. Kisah ini juga menggambarkan romantisme yang tumbuh di tengah kesulitan tersebut.
Diproduksi oleh Baraka Film, “Seribu Bayang Purnama” menampilkan pemandangan pedesaan otentik Indonesia. Film ini dibintangi oleh aktor-aktor ternama seperti Marthino Lio, Nugie, Givina, dan Whani Dharmawan. Saat ini, film tersebut telah memasuki tahap akhir produksi dan direncanakan rilis akhir tahun 2024.
Menghadirkan Keresahan Petani dalam Sebuah Cerita
Yahdi Jamhur, yang memiliki pengalaman 30 tahun di dunia jurnalistik, menggambarkan film ini sebagai sebuah upaya untuk mengangkat isu petani Indonesia ke layar lebar. “Kami ingin masyarakat lebih memahami perjuangan petani yang menghadapi biaya produksi yang tinggi serta tantangan dalam mempertahankan harga pangan,” jelas Yahdi.
Sinopsis “Seribu Bayang Purnama”
Film ini bercerita tentang konflik dua keluarga petani: keluarga Budi (Nugie) dengan Putro (Marthino Lio) dan keluarga Gatot (Whani Dharmawan) dengan Dodit (Aksara Dena). Meski diwarnai pertikaian, kisah cinta antara Putro dan Ratih (Givina) tumbuh di tengah kegagalan panen.
Melalui film ini, Yahdi menyampaikan bahwa pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi, dan masyarakat harus menghargai peran petani. Selain romansa, film ini menyentuh masalah mahalnya produksi pertanian dan pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Pesan Penting Tentang Kehidupan Petani dan Alam
Film ini diharapkan menginspirasi penonton untuk lebih menghargai kehidupan petani. “Meskipun penuh tantangan, petani tetap berusaha memberikan hasil terbaik bagi kita semua,” tutup Yahdi. (Wib)