WanitaIndonesia.co, Jakarta – Yayasan Pembela Tanah Air (YAPETA) menginisiasi pembuatan film sejarah Pembela Tanah Air (PETA).
Film tersebut akan mengisahkan Perjuangan Shodanco Supriyadi Dalam Memimpin Pemberontakan Tentara Peta Melawan Pasukan Jepang di Blitar.
Proses pembuatan film PETA akan melibatkan tokoh-tokoh sejarawan, keluarga pendiri PETA, serta stakeholder kebangsaan lainnya.
Rencananya, film layar lebar ini akan digarap sutradara kondang, Hanung Bramantyo Anugroho dan diproduseri Marcella Zalianty.
Ketua YAPETA, Tinton Soeprapto mengatakan, “Sejarah PETA yang akan diabadikan melalui sebuah film ini tidak lain bertujuan untuk menghormati jasa-jasa para perintis kemerdekaan Indonesia.”
“Bagaimana para orang tua kita bergerilya melawan penjajah sehingga kita bisa merdeka sampai saat ini,” ujarnya dalam acara Silaturahmi, Dukungan, dan Kesepakatan Rencana Pembuatan Film PETA di Ballroom Syariah Hotel Sentul, Babakan Madang. ”
Film mengisahkan perjalanan pembentukan, pemberontakan, hingga pembubaran PETA. Peristiwa penting dalam sejarah perjuangan bangsa yang menceritakan pengorbanan darah dan nyawa para pemberontak PETA yang dipimpin Shodancho Soeprijadi.
Tinton berharap, film ini dapat menumbuhkan rasa nasionalisme tinggi serta mengangkat martabat bangsa Indonesia.
Harus diingat, PETA merupakan cikal bakal pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang kita kenal sekarang,” terang Tinton Soeprapto.
Di tempat yang sama, Marcella Zalianty selaku produser film PETA menuturkan, proses pembuatan film ini akan dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan para pihak yang sangat mendukung film ini seperti pemerintah kota blitar, kapusjarah TNI, Lemhanas. Dan blitar juga akan menjadi salah satu lokasi syuting film karena sejarah yang terjadi memang ada di kota blitar.
Saat ini, riset tengah dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat yang menjadi saksi dan juga mengumpulkan catatan-catatan sejarah PETA.
“Kita ingin bagaimana film sejarah ini dapat dikemas menjadi cerita yang menarik sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat khususnya generasi muda,” tuturnya.
Dia berharap, proses pembuatan film PETA dapat berjalan dengan baik dengan dukungan semua pihak. Sehingga film tersebut dapat segera rampung dan bisa ditonton oleh masyarakat Indonesia.